Mbah Marto meninggal dunia pada usia ke-96 tahun kemarin. Sosoknya melegenda karena menyajikan mangut lele yang tersohor sejak 1969. Berikut kisahnya!
Kabar duka datang dari dunia kuliner Yogyakarta. Mbah Marto meninggal dunia, kemarin (6/11) dan disampaikan langsung oleh pihak keluarga melalui unggahan Instagram @mangutlele_mbokmarto.
"Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, telah meninggal dunia dengan tenang ibu kami tercinta Mbok Marto Ijoyo alias Mbah Marto. Semoga husnul khotimah, Alfatihah," tulis keterangan pada unggahan foto yang dibagikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari detikJogja (7/11), berpulangnya Mbah Marto ke sang Pencipta dikarenakan sakit tua. Beliau meninggal dunia pada usia ke-96 tahun pukul 04.30 WIB, 6 November 2024.
"Simbok itu sebenarnya gerah sepuh (sakit tua) dan meninggal dunia tadi pukul 04.30 WIB," kata anak kelima Marto Ijoyo, Poniman (54) kepada wartawan di rumah duka, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Rabu (6/11/2024), seperti dikutip dari detikJogja.
Mangut Lele Mbah Marto Tutup Sepekan
![]() |
Warung Mangut Lele Mbah Marto yang legendaris ini akan diteruskan oleh anaknya. Namun, selama sepekan ini akan tutup terlebih dahulu, karena suasana berduka.
"Karena suasana berduka maka kita tutup tujuh hari," ungkap Poniman, seperti dikutip dari detikJogja (7/11).
Setelah 7 hari, Mangut Lele Mbah Marto langsung akan dilanjutkan oleh anak ke-5 yaitu Poniman. Penerus Mangut Lele Mbah Marto ini tak langsung ditetapkan begitu saja.
Poniman menceritakan bahwa Mbah Marto memerlukan waktu cukup lama untuk mempercayakan usahanya itu kepada sang anak. Baru sekitar 5 tahun ini Mbah Marto mempercayakan usaha mangut lelenya kepada sang anak. Tak heran jika semasa hidupnya Mbah Marto masih sering terlihat mengunjungi dapur utama usaha mangut lele itu.
Mangut Lele Mbah Marto Melegenda Sejak 1969
![]() |
Mangut Lele Mbah Marto telah menjadi salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta yang tak boleh dilewatkan. Usaha ini dirintis oleh mendiang Mbah Marto Ijoyo sejak 1969.
Awalnya, usaha mangut lele itu dijajakan dengan berjalan kaki keliling kampung. Dagangannya itu digendong oleh Mbah Marto. Seiring berjalannya waktu, mangut lele buatan Mbah Marto kian laris dan akhirnya memutuskan untuk berjualan di rumah pada 1986.
![]() |
Mbah Marto menggunakan rumahnya untuk berjualan, ia hanya memanfaatkan dapurnya yang sederhana. Masakan mangut lele itu masih dimasak menggunakan tungku kayu sampai sekarang.
Menu yang Ditawarkan Mbah Marto
![]() |
Dapur sederhananya itu tak berhenti menyajikan mangut lele yang kuahnya merah merona. Sajiannya berupa lele yang diasap menggunakan tusukan dari pelepah daun kelapa (bongkok). Bongkok ini dipilih karena dapat mengeluarkan minyak ketika proses pengasapan, sehingga aromanya semakin sedap dan khas.
Lele yang telah diasap ini kemudian dimasak dalam kuah berempah. Warnanya tampak merah merona yang menunjukkan banyak memakai cabe, selain itu ada juga sensasi gurih ketika disantap. Harga mangut lele ini dibanderol mulai dari Rp 30.000 per porsi.
Selain mangut lele yang melegenda, mendiang Mbah Marto juga menyajikannya dengan lauk tambahan. Di antaranya ada opor ayam, krecek, tumisan sayuran, hingga botok.
Lokasi dan Jam Operasional Mangut Lele Mbah Marto
Mangut Lele Mbah Marto ini berlokasi di Jalan Sewon Indah, Bantul, Yogyakarta. Kalau ingin mencicipi lezatnya mangut lele racikan Mbah Marto bisa mengunjunginya setelah sepekan, karena saat ini sedang tutup dikarenakan suasana berduka.
Untuk jam operasionalnya, Mangut Lele Mbah Marto buka setiap hari pada pukul 10.00 - 22.00 WIB. Bisa juga mengunjungi akun Instagram resmi @mangutlele_mbokmarto untuk informasi lebih lengkap.
(yms/odi)