Ada varian biji kopi Gesha yang dianggap istimewa hingga dibanderol dengan harga selangit. Ternyata begini latar belakang biji kopi yang ramai diperbincangkan itu.
Biji kopi walaupun warnanya sama-sama hitam tetapi memiliki karakteristik dan keistimewaannya masing-masing. Di pasar kopi dunia, biji kopi diperlakukan layaknya komoditas yang berharga hingga beberapa jenisnya ada yang dibanderol dengan harga selangit.
Beberapa alasan mendasari pematokan harga kopi yang dijual. Mulai dari lokal penanaman yang menantang, kelangkaan biji kopi, hingga karakteristik kopi yang unik yang tidak akan bisa ditemukan di biji kopi jenis lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang sedang disoroti keistimewaannya adalah Gesha. Biji kopi yang banyak ditanam di Panama ini ternyata punya latar belakang yang unik serta memiliki catatan sejarah yang begitu panjang.
Berikut ini 5 fakta latar belakang Gesha yang istimewa dirangkum dari berbagai sumber:
![]() |
1. Asal Usul
Melansir Japanese Coffee co, biji kopi Gesha dapat dikatakan sebagai varietas Arabika yang awalnya tumbuh di Ethiopia. Ketika ditemukan pada 1931, tanaman tersebut dicoba dibawa ke Costa Rica pada 1950an untuk dilakukan eksperimen dan pengamatan lebih lanjut.
Tak hanya biji kopinya tetapi keistimewaan tanaman kopi Gesha sudah mulai populer pada 1960an. Tanamannya yang kebal terhadap penyakit daun kopi berhasil bertahan untuk disebarkan ke beberapa negara di Amerika Serikat.
Salah satunya adalah Panama yang menjadi jalur khusus untuk penyebaran Gesha. Hingga akhirnya banyak petani kopi di Panama yang mulai ikut menanam kopi Gesha dan tak disangka tanaman kopinya berhasil tumbuh subur dengan hasil buah yang efektif dan berkualitas.
2. Arti Nama Gesha
Gesha sekilas terdengar seperti sebutan untuk ratu atau putri di Jepang yaitu 'Geisha'. Faktanya kopi ini tidak memiliki kaitan sama sekali dengan kebudayaan di Jepang bahkan pada budaya kulinernya sekalipun.
Nama Gesha diambil dari hutan Gori Gesha di Ethiopia di mana tanaman kopi tersebut pertama kali ditemukan. Gesha juga tak hanya disebut Gesha saja, melainkan ada banyak jenis kopi Gesha yang disesuaikan dengan sumber produksi biji-biji kopi tersebut.
Ada yang disebut Esmeralda hingga Nuguo dengan karakter dan ciri khas yang berbeda-beda. Sayangnya biji kopi termasuk salah satu yang cukup langka dibandingkan biji kopi lainnya, tetapi karena popularitas yang tinggi sehingga persediaannya dibilang terbatas.
Keistimewaan kopi Gesha lainnya ada di halaman selanjutnya.
3. Menyabet Penghargaan Bergengsi
Layaknya biji kopi lain, Gesha seringkali diadu dalam berbagai kompetisi biji kopi. Biji kopi Gesha menarik perhatian para ahli kopi termasuk pada The Specialty Coffee Association.
Setiap biji kopi akan diadu kualitasnya dengan cara dipanggang dan dicupping. Semua juri dan ahli kopi yang terlibat akan menilai roasted profile atau profil rasa setelah biji kopi dipanggang dan menggunakan sistem penilaian 1-100.
Dari sekian banyak biji kopi yang dinilai, pada 2004 ada Hacienda la Esmeralda yang membuat para ahli terkesan. Jumlah penilaian untuk jenis biji kopi Gesha ini mencapai 94,1 poin.
4. Karakter Rasa Unik
![]() |
Rasa yang berkembang pada biji kopi Gesha ditentukan dari lokasi penanaman, tanaman yang mendampingi, hingga proses yang dilalui ceri kopi untuk menjadi biji kopi. Tetapi dominasi rasa buah dan bunga menjadi ciri khas kopi Gesha yang membedakannya dengan kopi lain.
Hasil seduhan kopi Gesha memiliki sentuhan yang lebih lembut dengan tekstur yang khas ketika membasuh rongga mulut. Aftertaste setelah menyesap kopinya terasa lebih clean atau bersih namun tetap berkesan pada pangkal lidah dan langit-langit tenggorokan.
Banyak ahli yang mengatakan bahwa rasa kopi Gesha, dibandingkan dengan kopi lain, mendekati dengan seduhan teh. Karakter lembutnya juga memiliki ciri khas sendiri sehingga seringkali sulit untuk didiskripsikan dengan terperinci.
5. Harganya Selangit
Corner Coffee Store membeberkan beberapa alasan biji kopi Gesha dijual terkesan dengan harga yang mahal. Walaupun tahan terhadap penyakit daun tetapi pertumbuhan ceri Gesha tidak sebanyak kopi lain.
Karenanya biji kopi Gesha akan tersedia dalam jumlah terbatas. Para petani kopi Gesha juga terus menjaga teknik pemanenan dengan cara memetiknya manual dengan tangan untuk menjaga kualitasnya.
Biji kopi Gesha lebih sering hadir dalam berbagai lelang dibandingkan dijual secara masif pada pasar kopi dunia. Bahrel Latief, selaku pemilik slow bar Long Road juga Kurir Kopi, mengatakan ada varietas Gesha yang harga per kilogramnya dijual hingga ratusan juta rupiah dan digadang-gadang akan semakin melonjak pada 2025 mendatang.
Baca juga: 5 Tempat Makan Bikin Heboh Gegara Dituding Pelayanannya Jorok
(dfl/odi)