Setiap bulan ramadan kehadiran kolak wajib sebagai pembatal puasa. Ternyata tidak hanya sekadar jadi kudapan takjil kolak juga punya makna di baliknya.
Olahan pisang dengan tambahan gula merah bernama kolak populer selama bulan ramadan. Rasanya buka puasa tak lengkap jika tidak menyantap kolak sebagai pembasuh mulut.
Manisnya gula merah dianggap dapat membantu mengisi ulang energi setelah berpuasa seharian. Bahkan kolak juga memiliki banyak variasi sesuai dengan isian yang dingin ditambahkan ke dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir di semua daerah di Indonesia memiliki ciri khas kolaknya masing-masing. Ternyata ada makna filosofis di balik manisnya semangkuk kolak.
Baca juga: Dua Atlet Football Ini Berkolaborasi Buka Steakhouse
Berikut ini 5 fakta kolak yang dirangkum melalui berbagai sumber:
![]() |
1. Sejarah Kolak
Menurut catatan Hello Indonesia, kolak merupakan makanan khas nusantara yang lahir ketika masa transisi masuknya Islam ke Indonesia. Hidangan ini diprakarsai oleh kejayaan kerajaan Demak dan Mataram pada masa lampau.
Kolak disebut sebagai hidangan asli Indonesia mengacu pada cara pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan. Ada pisang, gula merah, santan, dan bahan lain yang ditemukan hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Cara memasaknya yang juga direbus membuktikan bahwa kolak bukan berasal dari budaya peranakan atau yang lainnya. Mengingat teknik memasak asli Indonesia berupa kukus, rebus, atau bakar saja.
2. Makna Kolak
Dwi Cahyono selaku arkeolog dan dosen sejarah Universitas Negeri Malang, menyebutkan dalam Historia bahwa kolak berasal dari kata kul laka. Dalam bahasa Arab arti kata tersebut adalah makanlah, untukmu.
Sementara ada pendapat lain yang menyebut kolak berasal dari kata khala atau khaliq yang berarti pencipta alam semesta yaitu Allah SWT. Maksudnya kudapan kolak sengaja dihadirkan untuk mengingatkan manusia mendekatkan diri kepada Tuhannya.
"Selain berarti pencipta, dapat pula berarti: Tuhan yang disembah, Pengatur dan Pemelihara, Pemberi bentuk, dan Tuhan Yang Maha perkasa. Sebutan ini dijadikan media untuk mendekatkan diri kepada Allah," papar Dwi.
Fakta kolak lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Arti filosofis isian kolak
Tidak hanya secara etimologi tetapi unsur isian pada kolak dijelaskan oleh Dwi memiliki artinya sendiri. Umumnya kolak dibuat dengan isian pisang kepok atau berbagai jenis ubi.
Pisang kepok disebut merujuk pada kata 'kapok' yang dalam bahasa Jawa berarti jera. Maksudnya kolak yang disajikan dengan isian pisang kepok mengingatkan manusia agar jera dan berhenti melakukan perbuatan dosa.
Sementara isian lain yang biasa digunakan adalah ubi atau yang dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai telo pendem. Posisi ubi yang tumbuh di dalam tanah disebut sebagai lambang untuk mengubur kesalahannya dalam-dalam dan tidak mengulanginya.
4. Berakar dari kebiasaan leluhur
![]() |
Kolak awamnya dipercaya sebagai kudapan yang datang dari pengaruh orang Arab. Hidangan di Arab yang manis disebut sebagai asal muasal masyarakat Nusantara meracik kolak dengan kuah yang manis.
Tetapi kebiasaan nenek moyang mengonsumsi minuman manis juga dibuktikan pada Prasasti Watukura (902 Masehi) dan Prasasti Alasantan (939 Masehi). Kata 'kilang' beberapa kali disebutkan pada prasasti tersebut maupun naskah Jawa Kuna dan Tengahan yang berarti nira kelapa.
Nira kelapa atau aren yang disebut itu jika dimasak dengan cara direbus terus menerus akan mengental layaknya gula merah yang disajikan menjadi saus kinca. Sehingga Dwi menyimpulkan bahwa kehadiran kolak merupakan tradisi lanjutan dari kebiasaan minum kilang oleh nenek moyang.
5. Jenis-jenis kolak
Tidak tercatat jelas ada berapa banyak jenis kolak yang bisa ditemukan di Indonesia. Tergantung daerah, selera masyarakatnya, hingga kreativitas penjual takjil yang menyajikan berbagai jenis kolak dengan gayanya masing-masing.
Kolak yang paling awam adalah kolak pisang dengan racikan kuah sedikit santan dan berwarna cokelat muda dengan tambahan gula merah. Selain itu ada juga kolak ubi yang awamnya menggunakan ubi jalar maupun ubi ungu sebagai bahan utama.
Lambat lain kolak mulai berkembang jenisnya. Ada yang membuat kolak ubi dengan penampilan yang lebih menarik menjadi kolak biji salak maupun tambahan isian seperti kolang-kaling dan pacar cina.
(dfl/odi)