3. Mattak hingga kiviak yang unik
![]() |
Mengonsumsi daging paus dan anjing laut merupakan isu kontroversial di seluruh dunia. Namun, protein ini memiliki akar budaya yang kuat pada masyarakat inuit di Greenland. Tradisi mengonsumsi hidangan tersebut pun bertahan sampai sekarang.
Selain daging rusa kutub, masyarakat di Greenland juga kerap mengonsusmi hidangan bernama mattak dan kiviak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mattak dibuat dari lapisan lemak dan kulit paus, dimakan bersama sebagai tanda ramah tamah dan persahabatan
Makanan ringan ini berasal dari paus narwhal, paus kecil yang punya pola garis belang berwarna keabuan. Biasanya disajikan mentah dalam bentuk kubus kecil. Dimakan bersama kecap asin atau garam kasar.
Gigitan pertama dikenal memuaskan karena tekstur luarnya yang renyah. Bagian kulitnya memang terasa asin dan lemaknya berminyak. Karena terlalu asin untuk dikunyah, beberapa orang memutuskan untuk menelannya utuh.
Ada juga hidangan bernama kiviak. Dibuat dari burung laut Alka (Auk) yang difermentasi di dalam bangkai anjing laut selama beberapa bulan.
Kiviak biasanya dibuat dari 300 hingga 500 ekor burung alka kecil (tanpa usus) yang dimasukkan ke dalam bangkai anjing laut. Anjing laut yang dipakai biasanya berasal dari pelabuhan atau jenis ringed seal.
Proses fermentasinya juga dibiarkan terkubur di dalam batu selama enam hingga delapan bulan. Menghasilkan hidangan dengan rasa umami yang kuat, sampai-sampai sering disandingkan dengan blue cheese.
Meskipun terdengar aneh, tetapi rasanya yang kuat menjadi favorit masyarakat di sana.
Masyarakat Greenland juga tidak melupakan hidangan tradisional berupa sup inuit. Sup yang terbuat dari kaldu daging anjing laut ini biasa ditambah dengan kentang, atau nasi.
Bawang bombai juga sering ditambahkan ke dalam hidangan ini, bersama dengan daun salam, garam, dan lada hitam sebagai bumbu.
(aqr/adr)