4 Fakta Nasi Uduk yang Merupakan Hasil Kolaborasi Dua Budaya

Ulasan Nasi Uduk Betawi

4 Fakta Nasi Uduk yang Merupakan Hasil Kolaborasi Dua Budaya

Riska Fitria - detikFood
Kamis, 02 Mei 2024 11:30 WIB
Nasi Uduk
Foto: iStock
Jakarta -

Jadi ikon kuliner khas Betawi, nasi uduk punya sejarah yang panjang. Ternyata nasi uduk tercipta hasil dari akulturasi dua budaya. Ini faktanya!

Nasi uduk merupakan kuliner khas Betawi. Nasi ini dimasak dengan campuran santan dan bumbu-bumbu lainnya, sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih dan sedap.

Nasi uduk kemudian dilengkapi dengan berbagai kondimen, seperti bihun goreng, orek tempe, dan kerupuk. Untuk lauknya, biasanya ada telur, tahu semur, ayam goreng, jengkol, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya nasi uduk populer jadi menu sarapan. Namun, tak sedikit juga warung nasi uduk yang buka di malam hari dan kerap menjadi favorit banyak orang.

1. Hasil pertemuan budaya

Nasi UdukNasi Uduk merupakan hasil pertemuan dua budaya. Foto: iStock

Sebenarnya ada banyak versi mengenai sejarah nasi uduk. Salah satu versi menyebutkan bahwa nasi uduk tercipta berdasarkan hasil pertemuan budaya Melayu dan Jawa, lapor Good News From Indonesia.

ADVERTISEMENT

Menurut buku yang berjudul 'Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita' milik Shinta Teviningrum, nasi uduk pertama kali ada di tanah Batavia (Jakarta) yang merupakan rumah bagi masyarakat Betawi.

Saat itu, Batavia adalah pusat perdagangan yang membuat berbagai suku bangsa bertemu, termasuk bangsa Melayu dan Jawa.

Terlebih ketika Portugis Malaka jatuh ke tangan Belanda di tahun 1641. Momen itu membuat hubungan dagang oran Malaka yang bersuku Melayu dengan Batavia semakin gencar.

Mereka ada yang menetap di Batavia dan tentunya membawa kebudayaan dari daerah asalnya. Termasuk dari segi kuliner.

Orang Melayu memiliki salah satu kuliner khas bernama nasi lemak. Sementara orang Jawa pendatang juga mengenalkan sego gurih.

2. Ciptaan Sultan Agung

Sementara dalam versi lain, nasi uduk tercipta atas ide dari Sultan Agung dari Mataram. Dulu, Sultan Agung senang makan nasi kebuli dan briyani khas Timur Tengah dan India.

Saat itu, ia ingin mencoba membuat nasi tersebut. Namun, karena bahan-bahan yang diperlukan harus diimpor, maka ia pun membuat versi lokalnya.

Saat itu terciptalah nasi uduk dan kemudian orang-orang Jawa yang datang ke Batavia pun mengenalkannya hingga menjadi makanan kesukaan orang-orang Betawi.

Fakta nasi uduk ada di halaman selanjutnya.

3. Asal-usul nama nasi uduk

Nasi UdukNasi Uduk Foto: iStock

Konon, penamaan nasi uduk ini berasal dari kata 'uduk' yang artinya 'susah'. Mengingat dulu, nasi uduk adalah makanan rakyat kecil.

Sementara itu, versi nasi uduk tercipta ide dari Sultan Agung, menyebutkan bila asal katanya adalah 'tawadhu'. Ada pula yang mengatakan bahwa asalnya dari kata 'nasi yang diaduk'.

4. Ciri khas nasi uduk

Meskipun dapat dikatakan terinspirasi dari kuliner bangsa lain, tetapi nasi uduk khas Betawi ini memiliki ciri khas. Salah satunya dari penggunaan bumbu.

Selain itu, ciri khasnya juga ada pada pilihan lauk yang ikonik, seperti semur jengkol. Untuk penyajiannya juga banyak versi.

Ada yang dibungkus menggunakan daun pisang dan ditaburi bawang goreng, dan ada pula yang lengkap dengan isiannya. Kepopuleran nasi uduk ini tidak hanya sebagai menu sarapan, tetapi menu makan sepanjang hari.

Halaman 2 dari 2
(raf/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads