Pro Kontra Emak-emak, Tim Masak Lauk atau Beli Lauk?

Pro Kontra Emak-emak, Tim Masak Lauk atau Beli Lauk?

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Rabu, 29 Mei 2024 16:00 WIB
Pro Kontra Emak-emak, Tim Masak Lauk atau Beli Lauk?
Foto: Getty Images/Edwin Tan
Jakarta -

Emak-emak mengungkap pilihannya dalam menyediakan makanan di rumah. Ada yang lebih pilih masak, tapi tak sedikit yang lebih nyaman jika beli lauk matang. Begini kata mereka.

Dalam rumah tangga di Indonesia, kebanyakan para ibu alias emak-emak masih mendominasi peran menyediakan pilihan makanan untuk keluarga. Mereka memastikan suami dan anak-anaknya dapat menikmati makanan favorit dan bergizi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Dua yang paling sering jadi pilihan adalah masak lauk sendiri atau beli lauk di luar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unggahan Instagram @bundsteutic (20/5/2024) mengumpulkan pendapat emak-emak akan pilihannya. Mereka menyuarakan alasan mengapa lebih pilih masak sendiri atau justru beli di tempat makan.

Diawali dari cerita utama yang ditampilkan. Seorang ibu bekerja curhat setiap hari harus berangkat pagi dan baru pulang setelah magrib. Ia mengaku setelah punya anak, tidak pernah masak.

ADVERTISEMENT

"Pernah coba masak sekali harus beli bumbu dapur, sayuran, protein, habisnya lebih dari Rp 100 ribu buat 1 kali makan. Belum lagi jajan tiap hari (obat pusing kerja). Terus kadang kalau mau makan lauk yang sama, 3 kali sehari sudah bosan," tulis ibu tersebut.

Ia juga bilang saat masak, dapurnya jadi sangat kotor. Kondisi ini akhirnya malah membuat stress. "Makan juga akhirnya nggak nikmat. Dan besok paginya jadi nggak seger pas kerja," lanjut ibu tersebut.

Akhirnya ia memilih untuk beli lauk setiap hari. Menurutnya cara ini paling membuatnya nyaman dan praktis. Pulang kerja ia bisa langsung makan, dapur bersih, tidak tambah pusing karena harus masak, dan lauknya bisa ganti-ganti.

Namun ia mengaku dapat banyak komentar negatif. Orang lain bilang kalau ia boros dan menganjurkan untuk masak sendiri karena sangat mungkin untuk lebih hemat.

"Kira-kira ada yang senasib kayak aku nggak sih? Dan emang itu boros ya? Kenapa ya orang yang jajan terus itu selalu dijudgment boros. Padahal kalau masak juga harga perbumbuan aja mahal," tulisnya.

Unggahan ini pun mengundang banyak reaksi dari netizen. Mereka terbagi menjadi dua kubu yaitu emak-emak yang masak lauk sendiri dan beli di luar.

Alasan emak-emak pilih beli lauk

Pro Kontra Emak-emak, Tim Masak Lauk atau Beli Lauk?Foto: Getty Images/Edwin Tan

Seorang ibu bernama Farah mengaku sama seperti pengunggah yang terkadang beli lauk di luar, meskipun ia Ibu Rumah Tangga (IRT). "Tergantung belinya di mana, aku pernah beli lauk buat 3 kali makan beda-beda, habisnya Rp 70 ribuan. Kalau masak, mana bisa duit Rp 70 ribu buat 3 menu beda," tulisnya.

Namun ia mengaku kalau masak sendiri, dari budget Rp 70 ribu akan menyisakan bahan masak. "Kalau beli benar-benar langsung habis sesuai porsi. Tapi nggak masalah menurutku, yang penting kita enjoy dan suami nggak komplain," tuturnya.

Ibu lain dengan akun @deso*** mengungkap beli lauk di luar bisa jadi pilihan tepat untuk keluarga yang terdiri dari 2-3 orang. "Kalau cuma 2-3 orang beli (lauk), masih worth it menurutku, tapi kalau sudah 5 yang dikasih makan beli terus ya boncos, apalagi kalau yang tipenya porsi lauknya harus banyak, nasi sedikit," tulisnya.

Dalam kolom komentar unggahan @bundsteutic, ibu pemilik akun @rytalesta** juga curhat ketika dirinya jadi IRT, tugas paling bikin malas adalah masak.

"Pertama, udah masak itu effort banget, banyak cucian piring, dapur berantakan, udah gitu rasa masakan nggak seenak ekspektasi walaupun sudah lihat (resep di) YouTube sama tanya-tanya resep mama," katanya.

Ia juga menilai kalau masak sendiri akan menghabiskan banyak uang untuk belanja. Namun di sisi lain, ia juga merasa 'bersalah' jika selalu beli lauk di luar karena belum tentu sehat.

Baca halaman selanjutnya untuk tahu alasan emak-emak yang lebih pilih masak sendiri.

Tim emak-emak yang pilih masak sendiri

Pro Kontra Emak-emak, Tim Masak Lauk atau Beli Lauk?Foto: Getty Images/Edwin Tan

Bagi emak-emak yang lebih pilih masak sendiri, ada beberapa alasan yang mendasari niat mereka. Ibu pemilik akun @ayutia** mengatakan ia malah bosan jika harus selalu beli lauk di luar.

"Kalau masak sendiri, bisa atur sendiri kadang hari itu lagi kepingin makan apa, bayar pembantu buat bantuin masak jadi beban masak nggak berat, jelas kebersihannya. Jajan kalau weekend aja," katanya.

Ada juga emak-emak yang mengatakan masak sendiri tidaklah sesulit dan serepot itu. Pemilik akun @galoehkoesu** mengatakan dia akan mengungkep bahan hewani dan menyiapkan sayur lebih dulu sebagai langkah hemat waktu.

"Satu kali capek, kalau mau masak tinggal cemplung-cemplung, goreng-goreng, lebih sehat, dan bisa nambah. Akunya happy, jadi mau masak atau beli di luar yang penting bunda-bunda happy," tulisnya.

Mengutip Healthline (29/5/2024), masak sendiri ternyata memang punya banyak manfaat dari sisi psikologis, ekonomi, dan kesehatan. Berikut daftarnya:

1. Kesempatan untuk terhubung dengan orang tersayang

Masak tak hanya kegiatan membuat makanan, tapi juga kesempatan untuk terhubung dengan orang tersayang. American Psychological Association mengatakan bahwa mencoba hal-hal baru bersama-sama, seperti mempelajari resep dapat membantu pasangan tetap terhubung dan terlibat dalam hubungan mereka.

2. Lebih sehat

Masak sendiri berarti menyiapkan bahan dan bumbu sendiri sehingga terjamin kesehatannya. Beberapa penelitian mengungkap mereka yang lebih sering masak sendiri daripada beli lauk di luar, secara umum memiliki pola makan yang lebih sehat.

Penelitian juga menunjukkan banyak tempat makan membuat menunya tak sehat, seperti tinggi sodium, lemak jenuh, total lemak, dan tinggi kalori. Sebaliknya, kalau masak sendiri, hal tersebut dapat dicegah.

3. Lebih hemat waktu dan uang

Tanpa disadari, masak sendiri sebenarnya bisa lebih hemat waktu ketimbang pesan makanan di luar dimana kamu harus menunggu makanan disiapkan. Makanan yang dibuat tentu saja yang praktis seperti tumisan atau bahan yang siap digoreng.

Masak sendiri juga pastinya berpotensi lebih hemat. Membeli bahan dan bumbu dasar biasanya lebih murah. Mereka datang dalam porsi yang lebih banyak sehingga bisa terpakai lebih lama.

Halaman 2 dari 2
(adr/odi)

Hide Ads