Diduga Kebanyakan Makan Daging Babi Bocah 10 Tahun Alami Darah Tinggi

Diduga Kebanyakan Makan Daging Babi Bocah 10 Tahun Alami Darah Tinggi

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 05 Jul 2024 14:30 WIB
Diduga Kebanyakan Makan Daging Babi Bocah 10 Tahun Alami Darah Tinggi
Foto: World of Buzz
Jakarta -

Seorang bocah dilarikan ke rumah sakit usai ia dan keluarganya alami gangguan kesehatan. Konon penyakit fatal ini disebabkan akibat terlalu sering konsumsi daging babi.

Bagi konsumennya, daging babi memiliki tekstur dan rasa yang lebih enak daripada jenis daging lainnya. Daging babi juga dikonsumsi secara massal di dunia terutama pada negara-negara non-mayoritas Muslim di berbagai belahan bumi.

Tetapi layaknya makanan yang dikonsumsi secara berlebihan lainnya, daging babi dapat menyebabkan efek samping yang harus diwaspadai. Beberapa konsumen daging babi dilaporkan mengalami gangguan kesehatan fatal usai mengonsumsi daging tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama halnya dengan kasus yang dilaporkan oleh World of Buzz (3/7) berkaitan dampak yang dialami satu keluarga usai makan daging babi. Kisah ini awalnya juga telah diangkat dalam acara talk show di Taiwan yang kerap membahas isu lokal.

Baca juga: Smokey dan Juicy! 5 BBQ Brisket Ini Cocok Buat Makan Enak Tanggal Muda

ADVERTISEMENT
Diduga Kebanyakan Makan Daging Babi Bocah 10 Tahun Alami Darah TinggiSeorang pakar makanan ini menyebut ada bocah berusia 10 tahun yang alami darah tinggi gegara makan daging babi. Foto: World of Buzz

"Seorang anak berusia 10 tahun didiagnosa dengan darah tinggi. Sementara keluarganya yang lain mengalami serangan stroke," kata Tan Tun-Tzu selaku ahli makanan yang diundang dalam acara talk show Doctor is Hot.

Tun-Tzu mencurigai efek ini disebabkan oleh kandungan asam lemak jenuh yang tersimpan di dalam potongan daging babi. Ditambah dengan proses yang menggunakan banyak garam dan minyak untuk memasaknya.

Konon salah satu penyebabnya juga karena keluarga ini yang hampir setiap hari akan memilih daging babi untuk dikonsumsi. Dalam setiap lauk makannya ada saja olahan atau potongan daging babi yang digunakan sebagai bahan utamanya.

"Kandungan lemak babi akan memicu peningkatan kolesterol jahat dan jika dikonsumsi terlalu banyak akan berdampak buruk secara jangka panjang," lanjut Tun-Tzu.

Diduga Kebanyakan Makan Daging Babi Bocah 10 Tahun Alami Darah TinggiMenurut penjelasannya hal ini disebabkan oleh kandungan asam lemak jenuh yang tinggi. Foto: World of Buzz

Ternyata pernyataan Tun-Tzu juga dibenarkan oleh American Heart Association. Daging babi disebut memiliki kadar lemak jenuh yang sama dengan mentega, keju, gorengan, dan masih banyak lagi.

Tetapi Tun-Tzu memiliki tips yang dapat dilakukan bagi konsumen daging babi. Pertama, tentunya mengonsumsi daging babi secukupnya dan tidak berlebihan walaupun enak rasanya.

"Coba ganti minyak untuk memasaknya dengan minyak yang tinggi asam lemak tak jenuh tunggal, sehingga dapat membantu meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh," papar Tun-Tzu.

Ada tiga jenis minyak yang disarankan Tun-Tzu untuk konsumen daging babi guna tak menjadi korban seperti keluarga yang terserang stroke. Minyak tersebut adalah minyak camellia, minyak zaitun, dan atau minyak canola.




(dfl/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads