Sebuah kafe tawarkan pengalaman berbeda untuk pelanggan yang datang minum kopi. Dibanderol hingga Rp 250 ribu per gelas, kopinya difermentasi hingga 2 dekade.
Kafe tidak hanya sekadar menyajikan kopi panas atau es saja. Tetapi kini banyak berkembang kafe-kafe yang menjajakan pengalaman baru nan unik dalam menyajikan secangkir kopi.
Terutama di Jepang, ada beberapa kafe yang justru tak sajikan kopi segar. Kopi dengan teknik seduhan istimewa ini bahkan laris manis dijual 10 kali lipat daripada kopi biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Munch, kafe legendaris yang telah buka sejak puluhan tahun silam disoroti sebagai kafe yang unik. Di sini kopi fermentasi menjadi menu andalan yang paling laris dicari pelanggan setianya.
Baca juga: Riders Manggung Bernadya, Buah hingga Camilan Wajib Ada!
Berikut ini 5 alasan kopi di The Munch, Jepang dibanderol mahal:
![]() |
1. Kafe legendaris di Jepang
The Munch adalah sebuah kafe berukuran kecil yang lokasinya berada di tengah kota Osaka, Jepang. Kafe ini memiliki gaya penyajian kopi yang unik bukan layaknya kafe biasa maupun kafe-kafe bergaya Jepang lainnya.
Di sini harga secangkir kopinya cenderung mahal, mencapai lebih dari Rp 200.000 per gelas. Kafe ini bukanlah kafe yang baru buka, melainkan sudah beroperasi lebih lebih dari 22 tahun dengan lokasi yang tak pernah ganti.
Pemilik kafe sekaligus baristanya yang kini telah paruh baya juga tak pernah digantikan oleh siapapun. Dalam menyajikan kopinya ia memiliki barel kayu kecil yang berisi kopi hasil fermentasi.
2. Kopi hasil fermentasi 20 tahun
Bukan hanya yogurt, keju, atau wine tetapi The Munch menghadirkan kopi yang telah melalui proses fermentasi. Pemilik kafenya sengaja memfermentasi kopi seduhannya selama 20 tahun dengan perlakuan khusus.
Ia percaya bahwa kopi yang difermentasi memiliki rasa yang lebih kompleks, dalam, dan kaya ketika disesap. Konsepnya mirip dengan istilah aging like fine wine atau yang bermakna semakin sebuah wine difermentasi maka rasanya akan semakin enak.
Tetapi menurut informasi dari Oddity Central, ide fermentasi kopi dilakukan tak sengaja gegara sang pemilik kafe lupa untuk menyajikan kopi seduhannya yang sudah ada di kulkas sejak 1,5 tahun yang lalu. Saat dicicipi, sebelum disajikan kepada pelanggan, ia terbelalak dengan rasa kopinya yang istimewa dan tidak biasa.
Cara penyajiannya yang tak ada di tempat lain ada di halaman berikutnya.
3. Proses penyeduhan yang intensif
Metode penyeduhan yang dilakukan oleh kafe berusia 22 tahun ini adalah cold brew. Setiap cangkirnya membutuhkan waktu 4 jam penyeduhan cold brew.
Dalam satu kali sesi penyeduhan dibutuhkan biji kopi seberat 1,5 kilogram yang telah digiling halus untuk diekstrak dengan 100 mililiter air. Air dengan suhu 80 derajat celcius akan melalui proses Japanese drip selama 3 jam untuk mengekstraksi kopi secara perlahan.
Kopinya dihaluskan menjadi tingkat fone yang rapat, sehingga ketika berhasil melalui partikel bubuk kopi air seduhannya sudah mengalami penurunan suhu menjadi 40 derajat celcius. Hasilnya rasanya akan lebih kaya dan tebal dibandingkan seduhan kopi lainnya.
4. Penyajiannya mewah
![]() |
Tidak hanya proses dan metodenya saja tetapi penyajian kopi yang dibanderol hingga 2.400 Yen atau setara dengan Rp 250.000 juga menggunakan gelas istimewa. Ada gelas antik yang mewah desainnya disiapkan oleh pemilik kafe.
Bahkan harga gelas 200.000 Yen atau setara Rp 20,8 juta sengaja untuk tidak dibuang oleh pemilik kafe. Ternyata cara pamer yang halus ini justru membuat banyak orang penasaran.
Ukuran gelasnya juga sangat kecil, dalam satu kali penyajiannya hanya berisi 1 sendok teh kopi saja. Peralatan minum kopi di sini benar-benar dibuat sesuai pemesanan pemilik kafe sehingga dinyatakan sebagai cangkir langka yang tak akan ditemukan di mana pun.
5. Dedikasi pemilik kafe
Alasan banyak orang yang tetap penasaran dengan kafe ini adalah dedikasi pemilik kafe. Kanji Tanaka, selaku pemilik kafe, mendedikasikan hidupnya untuk meracik kopi dengan penuh gairah.
Biji kopi yang diseduh di sini dipilih langsung oleh tangan, mata, dan lidahnya. Ia bahkan secara khusus juga menyesuaikan proses pemanggangan atau roasting, mulai dari suhu hingga durasi sesuai dengan keinginannya sendiri.
Tanaka memperlakukan kopi yang disajikannya layaknya benda seni yang butuh perhatian khusus. Hasilnya walaupun harganya mahal tetapi sepadan untuk dicoba dan berhasil membuat coffee junkie dari seluruh dunia penasaran dengan rasanya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)