Pisang identik sebagai buah karena rasanya manis, tapi sejarah mengungkap dulu pisang lebih dianggap sayuran gurih atau berpati. Bahkan pernah dianggap tidak terlalu berharga!
Pisang yang banyak dikonsumsi sekarang adalah hasil budidaya pertanian sehingga memiliki tekstur dan rasa manis yang disukai mayoritas orang. Jenisnya dikenal bernama Cavendish.
Mengutip TastingTable (23/10/2024), pisang Cavendish diekspor ke Amerika, Eropa, dan China. Sedangkan pisang lain yang tidak terlalu manis, biasanya disebut plantains, menjadi tanaman pokok di sebagian besar belahan dunia lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perkembangannya, pisang Cavendish mengalami evolusi. Konon pisang manis dengan warna kulit kuning terang ini baru ditemukan sebagai strain yang bermutasi di perkebunan Jamaika pada tahun 1830-an.
Namun menariknya, asal-usul pisang memiliki sejarah yang jauh lebih panjang. Konon ada sejak 10.000 tahun lalu.
![]() |
Sayangnya kemunculan pisang pertama kali sangat sulit dilacak. Ada yang menyebut 'nenek moyang' pisang liar ditemukan di Asia Tenggara, Australasia, dan Papua Nugini sekitar tahun 5.000 sampai 8.000 Sebelum Masehi (SM).
Namun, pisang menyebar dengan cepat di wilayah tersebut. Sering kali pisang diperkenalkan berulang kali, sehingga sulit untuk dipastikan awal mulanya seperti apa.
Sejarah juga menyebut Aleksander Agung yang merupakan raja Kerajaan Yunani kuno dari Makedonia pernah melihat tanaman pisang di India pada tahun 327 SM. Tanaman itu telah menyebar ke seluruh Asia dan Afrika Timur, dikonsumsi sebagai makanan pokok di banyak wilayah.
Meski pisang telah dibudidayakan secara luas, tapi pisang pernah dianggap tidak layak konsumsi. Pisang liar aslinya sangat berbiji dan rasanya tidak enak. Butuh beberapa generasi untuk membudidayakan pisang menjadi bahan makanan yang lebih enak.
Dahulu bagian yang dimanfaatkan dari pisang bukan buahnya, melainkan serat dari kulit pisang yang berguna untuk tekstil dan daun pisang yang dapat dijadikan pembungkus.
![]() |
Yang dikonsumsi malah kuncup, bunga, dan kulit bagian dalam pisang. Pemanfaatan bagian pisang ini lebih mirip sebagai sayuran karena rasanya gurih dan berpati, alih-alih buah manis yang kita nikmati saat ini.
Pisang dulunya juga tidak dianggap terlalu berharga. Orang-orang hanya menanam pisang sebagai pohon peneduh untuk produk yang lebih berharga, seperti kopi dan kakao.
Pisang juga dianggap sebagai cara efektif dan murah untuk memberi makan populasi budak yang banyak. Sebab pisang mudah dimakan dan dagingnya berpati sehingga menjadi sumber energi yang baik.
Saat ini pun sebenarnya pisang masih ada yang dinikmati dengan cara gurih. Pemandangan ini bisa kamu temukan di banyak wilayah Afrika. Biasanya pisang digoreng sebelum dinikmati.