Pada berbagai perang, korban yang paling dirugikan adalah sipil. Sampai-sampai relawan kesehatan ini memasak 3.000 pizza untuk masyarakat terdampak perang.
Berbagai perang masih saja terjadi antar negara di dunia. Hingga saat ini perang antara Rusia dan Ukraina masih membara dan memanas antara kedua belah pihak.
Seperti yang banyak diketahui bahwa setiap ada perang korban yang paling dirugikan adalah masyarakat sipil. Berbagai kesulitan untuk mengakses kebutuhan hidup pasti sulit dan dirasa memberatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari air bersih, tempat tinggal yang nyaman, atau bahkan ketersediaan makanan yang terus mengkhawatirkan dari hari ke hari. Menjadi salah satu relawan yang bertugas di negara perang, pria ini dengan lapang hati memasak untuk masyarakat terdampak perang.
Baca juga: Jual Burger Rp 7 Ribu, Kedai Ini Disebut Jual Makanan Kemurahan
![]() |
BBC (12/6) melaporkan seorang pekerja kemanusiaan bernama Tom Hughes tetiba datang dengan truk berisi bahan makanan dari Hinton, Wiltshire, Inggris. Ia mengendarai truk itu sendiri menuju perbatasan Polandia dan Ukraina.
Misi ini sengaja dilakukan oleh Hughes untuk membantu masyarakat yang tergeser akibat perang Rusia-Ukraina di perbatasan negara itu. Tak tanggung-tanggung, kendaraan dengan roda tujuh yang sangat besar ternyata membawa banyak bahan-bahan untuk membuat pizza.
"Banyak sekali sebenarnya tempat-tempat yang kami sasar, di sana sama sekali tidak tertinggal harapan untuk penduduknya. Orang-orang terjebak di tengah-tengah perang dengan perasaan terlupakan," ujar Hughes kepada BBC.
Hughes membawa timnya untuk bersama-sama memaksa hingga 3.000 pizza dalam waktu yang singkat. Mereka hanya memanfaatkan area terbuka untuk menyusun kompor dan membuat antrean bagi masyarakat yang hendak menikmati pizzanya.
Baca juga: Jual Burger Rp 7 Ribu, Kedai Ini Disebut Jual Makanan Kemurahan
![]() |
Hughes merasa ada kebahagiaan tersendiri yang juga didapatkan olehnya saat membantu banyak masyarakat terdampak perang. Apalagi ia langsung mendengar testimoni dari para ibu dan orang tua yang anaknya tampak muram sejak perang dimulai.
"Setiap hari ibu-ibu di sana mengatakan bahwa akhirnya anak-anak mereka kembali tersenyum sejak perang dimulai. Ini benar-benar terasa seperti pekerjaan yang besar bagiku-melawan rasa trauma dari ledakan yang tak pernah henti," lanjut Hughes.
Hughes juga memiliki alasan khusus untuk menyajikan pizza untuk masyarakat di kawasan tersebut. Baginya pizza lebih mudah dikreasikan dan cocok untuk memenuhi nutrisi anak-anak dengan rasa yang enak.
Penampakan pizza juga bisa disesuaikan agar terlihat seperti makanan yang mewah dan enak sehingga anak-anak semakin memakannya. Untuk selanjutnya Hughes akan terus membantu masyarakat terdampak perang di wilayah lainnya yang tentunya dilakukan pada area bebas dan aman.
(dfl/odi)