4 Fakta Menarik di Balik Spanduk Pecel Lele yang Nyentrik

Murah Sedap Pecel Lele

4 Fakta Menarik di Balik Spanduk Pecel Lele yang Nyentrik

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 21 Nov 2024 19:30 WIB
4 Fakta Menarik di Balik Spanduk Pecel Lele yang Nyentrik
Foto: Istimewa
Jakarta -

Salah satu keunikan penjual pecel lele terletak pada spanduk. Ternyata ada fakta unik di baliknya. Mulai dari sosok pelukis hingga pemilihan warna yang ikonik.

Pecel lele dan ayam khas sudah tak bisa terhitung jumlahnya di pinggiran jalan besar. Uniknya satu warung dengan warung lainnya tampak seragam padahal pemiliknya berbeda.

Mulai dari pemilihan warna, desain, ukuran, tak jarang urutan jenis lauk yang dilukiskan juga berada pada posisi yang sama. Ternyata spanduk pecel lele memiliki fakta menarik dibalik pembuatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta ini seolah menunjukkan kekompakan para penjual pecel lele. Konon sejarah spanduk pecel lele dimulai sejak tahun 1994. Penasaran dengan faktanya?

Berikut ini 4 fakta spanduk pecel lele melansir beberapa sumber:

4 Fakta Menarik di Balik Spanduk Pecel Lele yang NyentrikPecel lele khas Lamongan baru eksis sekitar tahun 1970an. Foto: Istimewa

1. Kemunculan pecel lele khas Lamongan

Pecel lele yang sepaket dengan pecel ayam bukan sebuah makanan tertua di Lamongan. Melansir GNFI (30/7/19) bahwa hidangan ini justru baru muncul sejak akhir 1970an dan langsung mendapatkan popularitasnya.

ADVERTISEMENT

Para pedagang makanan dari Lamongan yang awalnya hanya menjual soto akhirnya memperbanyak lauk pauk mereka. Pecel lele dan pecel ayam dijual berdampingan dengan soto khas Lamongan.

Lambat laun banyak juga penjual makanan yang akhirnya memisahkan kedua menu mereka. Menu pecel lele lebih fokus dijual pada warung pecel lele sekaligus untuk memperluas cabang usaha pemiliknya yang sebelumnya menjual soto dan pecel lele bersamaan.

2. Awal mula spanduk pecel lele

Maraknya warung pecel lele akhirnya memicu adanya industri pencetak spanduk. Berbeda dengan spanduk penjual lain spanduk pecel lele memiliki industrinya sendiri dengan sebutan unik yaitu 'letter'.

Industri spanduk pecel lele yang pertama tercatat muncul pada sekitar 1980an. Ada pakem yang digunakan secara seragam pada spanduk-spanduk pesanan, yaitu warna, gradasi, huruf, dan desain.

CNN Indonesia pernah berbincang langsung dengan salah satu pelukis spanduk pecel lele (30/9/18). Pria bernama Hartono yang telah menggeluti industri tersebut mengatakan memang ada keunikan sendiri dalam membuat spanduk pecel lele.

Fakta spanduk pecel lele yang tak kalah menarik ada di halaman berikutnya.

3. Ciri khas ikonik pada spanduk

Walaupun dibuat oleh sebuah industri tetapi spanduk pecel lele tidak dibuat dengan cara dicetak. Melainkan teknik lukis tetap dipertahankan dalam setiap pembuatannya.

Sampai sekarang seluruh pesanan spanduk pecel lele akan dikerjakan dengan teknik lukis secara manual. Hartono menyebut awalnya spanduk pecel lele hanya digunakan sebagai penutup warung tetapi ternyata membawa efek yang baik untuk menarik pengunjung begitu pula dengan memanfaatkan keahlian masyarakat Lamongan.

"Era 1990an sudah banyak yang punya rasa seni. Ada yang enggak bisa sama sekali sampai bisa, ada yang memang suka gambar. Seperti saya suka gambar sejak sekolah," ujar Hartono kepada CNN Indonesia.

4 Fakta Menarik di Balik Spanduk Pecel Lele yang NyentrikWarna gradasinya yang nyentrik memiliki maksud untuk menarik perhatian calon pembeli. Foto: Istimewa

4. Makna warna pada spanduk

Selain bentuknya, ciri khas warna pada spanduk pecel lele antara satu sama lain juga tampak mirip. Warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan biru tak pernah ketinggalan pada spanduk tersebut.

Begitupula dengan gradasi yang unik dan tampak nyentrik. Penggunaan warna tersebut tak lain tak bukan adalah untuk menarik perhatian calon pelanggan yang berlalu lalang di depan warung.

Mengingat warung pecel lele biasanya berada di tepi ruas jalan yang besar dan ramai. Maka memerlukan warna yang eye catching sehingga orang yang hanya melihat selintas pun penasaran dibuatnya.

Halaman 2 dari 2
(dfl/odi)

Hide Ads