Di kawasan Kebon Jeruk ada tempat makan yang menyajikan sambal seruit khas Lampung asli. Begini kelezatan sambalnya pedas segar bikin makan makin mantap!
Tidak semua makanan dari Sumatera terkenal di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah yang kekayaan budaya kulinernya populer bahkan bisa dihitung jari, misalnya Padang, Palembang, Bangka, Medan, dan Aceh.
Padahal Lampung, sebagai provinsi yang paling dekat dengan pulau Jawa juga punya makanan yang tak kalah enak. Bahkan ada sambal khas yang rasanya unik dan tidak bisa ditemukan di sembarang tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membawa kuliner khas Lampung yang tak mau kalah populer, tempat makan bernama Sambal Seruit Indonesia ini hadir dengan menu dari Sumatera yang berbeda. Menyambangi salah satu cabangnya yang berada di Kebon Jeruk (26/6) detikfood mencicipi beberapa hidangan andalan mereka.
Baca juga: Nyeleneh! Pria Ini Makan Mie Gacoan Dicampur Minuman Sereal
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Sambal Seruit Indonesia |
Alamat | Jl. Lapangan Bola No.30,Kebon Jeruk, Jakarta Barat. |
No Telp | 0852-1987-6742 |
Jam Operasional | Senin - Minggu, 10.00 - 22.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 7.000 - Rp 90.000 |
Tipe Kuliner | Tradisional, Indonesia |
Fasilitas |
|
![]() |
Penyaji Sambal Seruit Autentik Pertama
Berbeda dengan makanan khas Sumatera lainnya, hidangan khas Lampung punya ciri khasnya sendiri. Pembeda yang paling terlihat ada pada sajian sambal seruit atau sambal rampai yang disajikan.
Tidak banyak tempat makan di Jakarta yang berhasil menyajikan sambal seruit dengan rasa otentik di Jakarta. Bahkan Gianto, selaku pemilik Sambal Seruit Indonesia, percaya diri mengatakan tempat makan mereka adalah yang pertama yang berhasil menyajikan sambal seruit mirip seperti di Lampung.
Sebagai orang Lampung asli yang berpengalaman membuat sambal seruit, Gianto sendiri dapat mengenali rasa sambal yang nikmat. Misi ini yang kemudian dibawa olehnya untuk menghadirkan sambal seruit khas Lampung di tengah hiruk pikuk Jakarta.
Budaya Nyeruit Khas Lampung
![]() |
Lebih lanjut, ternyata sambal seruit bukan hanya sekadar nama yang disematkan untuk sebauh jenis sambal. Seruit merupakan kata dasar untuk 'Nyeruit'. Nyeruit merupakan budaya makan bersama di Lampung yang cukup unik.
Nasi, lauk-pauk, lalapan hingga sambalnya akan diletakkan di atas cobek yang sangat besar. Kemudian 3-5 orang akan duduk bersama dan menyantap makanannya bersama-sama dengan tangan.
Adapun isian yang awam dimasukkan dalam nyeruit seperti nasi, ikan bakar, ayam, lalapan, sambal rampai, tempoyak, dan beberapa tambahan lainnya. Budaya ini diibaratkan sebagai simbol kebersamaan dan tali silaturahmi yang erat antara masyarakat Lampung satu sama lain.
Bahan-bahan dan deskripsi rasa makanan khas Lampung ada di halaman berikutnya.
Bahan-bahan yang Didatangkan Langsung
![]() |
Menjalani bisnis selama 6 tahun lamanya membuat Gianto paham dengan cara menjaga kualitas makanannya. Terutama untuk sambal seruit atau sambal rampai yang dihidangkan untuk para pelanggan di restorannya.
Ada bahan khusus yaitu tomat rampai yang menurutnya sulit didapatkan selain dari Lampung. Sehingga ia masih harus mengirim tomat rampai dari Lampung ke Jakarta untuk kebutuhan restorannya.
"Kita itu ada beberapa yang masih dikirim dari Lampung. Seperti tomat rampai yang kecil-kecil dan terasinya itu karena kalau diganti rasanya beda. Lagipula tomat rampai saya belum pernah lihat ada di Jakarta," ujar Ian, sapaan akrab Gianto.
Tidak hanya menjaga kualitasnya saja tetapi sambal yang di Sambal Seruit Indonesia juga hanya akan dibuat ketika ada pelanggan yang memesan. Gianto percaya bahwa sambal seruit yang segar tidak boleh disajikan lebih dari 2 jam agar rasanya tetap maksimal.
Citarasa Khas Lampung yang Berbeda
![]() |
Sebenarnya hidangan di Lampung beberapa mirip dengan makanan yang juga ada di Palembang. Salah satunya pindang ikan patin yang juga laris dipesan di sini.
Tetapi karakter racikan bumbu yang digunakan yang menjadi pembeda antara makanan dari dua daerah ini. Pindang ikan khas Lampung memiliki rasa yang lebih lembut dibandingkan pindang ikan dari Palembang.
Rasa asamnya tak terlalu menyengat dengan bumbu dan rempah yang tetap terasa dan sedikit sentuhan pedas segar. Oh ya, menu-menu yang dihadirkan di sini juga benar-benar diupayakan mirip dengan masakan rumahan di Lampung lho!
Selain ikan pindangnya di sini juga ada ikan bakar yang gurih bumbunya dengan daging ikan yang segar sehingga terasa manis. Porsi hingga penyajiannya sengaja disesuaikan untuk menyasar para pelanggannya yang lebih senang datang membawa rombongan.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikcom? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Baca juga: Jajan Seru di PRJ 2024, Rp 100 Ribu Dapat Apa Saja?
Simak Video "Mengenal Makanan Tradisional Jambi, Lekat dengan Makna Gotong Royong"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)