Daging kurban yang dibagikan biasanya dilumuri banyak darah. Lantas, bagaimana cara membersihkan daging kurban dalam ajaran Islam agar tidak najis?
Umat Muslim tengah berbahagia karena merayakan hari raya kurban atau Idul Adha. Daging hewan kurban pun dibagikan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
Biasanya, setiap rumah pasti mendapatkan daging kurban. Daging kurban tersebut tentunya tak bisa lepas dari darah. Itu harus dibersihkan karena darah hewan adalah najis.
Selain itu, dalam kondisi penjagalan yang dilakukan panitia kurban pasti membuat daging terkena bakteri. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika membersihkan daging.
1. Bersihkan jika ingin langsung dimasak
Dari segi kesehatan, mencuci daging disarankan jika daging tersebut ingin langsung dimasak, seperti yang dilansir dari RSA UGM.
Mengingat dari proses penyembelihan, pengulitan, dan pemotongan daging memungkinkan bakteri menempel di permukaan daging.
Namun, jika daging tersebut ingin disimpan sebaiknya hindari untuk mencuci daging kurban. Lebih baik langsung disimpan di dalam kulkas dengan suhu 0 derajat Celcius.
2. Darah hewan adalah najis
Dalam ajaran Islam, darah hewan adalah najis. Namun, apabila darah tersebut ada dalam daging, maka itu dimaafkan. Seperti yang diajarkan oleh Buya Yahya.
Melalui kanal YouTubenya Al-Bahjah TV (04/12/18), Buya Yahya mengatakan bahwa daging yang ada darahnya tidak perlu dibersihkan, karena sudah dimaafkan.
"Yang namanya daging dipotong, di dalamnya itu pasti ada darah. Darah itu dimaafkan. Jadi, ya gak perlu dicuci karena sudah dimaklumi," tutur Buya Yahya.
Cara membersihkan daging menurut Islam ada di halaman selanjutnya.
Simak Video "Bolehkah Daging yang Sudah Dimasak Dipanaskan Berulang Kali?"
(raf/odi)