5 Catatan Sejarah Kelam Rempah Biji Pala yang Telan Banyak Korban Jiwa

5 Catatan Sejarah Kelam Rempah Biji Pala yang Telan Banyak Korban Jiwa

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 28 Agu 2024 17:00 WIB
5 Catatan Sejarah Kelam Rempah Biji Pala yang Telan Banyak Korban Jiwa
Foto: Istimewa

3. Dimonopoli VOC

Merasa menang atas Portugis di Pulau Banda, VOC kemudian memiliki trik busuk untuk menguasai distribusi dan penjualan biji pala. Tanaman-tanaman pala di luar Pulau Banda dihancurkan dan bagi pribumi yang berusaha menanamnya akan dihukum mati.

Demi menguasai Pulau Banda seutuhnya, VOC sampai menukar pulau Manhattan dengan pulau Rhun. Setelah berhasil mengambil alih seluruh hak atas distribusi biji pala jatuh sepenuhnya ke tangan Belanda.

Para tentara dan pejabat-pejabat serta merta memfokuskan perhatiannya pada perdagangan biji pala dan cengkeh. Masyarakat setempat sama sekali tak diberikan hak atas pengelolaan kebun dan tanaman pala di atas mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4. Distribusi Biji Pala Diambil Alih Perancis

5 Catatan Sejarah Kelam Rempah Biji Pala yang Telan Banyak Korban JiwaDistribusi biji pala diambil oleh Perancis hingga membuat kejatuhan pada VOC. Foto: Istimewa

Pada 17170 sebuah gebrakan dilakukan para pedagang dari Perancis. Ada tanaman pala yang berhasil diselundupkan untuk kemudian dibawa dan ditanam hingga subur di pulau Mauritius, Afrika Timur.

Akibat tragedi ini kekuasaan Belanda atas tanaman pala di Pulau Banda hancur seketika. Penjualan pala mulai beralih dikuasai oleh orang Perancis.

ADVERTISEMENT

Adalah sosok Pierre Poivre yang menjadi tonggak sejarah pengenalan rempah-rempah kepada koloni Belanda. Sampai akhirnya Peter juga menemukan tanaman pedas semacam cabai yang disebut Peter Pepper.

5. Tumbuh Subur di Grenada

Usai beralih ke tangan Perancis, biji pala mulai tersebar secara luas. Termasuk jatuh ke tangan pemerintahan Inggris pada 1843 dan juga diandalkan sebagai komoditas perdagangan.

Orang Inggris berusaha menambahkan pala di Granada dan berhasil tumbuh subur tanpa kegagalan. Akhirnya Grenada dinobatkan sebagai produsen pala dan cengkeh terbesar di Hindia Barat.

Perkembangan produksi pala yang pesat membuat Grenada pada tahun 2019 menjadi negara kedua produsen pala terbanyak setelah Indonesia. Bahkan bendera Grenada sendiri menggunakan simbol biji pala di dalamnya.



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]

(dfl/odi)

Hide Ads