Berbagai metode diet dilakukan guna mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Namun, perlu diwaspadai bahwa beberapa diet justru berisiko bagi kesehatan.
Adalah impian kebanyakan orang untuk memiliki bentuk tubuh yang ideal. Berbagai metode diet pun dilakukan tanpa melihat risikonya terlebih dahulu.
Beberapa orang hanya berfokus pada makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Padahal diet yang baik adalah yang pola makannya sesuai dengan kondisi tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang ahli gizi sekaligus direktur Real Nutrition di New York, Amy Shapiro mengatakan ada beberapa metode diet yang justru berisiko tinggi untuk kesehatan.
Alih-alih dapat menurunkan berat badan, beberapa metode diet tersebut justru dapat menyebabkan kekurangan nutrisi sehingga memperlambat metabolisme.
Dikutip dari Eat This not That (21/03/24) berikut 5 metode diet yang buruk untuk kesehatan:
1. Jus detoks
![]() |
Terbuat dari buah dan sayur, jus kerap dimanfaatkan untuk diet sehat. Jus tersebut dipercaya dapat mendetoksifikasi racun dan lemak pada tubuh.
Namun, perlu diwaspadai karena jus biasanya penuh dengan gula. Selain itu, jus juga tidak mengandung banyak serat dan protein seperti yang dibayangkan selama ini.
"Jus detoks dapat menyebabkan kadar gula darah tidak stabil, kehilangan otot, dan mengakibatkan metabolisme melambat," tutur ahli gizi Shapiro.
Shapiro juga menegaskan bahwa jus tidak dipenuhi dengan nutrisi dan tidak berkelanjutan untuk penurunan berat badan dalam jangka panjang.
2. Diet HCG
Diet HCG merupakan diet dengan metode pembatasan kalori secara ekstrem. Menurut Shapiro, diet ini hanya memperbolehkan konsumsi 500-800 kalori setiap hari.
Diet ini juga harus mengonsumsi suplemen hormon human chorionic gonadotropin (HCG) yang biasanya diminum melalui suntikan. Diet ini juga dapat memberikan efek samping.
"Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas HCG dalam penurunan berat badan, Diet rendah kalori bisa berbahaya dan menyebabkan kekurangan nutrisi," tutur Shapiro.
Diet yang berisiko saat bagi kesehatan ada di halaman selanjutnya.
3. Diet Ketogenik
![]() |
Sering diandalkan untuk menurunkan berat badan, diet ketogenik atau diet keto sebenarnya bisa berbahaya. Diet ini dilakukan dengan menjalani pola makan tinggi lemak.
Selain itu, juga diharuskan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat yang ditujukan untuk membakar lemak sebagai bahan bakar. Diet ini dapat menyebabkan efek samping.
"Diet ini berisiko karena pembatasan karbohidrat yang ekstrem. Ini dapat memicu kekurangan nutrisi, sembelit, dan peningkatan risiko penyakit jantung," ujar Shapiro.
4. Diet makan makanan mentah
Sesuai dengan namanya, diet ini dilakukan dengan hanya mengonsumsi makanan tanpa dimasak. Misalnya seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Diet ini tidak boleh makan makanan olahan. Menurut Shapiro, diet ini sulit untuk diikuti karena kemungkinan besar akan menyebabkan kekurangan nutrisi.
Khususnya protein, vitamin B12, dan kalsium. Selain itu, diet ini rendah kalori sehingga dapat menyebabkan asupan energi tidak mencukupi dari yang dibutuhkan.
5. Diet Atkins
![]() |
Diet atkins adalah pola makan yang mengharuskan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi protein, tetapi rendah karbohidrat.
Shapiro mengatakan bahwa diet ini termasuk ketat dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Menurut peneliti, diet ini mungkin efektif untuk menurunkan berat badan.
Namun, itu hanya dalam jangka waktu pendek. Dengan begitu, orang yang menjalani diet ini akan dengan mudah kembali ke berat badan semula.