6 Fakta Menarik Daging Babi, dari Sejarah hingga Potongan Terbaiknya

Atiqa Rana - detikFood
Sabtu, 25 Mei 2024 15:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Paul_Brighton
Jakarta -

Daging babi menjadi salah satu jenis daging terpopuler di dunia. Terlepas dari kenikmatannya, rupanya ada sejarah unik dan fakta menarik pada jenis daging ini.

Bukan sapi atau ayam, melainkan daging babi yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Daging ini disukai karena rasanya enak, dapat diolah menjadi beragam masakan, dan harganya lebih terjangkau dari sapi.

Daging babi telah menjadi bagian penting dalam banyak masakan di dunia. Kenikmatannya diakui, entah itu olahan baconnya yang renyah maupun potongan daging daging babi yang juicy.

Terlepas dari kenikmatannya, daging babi juga memiliki segudang fakta menarik, mulai dari sejarah, budidaya peternakannya, hingga potongan daging babi mana yang dianggap paling enak.

Melansir beberapa sumber, berikut sejumlah fakta menarik terkait daging babi, yang mungkin belum banyak diketahui!

1. Asal usul daging babi

Daging babi menjjadi hewan pertama yang didomestikasi oleh orang China. Kemudian menyebar di Eropa hingga seluruh dunia. Foto: Getty Images/Wachiwit

Melansir texaspork.org, sekitar 6.000 tahun lalu, babi menjadi hewan pertama yang didomestikasi. Dalam hal ini, orang China lah yang pertama kali memelihara babi hutan untuk dimakan. Baru pada tahun 1500 SM, babi dipelihara di Eropa.

Hernando de Soto merupakan sosok yang dijuluki sebagai "bapak industri daging babi Amerika". Sebab, ia yang pertama kali membawa babi ke dunia baru.

Ia mendarat bersama 13 babi pertama di Amerika di Tampa Bay, Florida, pada tahun 1539. Sejak saat itu, penduduk asli Amerika dilaporkan sangat menyukai rasa daging babi.

Mengakibatkan beberapa serangan terburuk pada ekspedisi Hernando de Soto. Tiga tahun kemudian, setelah Hernando de Soto meninggal, kawanan babinya bertambah menjadi 700 ekor.

Jumlah tersebut tidak termasuk babi yang dikonsumsi oleh pasukanya, babi yang melarikan diri, dan babi yang diberikan kepada penduduk asli Amerika.

Dari tahun ke tahun, produksi babi semakin banyak. Babi juga mulai diperkenalkan ke New Mexico hingga diperkenalkan kepada sejumlah pasar di Amerika.

2. Produksi daging babi

Daging babi diproduksi dengan cepat, oleh karena itu disebut siklusnya berkelanjutan. Foto: Getty Images/Wachiwit

Babi merupakan hewan yang berkembang biak sepanjang tahun, sehingga produksi daging babi disebut sebagai siklus yang berkelanjutan.

Induk babi melahirkan anak babi dua kali dalam setahun. Setiap induk biasanya bisa memiliki delapan sampai dua belas babi. Babi kemudian disapih saat berumur dua hingga empat minggu.

Bagi beberapa produsen babi, mereka mengatur siklusnya mulai dari perkembangbiakan hingga penjualan. Di sebagian besar peternakan, babi dipelihara di kandang sampai berat potongnya lebih dari 100 kg. Angka berat badan ini biasanya tercapai ketika babi berusia 6 bulan, lapor luxofood.com.

3. Pakan mempengaruhi rasa daging babi

Pakan yang diberikan kepada babi akan memengaruhi rasa dan kualitas dagingnya. Foto: VCG via Getty Images/VCG

Babi pada umumnya bisa makan apa saja. Menurut oklahoma.agclassroom.org, babi yang seperti ini biasanya mengandung lemak sangat tinggi. Babi biasanya akan memakan jagung, rumput, atau bahkan sisa-sisa yang seharusnya jadi sampah.

Namun, di beberapa peternakan, babi diberi makan lebih hati-hati. Babi modern biasanya makan jagung, gandum, dan kedelai. Vitamin dan mineral ditambahkan untuk pertumbuhan dan kesehatannya.

Babi saat ini juga lebih berbobot karena produsen merencanakan pola makan dengan hat-hati. Hasilnya, babi tumbuh lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak daging tanpa lemak dibandingkan produksi babi sebelumnya.

Penasaran dengan potongan daging babi terenak hingga negara pengonsumsi babi terbanyak? Baca pada halaman selanjutnya!



Simak Video "Video: Sanksi Penarikan untuk 7 Produk Pangan Mengandung Babi Bersertifikat Halal"

(aqr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork