Penjual makanan banyak yang mendulang untung ketika jualan di bulan puasa. Penjual jus buah ini buktinya mampu menghasilkan penjualan senilai hingga Rp 30 juta sehari!
Selama ramadan, muncul kawasan penjual takjil atau bahkan bazar ramadan di spot-spot populer. Di sini pengunjung dapat menemukan beragam makanan dan minuman enak untuk sajian buka puasa.
Penjual makanan pun bisa dapat rezeki nomplok dari berjualan saat bulan puasa. Sebab peminatnya bisa naik berkali-kali lipat dari hari biasa hingga menghasilkan nominal penjualan fantastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya dirasakan penjual jus buah di Nilai Ramadan Bazaar, Malaysia bernama Kamarul. Mengutip World of Buzz (17/3/2024), ia menawarkan 34 varian rasa jus buah hingga berhasil menarik perhatian pengunjung bazar.
![]() |
Jumlah ini meningkat dari tahun lalu dimana ia menawarkan 28 varian rasa jus buah. Harga per gelasnya RM 5 hingga RM 8 atau sekitar Rp 16 ribu hingga Rp 26 ribu. Ia terpaksa menaikkan RM 1 (Rp 3.300) karena kondisi perekonomian.
Kamarul tak sendirian dalam menjajakan jus buah itu, tetapi dibantu 10 pegawai. Mereka dapat menjual hingga 2000 gelas jus setiap hari. Tak ayal penghasilannya fantastis.
Penjualan harian bisa menghasilkan RM 7000 hingga RM 9000 atau sekitar Rp 23 juta hingga hampir Rp 30 juta! Namun tentu saja tidak setiap hari penjualannya bagus seperti itu.
Menurut Kamarul, cuaca berperan amat penting dalam menentukan penjualan dan penghasilan hariannya. "Bisnis biasanya akan lebih lambat saat turun hujan," katanya.
Kamarul menekankan bahwa berjualan es buah adalah penghasilan utamanya untuk mendukung keluarga. Pada hari-hari lain di luar ramadan, ia berjualan di pasar malam.
Penghasilannya pun juga menjanjikan. Dalam 4 hari, ia bisa menghasilkan penjualan senilai RM 10000 atau sekitar Rp 33 juta!
![]() |
Sebelumya, kisah sukses penjual makanan dibagikan seorang wanita penjual baso aci. Ia yang awalnya mengembangkan bisnis kuliner ini dengan modal Rp 30 ribu kini bisa raup omzet puluhan juta rupiah.
Wanita itu bernama Rahmi, sosok di balik Kedai Reumbay. Rahmi memulai usahanya dengan modal kecil dan pinjaman uang dari orang tuanya.
Tak disangka, usaha baso acinya berjalan lancar. Rahmi mengatakan bahwa ia langsung memberikan penghasilan pertamanya tersebut untuk orang tuanya.
"Penghasilan pertama emang gak banyak sih, itu aku langsung kasih ke orang tua. Mungkin itu jadi balik menjadi rezeki aku ya, aku dikasih usaha yang berkembang setelahnya," lanjutnya.
Usahanya semakin berkembang, dari yang semula hanya memproduksi baso aci di rumah, kini ia mampu mendirikan kedai makan bernama Kedai Reumbay.
Dari hasil jualannya tersebut, Rahmi kini memiliki banyak karyawan. Bahkan ia mampu membeli motor secara tunai. Dengan modal yang ternilai receh, sekarang mampu meraih omzet puluhan juta.