Magic coffee yang awalnya berkembang di Australia kini mendunia. Mencicipinya di salah satu kafe di Jakarta, ternyata begini rasa kopi magic yang pekat!
Seiring berjalan waktu racikan kopi ternyata ikut berkembang. Setiap hari ada saja racikan kopi yang bermunculan dan mendadak populer dipesan oleh penggemarnya.
Walaupun hanya memiliki satu atau dua perbedaan, tetapi rasanya begitu berbeda satu sama lain. Akhir-akhir ini racikan kopi yang disebut Magic tengah populer dan banyak dicari penggemar kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi asal Australia ini menjadi populer usai berhasil memincut penikmatnya dengan rasa yang pekat. Mencicipi kopi magic di Anomali Coffee Cipete (21/6), ternyata begini bedanya dengan cappucino yang kami coba langsung.
![]() |
Biji Kopi Khusus Magic
Anomali Coffee telah populer sejak 2007 sebagai perusahaan penyalur biji kopi sekaligus penyaji atau kafe dengan kualitas kopi terbaiknya. Begitu pula ketika akhirnya Irvan Helmi, selaku pemilik Anomali Coffee, menghadirkan menu Magic di kafenya.
"Magic itu kan kopinya harus lebih intense dan lebih kuat, jadinya harus pakai beans (biji kopi) yang tepat. Kalau pakainya dark roast itu selesai sih (terlalu pahit). Kita itu maunya masih ada hint manis dan rasa kopinya yang masih bisa dinikmati," kata Irvan kepada detikcom saat ditemui di Anomali Coffee Cipete.
Di Anomali Coffee sendiri pelanggan yang hendak mencoba Magic untuk pertama kalinya akan disarankan untuk menggunakan Black Pearl. Rasa alami mirip dark cokelat, karamel, hingga hazelnut diharapkan akan memberikan kesan terbaik untuk pertama kali mencicipi Magic.
Biji kopi yang dipanggang hingga medium roast ini juga boleh disesuaikan. Semisal sudah memiliki varian biji kopi andalan dari Anomali Coffee lainnya, Irvan mempersilahkan pelanggannya memesan Magic dengan sesuai seleranya.
Komposisi Kopi yang Pekat
![]() |
Viol, selaku barista yang membuat kami Magic menyebut ada gelas khusus untuk penyajian Magic. Gelasnya berbeda dengan latte maupun cappucino karena ukurannya hanya 4-5 oz atau setara dengan 113 - 142 mililiter saja.
"Dasarnya magic itu mirip kayak cappucino, jadi komposisinya ada kopi, susu, dan foam. Cuma untuk kopinya nggak pakai espresso tetapi double ristretto," papar Viol.
Untuk membuat segelas Magic, Viol menyiapkan 2 shot ristretto yang masing-masingnya 15 mililiter. Berbeda dengan cappucino yang hanya menggunakan 1 shot espresso dengan takaran 30 mililiter.
Kemudian ia lanjut frothing susu untuk dicampurkan ke dalam Magic. Tak lupa latte art yang cantik juga disajikan sebagai pemanis pada bagian foamnya.
Deskripsi rasa dan perbandingannya dengancappucino bisa disimak di halaman berikutnya.
Rasanya yang Intens Bikin Melek
![]() |
Magic memiliki ciri khas rasa yang cukup unik. Penggunaan double ristretto daripada espresso membuat sentuhan kopinya lebih kuat dan intens saat disesap.
Lebih lanjut Irvan menjelaskan bahwa penggunaan ristretto juga memberikan rasa yang lebih nyaman dinikmati. Hal ini terletak pada bubuk kopi yang hanya diekstrak selama 25-30 detik untuk mendapatkan 15 mililiter sari kopinya saja.
Sehingga sentuhan rasa pahit yang keluar pada 15 mililiter di akhir penyeduhan tidak akan masuk ke dalam gelas. Alasan ini yang membuat Magic akan terasa sedikit manis dan keluar rasa alami seperti karamel dan hazelnut ketika menggunakan biji kopi Black Pearl dari Anomali Coffee.
Perbandingan Magic dan Cappucino
![]() |
Secara kasat mata perbandingan kedua kopi ini memang begitu tampak jelas. Pertama dari penggunaan ukuran gelas, 142 mililiter untuk Magic dan 200 mililiter untuk Cappucino.
Warnanya sendiri Magic tampak lebih cokelat gelap dan pekat, sehingga begitu kontras dengan latte art yang putih dan cantik. Sementara untuk cappucino biasa, warnanya cenderung cokelat muda dan lebih terang.
Pada sesapan pertama Magic akan langsung menghadirkan rasa kopi yang kuat pada lidah. Setelah disesap baru keluar rasa alami kopinya dengan sensasi mirip dark cokelat, karamel dan hazelnut, tergantung pada jenis biji kopi yang digunakan.
Namun untuk cappucino, ketika menyentuh lidah, rasanya lebih dominan susu. Sehingga saat disesap rasa pertama yang hadir adalah susu yang lembut baru diikuti rasa kopi yang cenderung pahit.
Cappucino hanya mengandalkan rasa creamy dan manis alami dari susu, sedangkan untuk Magic kami bisa langsung menikmati manisnya kopi yang alami sejak sesapan pertama.
(dfl/adr)