Pengunjung Beri Ulasan Tak Benar, Menuduh Warung Makan Jualan Babi

Pengunjung Beri Ulasan Tak Benar, Menuduh Warung Makan Jualan Babi

Riska Fitria - detikFood
Minggu, 23 Jun 2024 19:30 WIB
Pengunjung Beri Ulasan Tak Benar, Menuduh Warung Makan Jualan Babi
Foto: Facebook/WoB
Jakarta -

Pengunjung memberikan ulasan tak benar saat makan di warung makan. Ia mengklaim bahwa warung tersebut menawarkan menu babi, padahal tidak.

Google Review bisa dijadikan sebagai acuan untuk memilih restoran mana yang ingin dituju. Selain itu, Google Review juga sangat berdampak pada reputasi sebuah restoran.

Karenanya, diharapkan pengunjung restoran memberi ulasan yang jujur. Ketika memberi kritik pun harus lebih beretika dan yang terpenting memberikan informasi akurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan sampai memberikan informasi yang salah, sehingga bisa merugikan pihak restoran. Seperti yang dialami oleh sebuah warung makan di Sabah, Malaysia ini.

Pengunjung Beri Ulasan Tak Benar, Menuduh Warung Makan Jualan BabiPengunjung Beri Ulasan Tak Benar, Menuduh Warung Makan Jualan Babi Foto: Facebook/WoB

Dikutip dari WoB (22/06/24) warung makan bernama Nasi Kukus D'RanauBah itu mendapat ulasan yang bernada fitnah dari seorang pengunjung warung makannya.

ADVERTISEMENT

Melalui Google Review, pengunjung itu memberi ulasan dan mengatakan bahwa warung makan tersebut menawarkan menu babi. Ini merupakan kesalahan besar, karena faktanya tidak demikian.

Pengunjung itu mengira bahwa menu sinalau adalah babi. "Kedai ini gak halal ya, sebab dia ada menu sinalau (babi). Banyak orang Melayu Muslim makan di sini,".

"Mungkin karena mereka gak tau, soalnya warung makan ini juga masakan Melayu juga. Jadi buat oran muslim jangan makan di sini ya," bunyi ulasannya di Google Review.

Pengunjung Beri Ulasan Tak Benar, Menuduh Warung Makan Jualan BabiPengunjung Beri Ulasan Tak Benar, Menuduh Warung Makan Jualan Babi Foto: Facebook/WoB

Merasa tak terima, pemilik warung makan pun membalas ulasan tersebut dengan santai. Mereka menegaskan bahwa warungnya sama sekali tidak ada menu babi.

Menu sinalau yang dimaksud adalah daging asap yang terbuat dari daging sapi, bukan babi. Menurutnya, kata 'sinalau' diambil dari bahasa Dusun yang artinya 'diasap'.

"Assalamualaikum cik, kedai ini halal 100%. Pemilik beragama Islam. Sinalau dalam bahasa Dusun maksudnya 'diasapi' bukan babi. Warung kamu menjual sinalau daging sapi," tegas pemilik restoran.

"Mak cik boleh Google maksud sinalau dalam bahasa Dusun. Maaf atas kekeliruan ini ya," lanjut pemilik warung. Kejadian ini pun dibagikan di Facebook sebagai bentuk klarifikasi.

Unggahannya langsung ramai dikomentari netizen. Banyak netizen yang menghujat pengunjung restoran lantaran asal dalam memberikan informasi.

"Minimal research dulu lah, paling gak nanya dulu ke pemilik warung makan. Jangan langsung upload, nyari viral doang," tulis netizen.

"Duh bahaya nih, bisa merugikan warung makan kalau informasinya salah," tulis netizen lainnya.




(raf/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads