Wanita Ini Trauma Makan Ikan Goreng, Santapan Terakhir Mendiang Ayahnya

Wanita Ini Trauma Makan Ikan Goreng, Santapan Terakhir Mendiang Ayahnya

Atiqa Rana - detikFood
Senin, 18 Mar 2024 19:30 WIB
Wanita Ini Trauma Makan Ikan Goreng, Santapan Terakhir Mendiang Ayahnya
Foto: mstar.com.my / TikTok
Jakarta -

Wanita ini mengaku sudah satu tahun tidak pernah menyentuh ikan goreng karena trauma. Ia tidak trauma karena rasa ikan, tetapi karena itu menjadi makanan terakhir almarhum ayahnya.

Makanan tidak hanya memberikan kesan baik dan menyenangkan bagi seseorang. Terkadang, makanan juga memberikan kesan kurang menyenangkan karena memori buruk seseorang terhadap makanan itu.

Memori buruk ini bisa saja sampai membuat seseorang trauma dan enggan menikmatinya lagi dalam jangka waktu panjang. Seperti trauma yang dirasakan wanita ini terhadap ikan goreng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita wanita asal Malaysia ini diunggah oleh akun TikTok Mommy Jebat. Ia menceritakan kisah menyedihkan yang membuatnya trauma terhadap nasi goreng dan ikan goreng.

Ceritanya diawali dengan menjelaskan kondisi sang ayah pada saat itu. Beberapa tahun lalu ayahnya sempat hilang nafsu makan selama satu minggu karena sakit.

ADVERTISEMENT

"Hari terakhir tuh abah memang tidak sehat. Seminggu abah sakit dan kurang makan. Dia mengeluh sakit di dalam perut," ujarnya.

Pada suatu waktu, ayahnya sempat meminta dibelikan ikan segera untuk ia nikmati. Wanita ini tentu menuruti permintaan sang ayah untuk membeli ikan. Ia membelinya sebelum pergi ke rumah sakit.

Setelah membeli dan sampai di depan pintu rumah, ayahnya menyuruh wanita ini meletakkan ikan gorengnya di depan saja. Nanti ayahnya yang akan membawa masuk.

Menurut wanita ini, kondisi ayahnya saat berbicara seperti itu memang terlihat tidak sehat.

Wanita Ini Trauma Makan Ikan Goreng, Santapan Terakhir Mendiang AyahnyaSatu tahun wanita ini tidak menyentuh ikan goreng karena trauma. Foto: mstar.com.my / TikTok

Setelah wanita itu selesai dengan urusan di rumah sakit, ia segera pulang ke rumah untuk menyediakan permintaan ikan ayahnya. Dia sempat bertanya ikannya mau dimasak apa. Abahnya menjawab untuk dibuatkan ikan goreng saja.

"Saya jawab di rumah masak nasi goreng jadi makannya dengan ikan goreng ya...dia (ayahnya) pun mengiyakan," ujar wanita anonim ini.

Setelah ikan siap, ia pun menikmati makanan itu berdua sang ayah. Menurut wanita ini, ayahnya makan secara perlahan. Wanita ini pun hanya memerhatikan ayahnya makan.

Ia bercerita, "Saya tanya sama dia mau nambah tidak. Dia jawab tidak, abah makan ikan goreng ini aja sudah puas."

Siapa sangka, momen tersebut adalah momen terakhirnya makan ikan goreng bersama sang ayah. Ia mengaku, setelah makan nasi dan ikan goreng ayahnya tidak makan apapun lagi. Keesokan paginya, ayahnya pun ternyata meninggal dunia.

Wanita Ini Trauma Makan Ikan Goreng, Santapan Terakhir Mendiang AyahnyaWaita ini trauma karena ikan goreng merupakan makanan terakhir yang dimakan sang ayah. Foto: mstar.com.my / TikTok

Ikan goreng permintaan terakhir sang ayah ini lah yang membuatnya trauma. Sejak saat itu, wanita Malaysia ini mengaku tidak pernah menyentuh nasi goreng dan ikan karena akan teringat dan merindukan almarhum ayahnya.

Setahun lebih ia tidak makan nasi dan ikan. Setiap melihat dua makanan itu, ia pun langsung meneteskan air mata.

"Berat badan saya turun mendadak. Saya anak terakhir yang bersama dia, dua minggu sebelum dia 'pergi'," pungkasnya.

Wanita ini menjelaskan lebih lanjut kalau dia yang mengurus semua urusan wafatnya sang ayah. Dia mengurusnya seorang diri karena saat itu, semua keluarganya berada di kawasan berbeda.

Meskipun sudah lima tahun sejak ayahnya pergi, tetapi wanita ini masih menantikan ayahnya untuk kembali.

Cerita tersebut meraih perhatian netizen yang bersimpati dengan kisah ini.

Seorang netizen mengungkap kesedihan serupa dengan berkomentar, "Saya pun anggap ibu saya pergi ke Makkah saja tapi tidak balik lagi."

Adapun netizen yang tidak tahu sikapnya akan seperti apa jika mengalami hal serupa.

Ia berkomentar, "Tidak tahu giliran saya nanti harus berbuat apa."




(aqr/adr)

Hide Ads