Memiliki tampilan serupa, ternyata croissant dan cornetto memiliki beberapa perbedaan. Mulai dari asal negaranya hingga bahan-bahannya.
Pastry memiliki jenis yang beragam. Beberapa di antaranya memiliki bentuk yang sama, tapi sebenarnya berbeda dari segi bahan hingga cara menyantapnya.
Seperti croissant dan cornetto yang sekilas terlihat sama. Kedua jenis pastry tersebut berbentuk bulan sabit, memiliki lapisan renyah, dan beraroma butter yang khas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di balik kesamaannya tersebut, ada beberapa perbedaan antara croissant dan cornetto yang menjadi ciri khas masing-masing. Mulai dari bahan-bahan hingga cara menikmatinya,
Dikutip dari berbagai sumber berikut perbedaan keduanya:
1. Cikal bakal
![]() |
Dikutip dari Food Tour Rome, pada dasarnya baik croissant maupun cornetto sama-sama berakar dari pastry Austria atau Hungaria yang bernama Kipferl.
Pada tahun 1893, seorang bernama August Zang dari Austria membuka toko roti di Paris bernama 'La Boulangerie Viennoise'. Di tokonya ia menjual pastry, termasuk Kipferl.
Saat itu, pastry berbentuk bulan sabit tersebut sangat populer di seluruh Eropa Tengah. Karena popularitasnya, pembuat roti itu menciptakan kembali pastry menggunakan ragi dan menamainya sebagai 'croissant'.
Dalam bahasa Prancis, 'croissant' artinya bulan sabit. Ini merujuk pada bentuknya yang melengkung seperti bulan sabit. Kemudian, di tahun 1915 resep croissant pertama kali ditulis oleh pembuat roti Prancis Sylvain Claudius Goy.
2. Croissant ikon pastry Prancis
![]() |
Croissant menjadi salah satu pastry yang paling dikenal banyak orang. Karenanya, croissant menjadi ikon pastry Prancis yang mendunia.
Croissant memiliki tekstur berlapis-lapis yang renyah di luar, tetapi lembut di dalam. Tekstur yang renyah itu berkat teknik pembuatan yang disebut laminasi.
Adonan croissant terbuat dari butter berkualitas tinggi yang dilipat dan digilas berulang kali, sehingga menciptakan lapisan tipis yang renyah.
Secara tradisional, croissant dijual tanpa isian atau polosan saja. Jadi, hanya ada rasa dan aroma butter. Namun, banyak orang Eropa yang menambahkan selai.
Perbedaan cornetto ada di halaman selanjutnya.
3. Cornetto kembaran croissant dari Italia
![]() |
Jika croissant berasal dari Prancis, maka cornetto dikenal berasal dari Italia. Bentuknya yang mirip, membuat banyak orang yang salah mengira.
Adonan cornetto lebih banyak mengandung gula, telur, dan ragi sebagai pengembang. Di Italia bagian selatan, pastry ini dikenal sebagai 'cornetto' artinya adalah 'tanduk kecil'.
Sementara di Italia bagian utara dikenal dengan sebutan 'brioche'. Selain itu, jenis pastry ini memiliki sebutan yang berbeda.
Untuk cornetto polos disebut 'cornetto semplice' atau 'vuoto' yang artinya 'kosong'. Jika cornetto ada isiannya maka disebut sebagai 'cornetto ripieno'.
4. Bahan-bahan yang digunakan
Dari tampilan memang croissant dan cornetto terlihat sama. Namun, bahan-bahan yang digunakan dan persentasenya berbeda, lapor Bake.co.id (11/11/24).
Croissant menggunakan tepung butter, susu, gula, dan garam. Sementara cornetto menggunakan butter, susu, gula, garam, dan telur.
Kuncinya croissant lebih banyak butter dan cornetto lebih sedikit butter. Pada proses pembuatannya, croissant dibuat dengan teknik laminasi yang lebih intensif.
Dengan begitu menghasilkan lapisan yang lebih banyak daripada cornetto. Cornetto menggunakan ragi sebagai pengembang dan menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan renyah.
5. Rasa dan cara menikmatinya
![]() |
Karena ada perbedaan pada bahan-bahan yang digunakan, maka menghasilkan rasa yang berbeda pula. Croissant memiliki rasa yang lebih gurih dan buttery, lapor Taste Atlas.
Karena umumnya croissant dibuat polos tanpa isian. Sementara cornetto rasanya lebih manis. Itu juga karena cornetto diberi isian berupa selai seperti, cokelat, apricot, dan custard.
Biasanya croissant dinikmati sebagai pendamping kopi untuk menu sarapan atau camilan sore. Berbeda dengan cornetto yang biasa dipadukan dengan cappucino untuk jadi menu sarapan di Italia.