Makanan-makanan yang disajikan di buffet sarapan hotel mungkin terlihat menggiurkan. Namun, ada beberapa yang sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan keracunan makanan.
Ketika berlibur dan menginap di hotel, salah satu keuntungan yang bisa didapat adalah sarapan gratis. Menunya bisa diantar ke kamar atau datang ke restoran untuk menikmati sarapan buffet.
Meskipun menikmati sarapan di hotel menjadi hal menyenangkan, tetapi perlu diingat kondisi makanan yang disajikan tidak sepenuhnya aman. Bisa jadi makanan di hotel terkontaminasi bakteri karena didiamkan sepanjang pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, penting mengetahui makanan mana yang aman dan sebaiknya dihindari ketika sarapan di hotel.
Dr. Ellen Shumaker, direktur perjangkauan program Safe Plates di North Carolina State University mengungkap, "Ada faktor utama yang saya pikirkan...yang dapat meningkatkan risiko tertular penyakit bawaan makanan."
Menurutnya, faktor tersebut adalah pengaturan suhu makanan dan tamu lain yang bisa saja berpotensi mencemari peralatan atau makanan karena tidak mencuci tangan sebelum mengambil makanan.
Seringkali seseorang tidak merasakan perbedaan saat makanan terkontaminasi dan tidak. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa yang harus diwaspadai sebelumnya.
Melansir Umpan Buzz (03/06/2024), berikut 5 makanan yang sebaiknya dihindari saat sarapan di hotel.
1. Produk daging dan telur
![]() |
Produk daging dan telur menjadi salah satu menu yang digemari banyak orang ketika makan di hotel. Tamu juga pasti senang karena mereka bisa mengambil makanan ini sepuasnya.
Namun, perlu diingat, produk susu dan daging termasuk ke dalam makanan panas. Menurut ahli, makanan panas harus tetap panas, dan makanan dingin harus tetap dingin. Ini akan membantu menghindari zona bahaya suhu tempat bakteri berkembang biak.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), makanan yang ditinggalkan di zona berbahaya (antara suhu 40 sampai 140 derajat fahrenheit) selama lebih dari dua jam, membuat kuman pembawa penyakit bisa berkembang biak dengan cepat.
Dalam hal sarapan buffet di hotel, makanan kemungkinan juga bisa berada dalam kondisi seperti ini. Bahkan, bisa disimpan lebih lama dari itu.
Shumaker mengungkap, jika melihat makanan seperti sosis, bacon, atau produk daging dan telur diletakkan tanpa alat pemanas apapun, sebaiknya makanan ini dilewatkan saja.
2. Makanan dingin seperti susu dan jus segar
![]() |
Menurut ahli Le, "Susu yang tidak diletakkan di atas es atau didinginkan, itu pasti sesuatu yang ingin saya hindari."
Makanan atau produk, seperti susu dan yogurt pastinya perlu disimpan dalam kondisi dingin. Begitupun dengan beberapa buah dan sayuran yang sudah dipotong, sebaiknya harus didinginkan.
Sebab, menurut Shumaker, saat dipotong, ada bagian berdaging memiliki tingkat kelembapan dan Ph yang memungkinkan bakteri melakukan perkembangan.
Sedangkan untuk jus, baik segar atau sudah dipasteurisasi, kondisinya harus disimpan dalam keadaan dingin.
Jika disimpan dalam suhu ruang, jus segar yang tidak dipasteurisasi risikonya lebih tinggi untuk pertumbuhan bakteri berbahaya. Namun, menurut FDA (Food and Drugs Administration USA) menyarankan agar jus yang disimpan dalam kotak atau botol tidak perlu disimpan dalam kulkas.
Daftar makanan di hotel yang berisiko sebabkan keracunan bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Buah dan sayuran tak segar
Meskipun sayuran atau buah-buahan di salad bar terlihat bersih dan segar, tetapi ada tanda-tanda yang membuat buah dan sayuran itu tidak ditangani dengan benar.
Misalnya, pinggiran buah atau sayuran itu lembek atau ada kotoran dan bahan lain di permukaannya. Ini mungkin menandakan bahwa benda produk tersebut sudah lama atau belum dicuci secara menyeluruh.
Melon juga bisa sangat berisiko karena orang-orang sering lupa tidak mencuci kulitnya. Jika buah melon rusak, terdapat bakteri yang bisa menyebar hingga ke bagian dalam melon. Ini juga yang dapat mengkontaminasi silang buah dan sayuran lain.
Shumaker juga menyarankan untuk menghindari kecambah atau kacang-kacangan, seperti kacang hijau. Sebab, mereka ditanam dari biji dan kacang-kacangan dalam kondisi hangat dan lembab. Menurut FDA, Kondisi tersebut sangat ideal untuk pertumbuhan bakteri E.Coli, salmonella, dan listeria.
4. Makanan tanpa alat saji
![]() |
Nampan berisi buah-buahan mungkin menggugah selera. Sampai kamu menyadari tidak ada alat penyajian untuk buah tersebut, sehingga orang-orang menyentuhnya dengan tangan kosong.
Jika mereka tidak mencuci tangan setelah dari toilet, atau batuk dan membuang ingus, menurut Shumaker, hal ini sangat mungkin mencemari makanan lain di atas piring.
Sekalipun menggunakan alat saji, kamu juga perlu memastikan tangan bersih karena alat tersebut juga akan disentuh oleh banyak orang.
5. Makanan yang paling aman dikonsumsi
Hal penting yang perlu diperhatikan sebelum sarapan di hotel adalah memastikan makanan dan minuman disajikan pada suhu tepat. Selain itu, tamu juga perlu mencuci tangan sebelum mengambil makanan dan memakannya.
Le mengaku lebih percaya pada makanan, seperti muffin atau yogurt kemasan karena ada banyak proses yang memastikan makanan itu tetap aman.
Selain itu, buah-buahan utuh yang belum dipotong, seperti pisang atau jeruk juga menjadi pilihan aman. Jika ingin makan telur, disarankan mencoba omelet saja arena biasanya baru dibuat ketika pelanggan meminta.
Para tamu juga disarankan tidak takut bertanya tentang bagaimana makanan diproses. Deutsch meminta agar para tamu bisa mengikuti naluri. Jika memang melihat sesuatu yang meragukan, sebaiknya dihindari.
Simak Video "Video: Kepala BGN Setop SPPG di Bogor Buntut Kasus Keracunan Massal MBG"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/aqr)