Gegara penerapan pembayaran non tunai, restoran ini dibuat merugi. Seorang wanita nekat melakukan penipuan untuk pembayaran makanannya. Ini triknya.
Pembayaran non tunai ternyata mulai banyak diterapkan negara-negara lain tak hanya Indonesia. Akibat perubahan tersebut ada sisi negatif dan positif yang dirasakan oleh penjual maupun pembeli.
Pembayaran non tunai, misalnya dengan kode QR, memang memudahkan pelanggan dan penjual untuk mencatat transaksi dengan jelas. Tetapi metode pembayaran ini juga riskan untuk mengalami penipuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak kasus yang dialami para penjual bahwa banyak pelanggan menipu mereka dengan bukti pembayaran palsu. Hal serupa juga dialami oleh kedai ini. Begini kronologinya.
![]() |
Seorang wanita muda dilaporkan oleh WeirdKaya (22/6) suatu hari mendatangi sebuah kedai untuk membeli makan. Kedai ini dikenali berada di Cheras Traders Square, Kuala Lumpur.
Setibanya di kedai tersebut ada beberapa makanan dan minuman yang dipesan untuk dibawa pulang. Mie babi barbeque, tumisan sayur, dan minuman dingin yang harganya mencapai 30 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 104.000.
Akhir-akhir ini banyak kedai di Malaysia yang juga sudah menerapkan pembayaran non tunai. Sehingga pelanggan tersebut memilih untuk melakukan pembayaran dengan memindai kode QR.
Hanya butuh 20 detik bagi wanita itu memperlihatkan bukti pembayaran kepada kasir. Setelah tampil pemberitahuan bahwa pembayarannya sudah sukses, ia bergegas pergi bahkan sampai meninggalkan bukti transaksi pembayaran.
![]() |
Tetapi setelah dicek oleh penjaga kasir, tidak tampak bukti transaksi uang masuk senilai jumlah yang dibayarkan perempuan itu. Ternyata durasi 20 detik yang dibutuhkan oleh wanita itu adalah untuk membuat bukti pembayaran palsu kepada restoran yang didatanginya.
Memang jumlahnya terlihat tak terlalu besar tetapi kejadian ini cukup merugikan untuk pihak restoran. Atas kejadian tersebut pemilik restoran melaporkan kejadiannya kepada pihak kepolisian.
Di Indonesia, pembayaran menggunakan kode QR memang dilakukan cukup ketat pada beberapa gerai. Penjaga kasirnya tak hanya melihat bukti pembayaran yang telah sukses tetapi juga menunggu hingga transaksinya masuk dalam notifikasi sistem pembayaran mereka.
Hingga saat ini pihak restoran belum memberikan keterangan apakah tersangkanya kemudian dikejar untuk ditangkap maupun kebijakan lain yang dilakukan. Tetapi sebagai pelanggan juga harus berhati-hati atas aksi penipuan serupa yang mungkin dilakukan oknum penjual.
(dfl/odi)