Cikal Bakal Budaya Minum Es Teh Manis Kekinian di Indonesia

Cikal Bakal Budaya Minum Es Teh Manis Kekinian di Indonesia

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 01 Okt 2024 10:30 WIB
Gerai Es Teh Solo Viral dan Menjamur,  Ini 5 Fakta Menariknya
Foto: Getty Images/iStockphoto/wawakl
Jakarta -

Menjamurnya penjual es teh manis tak lepas dari budaya orang Indonesia yang suka minum teh. Ternyata ada sejarah panjang di balik popularitas teh di Indonesia.

Jauh sebelum kopi populer di dunia, ada daun teh yang seduhannya sudah digemari banyak orang di berbagai penjuru bumi. Ada berbagai catatan yang menyebutkan perjalanan teh menemani peradaban manusia.

Termasuk budaya-budaya minuman teh yang muncul dan berkembang di berbagai negara. Kisah dan kepercayaannya berbeda-beda, menyesuaikan dengan budaya yang dianut oleh masyarakat setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula budaya minum teh yang sudah dilakukan oleh nenek moyang orang Indonesia. Bahkan cikal bakal kebiasaan minum teh dengan cara kuno membawa tren es teh manis kekinian yang menjamur di mana-mana. Berikut ini beberapa fakta menariknya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: Terlanjur Ancam Pelanggan, Pengantar Makanan Tolak Uang Tip Tunai

ADVERTISEMENT
Cikal Bakal Budaya Minum Es Teh Manis Kekinian di IndonesiaMasuknya teh ke Indonesia iawali oleh seorang ahli botani, Andreas Cleyer. Foto: Getty Images/apomares

Masuknya teh ke Nusantara

Mundur sejauh empat abad, teh tercatat pertama kali memasuki Nusantara pada 1684. Teh masuk ke Indonesia setelah dibawa oleh seorang ahli botani asal Jerman bernama Andreas Cleyer.

Awalnya ia hanya membawa bibit teh sebagai tanaman dekorasi. Tetapi setelah mendapatkan saran dari seorang pastor, F. Valentijn, ia berusaha memanfaatkan lahan kosong.

Adalah sebuah lapangan di Batavia yang menjadi lahan uji coba untuk menyuburkan bibit teh tetapi belum berhasil subur dalam jumlah banyak. Namun perkembangannya dibantu oleh impor teh oleh Belanda dari China ke Hindia Belanda pada abad ke-17.

Perjalanan teh di pulau Jawa

Uniknya setelah teh dari Jerman gagal ditanam, bibir teh dari China justru berhasil tumbuh di Kebun Raya Bogor. Saat itu pada 1826 pemerintahan kolonial mencoba untuk menanam teh secara masif di pulau Jawa.

Adalah Bogor, Garut, Purwakarta, dan Banyuwangi yang menjadi kota-kota untuk penanaman teh pertama. Keberhasilan dari penanaman teh tersebut disusul dengan pendirian pabrik-pabrik teh di beberapa kota besar.

Akhirnya teh mulai menjadi komoditas yang menguntungkan bagi pemerintah kolonial. Banyak orang Belanda dan pribumi yang akhirnya juga melekat erat dengan rasa teh pada lidah mereka.

Perjalanan teh hingga menjadi minuman kekinian ada di halaman selanjutnya.

Minuman favorit kerajaan

Di Eropa teh hanya dikenal sebagai minuman favorit kerajaan Inggris pada masanya. Ternyata begitu pula dengan budaya teh di Indonesia seperti yang diungkapkan Heri Priyatmoko selaku dosen sejarah di Universitas Sanata Dharma.

Teh awalnya hanya disajikan pada keluarga kerajaan di pulau Jawa. Salah satunya adalah kebiasaan dari Pakubuwono X yang paling senang menyajikan teh ketika menyambut para pejabat yang berkunjung.

Termasuk ketika Kesultanan Surakarta Hadiningrat kedatangan raja dari Thailand. Sebagai gestur menyambut dan menghormati tamunya, Pakubuwono X memilih untuk menyajikan teh yang hangat dan menenangkan.

Campuran rempah dan pemanis

Cikal Bakal Budaya Minum Es Teh Manis Kekinian di IndonesiaBerbagai racikan teh dan rempah kemudian berkembang dan disukai masyarakat. Foto: Getty Images/apomares

Seiring berjalannya waktu teh akhirnya mulai menyebar keluar dari kesultanan. Terutama komunitas, perkumpulan, dan atau warga-warga yang tinggal berdekatan dengan Kesultanan Surakarta Hadiningrat.

Munculnya angkringan menjadi cikal bakal penyebaran teh dengan gaya yang merakyat. Di angkringan banyak kreasi teh yang akhirnya muncul dengan berbagai penambahan rasa yang bersumber dari bahan-bahan alami.

Santi Sarad, selaku chairman dari Aku Cinta Masakan Indonesia mengakui ada banyak resep teh Indonesia yang dipadukan dengan rempah-rempah. Bahkan bahan-bahan seperti bunga telang, bunga sepatu, cengkeh, jahe, dan gula seringkali ditambahkan ke dalam teh sejak masa lampau.

Tren es teh kekinian

Budaya minum teh yang paling kental dapat dikatakan datang dari Jawa Tengah dan sekitarnya. Racikan wasgitel atau singkatan dari wangi, sepet (sepat), legi (manis), dan kentel (kental) dianggap sebagai racikan teh paling proporsional di lidah orang Indonesia.

Ternyata racikan es teh khas Jawa menjadi ide bisnis yang dilirik oleh para pengusaha. Awalnya muncul gerai besar yang bahkan namanya sekadar Es Teh Indonesia saja yang maksudnya untuk mengenalkan es teh asli Indonesia.

Disusul dengan berbagai kedai-kedai kecil yang kini banyak ditemukan di berbagai sudut jalan. Berbagai merek jual es teh manis khas Solo menyajikan racikan teh manis murah meriah bahkan juga mudah untuk dibeli franchisenya.

Baca juga: 20 Bakwan Pontianak yang Gurih Renyah Ada di Tempat Ini!

(dfl/odi)

Hide Ads