Pelanggan non muslim menceritakan pengalaman tak mengenakkan yang ia alami saat beli martabak. Pelanggan itu mengaku sempat mendapat sindiran seperti ini.
Belakangan ini banyak non muslim (nonis) membagikan pengalaman mereka saat ikut berburu takjil di bulan Ramadan. Sebagian pelanggan nonis membagikan pengalaman yang seru dan menyenangkan.
Mereka ikut berburu takjil sampai-sampai lebih semangat untuk datang lebih awal. Adapun yang ikut menikmati momen buka puasa bersama di restoran.
Terlepas dari momen menyenangkan itu, rupanya ada juga pelanggan nonis yang mengalami kejadian kurang mengenakkan ketika membeli takjil di bazar Ramadan. Seperti yang dialami pelanggan ini.
Dalam unggahan di aplikasi X, seorang pelanggan anonim menceritakan hal tidak menyenangkan yang sempat ia alami ketika berada di bazar Ramadan.
Selama bulan Ramadan, memang banyak diadakan bazar Ramadan. Bazar tersebut menjadi pusat kuliner dimana pelanggan bisa datang untuk menikmati segala macam takjil dan makanan menarik lainnya.
Meskipun namanya bazar Ramadan, tetapi siapapun boleh datang ke tempat ini, termasuk pelanggan yang bukan beragama Islam pun sebenarnya bisa datang dan jajan di tempat ini.
Pelanggan anonim yang merupakan orang China ini ikut datang ke bazar Ramadan TTDI (Taman Tun Dr Ismail) di Malaysia. Ia menyambangi salah satu penjual martabak dan membelinya.
Sudah ikut antre martabak kurang lebih 20 menit, tiba-tiba ada seorang pria yang secara tidak langsung menyindir pelanggan ini.
"Saya sedang menunggu martabak sekitar 20 menit. Kemudian seorang pakcik yang berada di belakang tanya saya," ujarnya.
Menurut cerita pelanggan ini, paman itu mengungkap, "China tidak puasa pun tidak bolehkah mendahului kami dulu?"
Pelanggan in tentu terkejut dengan ucapan paman itu. Beruntungnya, sang penjual martabak tidak memberi respon apapun dan membiarkan pelanggan China ini tetap mengambil haknya sebagai pembeli, lapor mstar.com.my (24/03).
Penjual martabak itu meresponnya dengan berkomentar, "Yang teratur aja lah. Kita juga tidak lima menit lagi buka puasanya."
Pelanggan China ini pun mengungkap, ia pasti berkenan memberi kutamaaan kepada pengunjung lain yang ingin buka puasa kalau sekiranya memang sudah hampir menjelang magrib.
Namun, saat itu, pelanggan China ini datang ketika masih pukul 6 sore. Sebagai informasi tambahan, waktu buka puasa di Malaysia memang lebih sore, sekitar 19.30. Saat itu pelanggan ini juga sudah merasa terlalu lapar.
"Jadi apakah yang memberimu hak atau alasan untuk memotong barisan saya?" sindirnya.
Bagaimanapun, kata-kata dari paman itu tidak ia ambil hati. Ia pun menganggap paman di belakangnya itu lapar sehingga emosi dan melontarkan kata-kata kurang enak. Namun, tetap kata-katanya membuat pelanggan nonis ini terkejut.
Unggahan ceritanya ini mendapat reaksi beragam dari netizen. Banyak netizen merasa kesal terhadap sikap yang ditunjukkan oleh paman yang menyindir pelanggan ini.
Seorang netizen berkomentar, "Sikap seperti apa itu? Huft, sudah 2024 guys, jangan terlalu kolot lah."
"Lakukan sesuai hakmu bro. Kami Muslim perlu belajar lagi untuk lebih sabar, terutama saat Ramadan," ujar netizen lain.
"Orang yang mulutnya tidak dijaga memang seperti itu bro. Teruskan nikmati bazar Ramadan!" ujar netizen lain yang memberinya semangat.
Simak Video "Cara Membedakan Takjil yang Bebas Bahan Berbahaya"
(aqr/adr)