5 Fakta Sisi Kelam Garam yang Berfungsi Melezatkan Makanan

5 Fakta Sisi Kelam Garam yang Berfungsi Melezatkan Makanan

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 11 Sep 2024 11:30 WIB
5 Fakta Sisi Kelam Garam yang Berfungsi Melezatkan Makanan
Foto: Getty Images/simarik
Jakarta -

Absennya garam dalam makanan disebut mengurangi kelezatannya. Tetapi siapa sangka di balik asin gurih garam ada sisi kelam yang menarik untuk diketahui.

Garam menjadi bumbu pokok yang kehadirannya tak boleh luput di dapur. Hampir semua makanan bahkan minuman juga menambahkan sejumput garam ke dalamnya.

Rasa asin yang ditambahkan dengan garam akan membuat makanan memiliki rasa yang lezat dan menggairahkan untuk dinikmati. Tetapi siapa sangka jika dibalik kelezatan garam untuk perasa makanan menyimpan beberapa sisi kelamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Popularitas garam tidak hanya dimanfaatkan untuk sebuah hidangan saja. Sejak zaman kuno garam telah melalui perjalanan yang panjang mulai dari diperebutkan pada perang hingga kini menjadi bumbu masak yang populer.

Baca juga: Begini Pengalaman Jadi Private Chef Keluarga Nikita Willy

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 sisi kelam dari garam yang dirangkum melalui berbagai sumber:

5 Fakta Sisi Kelam Garam yang Berfungsi Melezatkan MakananPada era Mesir Kuno garam tak hanya untuk mengawetkan makanan tetapi juga digunakan untuk mumi. Foto: Getty Images/simarik

1. Garam pada Era Mesir Kuno

Selain digunakan sebagai bumbu masak, garam juga diandalkan sebagai pengawet. Konon orang-orang Mesir Kuno disebut sebagai manusia pertama yang memfungsikan garam sebagai pengawet.

Cara kerja garam sebagai pengawet adalah dengan menyerap kelembaban sehingga mencegah pertumbuhan bakteri di dalam makanan yang hendak disimpan. Perbekalan orang Mesir Kuno yang hendak pergi ke Sungai Nil sekalipun diawetkan dengan garam.

Lebih lanjut fungsi garam untuk mengawetkan tidak hanya untuk makanan saja. Bagi orang Mesir Kuno garam dengan fungsinya mencegah pertumbuhan bakteri dan pembusukan juga diaplikasikan untuk mengawetkan jenazah atau mumi.

2. Perang untuk Garam

Pada abad ke-17, kira-kira tahun 1692, Diego de Vargas memimpin sebuah perjalanan untuk mencari garam hingga akhirnya tiba di Pegunungan Guadalupe. Dibantu dengan 20 orang tentara Spanyol dari Socorro akhirnya El Paso Valley berhasil mengandalkan pegunungan garam ini sebagai komoditas mereka.

Tetapi pada 1860an perpecahan terjadi antara pebisnis El Paso yaitu W.W Mills, Albert J. Fountain, dan Luois Cardis untuk menguasai tumpukan garam tersebut sendirian. Sehingga meletuslah peperangan demi memperebutkan tumpukan garam di El Paso untuk dikuasai sepenuhnya.

Efek samping konsumsi garam untuk kesehatan ada di halaman selanjutnya.

3. Penggunaan Garam untuk Ritual

Catatan lainnya yang dipublikasi oleh Oryx Desert Salt menyebutkan bahwa garam juga sempat menjadi benda untuk ritual. Salah satunya adalah Misogi yang merupakan ritual dari tradisi kuno di Jepang.

Ritual ini mempercayai garam sebagai bahan yang ampuh dan ajaib untuk membersihkan spiritual manusia dari gangguan negatif. Caranya dengan menyiapkan air yang sudah dicampur garam kemudian air tersebut digunakan untuk mandi serta membilas seluruh bagian tubuh.

Begitu pula dengan kepercayaan orang Afrika yang mengandalkan garam untuk mengusir gangguan makhluk halus. Garam akan ditaburkan di depan pintu dan jendela untuk mencegah roh jahat dan energi negatif masuk ke dalam rumah.

4. Efek Samping Konsumsi Garam

5 Fakta Sisi Kelam Garam yang Berfungsi Melezatkan MakananKonsumsi garam yang tak terkendali dapat memicu berbagai efek negatif untuk kesehatan. Foto: Getty Images/simarik

Kembali kepada fungsi garam untuk dikonsumsi, Josh Gitalis mengatakan sebenarnya ada banyak risiko negatif dan efek samping dari garam yang perlu diwaspadai. Kandungan sodium mineral yang tinggi pada garam dapat mengikat cairan lebih banyak di dalam darah.

Ketika banyak cairan di dalam pembuluh darah maka aliran darah akan menyempit yang kemudian menyebabkan tekanan darah tinggi. Konsumsi garam yang tidak terkendali juga berisiko untuk memicu gagal jantung, meningkatkan risiko obesitas, hingga perkembangan diabetes tipe 2.

Pada beberapa kasus, pasien autoimun juga diketahui mendapatkan pengaruh dari garam. Konsumsi garam yang tidak diperhatikan memicu inflamasi hingga beberapa fungsi sel yang berpengaruh besar dalam terjadinya autoimun.

5. Bahan Alternatif Pengganti Garam

Demi menghindari efek negatif dari garam, banyak ahli gizi hingga peneliti yang menyarankan untuk mulai menurunkan konsumsi garam. Garam tidak harus selalu ada dalam makanan tetapi juga boleh digantikan.

Alternatif pengganti garam yang paling disarankan adalah bumbu dan rempah yang lebih alami. Setiap rempah memiliki karakteristik rasanya sendiri sehingga ketika dipadukan akan menciptakan rasa baru yang unik dan tak kalah enak.

Misalnya seperti kemiri yang membuat makanan menjadi creamy dan gurih, bunga pekak yang menambahkan aroma, serta berbagai rempah-rempah lainnya. Selain itu cara menghindari konsumsi garam yang berlebihan juga dapat dilakukan dengan berlaku selektif saat memilih camilan di supermarket.




(dfl/odi)

Hide Ads