Kreasi para ahli teknologi di Jepang lahirkan alat baru yang bentuknya menggemaskan. Ada kucing mungil yang bisa bantu tiupkan minuman panas.
Terkenal dengan berbagai kemajuan teknologi canggihnya, Jepang tak pernah berhenti berkreasi. Tidak sekadar alat berat tetapi banyak perintilan yang membantu manusia diciptakan dengan cara yang unik.
Termasuk beberapa alat bantu agar makan dan minum lebih sederhana untuk dilakukan. Terkadang produk yang diluncurkan juga tak terduga hasilnya hingga membuat banyak orang penasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini giliran Yukai Engineering yang dilaporkan oleh Yahoo! Tech (18/1) mengeluarkan benda unik. Karyanya ialah mesin kecil untuk sekadar membantu mendinginkan makanan maupun minuman panas.
![]() |
Namun teknologi yang diciptakan sekalipun tak mengesampingkan penampilan estetikanya. Alat peniup uap panas ini didesain menyerupai kucing mungil dengan ukuran yang sangat mini.
Cara kerjanya, kucing tersebut harus ditempelkan pada bibir gelas atau mangkuk. Nantinya dari bagian mulut yang dibuat lubang akan keluar angin untuk meniup uap panas.
Kucing kecil tersebut diberi nama Nekojita Cat FuFu. Nekojita secara harfiah dalam bahasa Jepang merujuk pada lidah kucing, semenatra 'FuFu' diambil dari onomatope mengeluarkan udara dari mulut yaitu fuu... fuu...
Di dalam kucing tersebut telah dirancang mesin sedemikian rupa. Ada delapan pengaturan tekanan udara yang bisa dihembuskan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
![]() |
"Awalnya produk ini dibentuk untuk membantu banyak keluarga membesarkan anaknya, cara mendinginkan minuman atau makanan panas kepada anak yang belum bisa makan panas itu penting. Ditambah tak sedikit juga orang dewasa yang memiliki lidah sensitif," tulis Yukai Engineering pada lamannya menjelaskan latar belakang inovasinya.
Setelah pengumuman dari produsennya ternyata bukan berarti Nekojita Cat Fufu sudah tersedia di pasaran. Namun harga yang dipatok ditaksir mencapai Rp 400 ribuan.
Bahkan ketika memeriksa laman penjualan onlinenya, tim detikfood tidak melihat adanya tombol untuk membeli. Hal ini membuat banyak orang yang penasaran berspekulasi tentang penjualannya.
Sebagian percaya bahwa teknologi tersebut hanya akan dijual secara offline. Penyebarannya juga akan dilakukan terbatas di dalam Jepang saja.
(dfl/odi)