Buras atau burasa merupakan makanan khas Makassar serupa lontong, tapi bentuknya pipih. Buras mudah dibuat sendiri. Coba ikuti tips dari Rozma Suhardi ini.
Orang Indonesia paling umum mengenal ketupat atau lontong sebagai olahan beras yang dipadatkan. Namun belum banyak orang tahu mengenai buras atau burasa yang populer di kalangan suku Bugis, kota Makassar, dan Sulawesi Selatan secara umum.
Tampilan buras mirip lontong karena dibungkus daun pisang, tapi bentuknya lebar dan pipih. Rasa buras juga lebih gurih dibanding lontong karena menggunakan santan dalam pembuatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buras jamak disajikan dalam perayaan hari-hari besar, seperti lebaran karena keistimewaannya. Sebab membuat buras butuh waktu lama untuk merebusnya.
Seperti halnya lontong, buras dapat disajikan dengan beragam hidangan. Misalnya coto Makassar, sayur santan, opor ayam, atau menu lain tergantung selera setiap orang.
Membuat buras sendiri sebenarnya cukup mudah. Beberapa tips dapat dilakukan agar menghasilkan buras yang empuk, lembut, dan rasa gurihnya pas.
Rozma Suhardi, founder Amy and Cake yang merupakan kelahiran Makassar membagikan tips bikin buras kepada detikfood (23/2/2024). Tak hanya enak, tampilan buras buatan Rozma juga enak dipandang mata.
Berikut 5 tips bikin buras khas Makassar agar lembut dan gurih:
1. Pakai santan dari kelapa tua
![]() |
Kunci kelezatan buras ada pada penggunaan santan yang tepat. Rozma Suhardi menyarankan pakai santan dari kelapa tua yang diperas sendiri, bukan santan kemasan.
Menurutnya, kelapa tua lebih banyak mengandung air dan rasanya juga lebih gurih. Minyak dari kelapa tua juga akan lebih banyak yang keluar. Untuk 500 gram beras yang dipakai sebagai bahan buras, Rozma Suhardi menggunakan santan dari 1 buah kelapa tua.
2. Tambahkan daun salam dan daun pandan
![]() |
Adonan buras juga bisa dibuat lebih wangi dengan menambahkan daun salam dan daun pandan. Kamu bisa menggunakan sekitar 2 lembar daun salam dan 1 lembar daun pandan untuk campuran buras.
Kedua daun ini ditambahkan ke dalam santan yang sudah mendidih, baru dimasukkan berasnya. "Kecilkan api setelahnya agar santan tidak pecah. Aduk-aduk sampai santan tiris dan meresap," kata Rozma Suhardi.
3. Siapkan daun pisang
![]() |
Daun pisang sebagai pembungkus buras perlu disiapkan dengan tepat. Pastikan bersih dengan cara dilap berkali-kali. Hal ini penting agar tidak ada kotoran yang masuk ke buras.
Selanjutnya bikin daun pisang itu lemas dan lentur dengan cara dipanggang sebentar di atas api kompor. Pastikan panas api kompor mengenai sebagian besar permukaan daun pisang agar tidak mudah robek ketika dilipat nantinya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Timbang buras agar seragam
![]() |
Rozma Suhardi mengatakan tampilan buras bisa dibuat lebih cantik dan seragam cara menimbang berasnya. Ia menggunakan berat 70 gram. Letakkan di atas daun pisang, kemudian bungkus pipih.
Dalam melipat daun pisang, jangan terlalu kencang. "Sebab beras butuh ruang buat mengembang nantinya ketika direbus," kata Rozma. Waktu merebus buras di panci biasa sekitar 3 jam, sedangkan dengan panci presto 1 jam. Gunakan sekitar 490 gram air untuk merebus.
5. Tips mengikat buras
![]() |
Supaya tekstur buras padat dan tidak 'berlarian' ketika direbus, maka buras perlu diikat satu sama lain. Ikat tiap 2 bungkus buras menjadi satu dengan bagian belakang bungkusan saling berhadapan. Jangan gunakan tali rafia sebagai pengikat karena berbahaya untuk kesehatan jika direbus.
Rozma Suhardi lebih menyarankan pakai tali kasur atau tali wol ukuran satu rentang tangan. Selanjutnya lilitkan tali sebagai pengikat buras dengan trik yang dapat dilihat di video 20 detik agar nantinya pengikat buras tak perlu dibuka pakai gunting.