Tamak! Pengunjung Resto Ambil Acar Cabai Banyak tapi Tak Dihabiskan

Tamak! Pengunjung Resto Ambil Acar Cabai Banyak tapi Tak Dihabiskan

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 08 Mar 2024 12:30 WIB
Tamak! Pengunjung Resto Ambil Acar Cabai Banyak tapi Tak Dihabiskan
Foto: Facebook
Jakarta -

Pemilik restoran mengungkap kekesalan pada pengunjung yang rakus. Mereka mengambil banyak acar cabai, tapi tak dihabiskan sehingga terbuang sia-sia.

Bagi orang Malaysia, makan kurang lengkap tanpa tambahan acar cabai. Acar sabar terbuat dari cabai rawit hijau yang dipotong kecil-kecil lalu diasinkan.

Biasanya acar cabai tersebut sebagai pelengkap makanan sama halnya dengan sambal. Karenanya hampir di setiap restoran di Malaysia selalu menyediakan acara cabai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sebaiknya, ambil lah sesuai kemampuan. Jangan ambil berlebihan, tapi tak dihabiskan seperti yang dilakukan oleh pengunjung restoran yang satu ini.

Tamak! Pengunjung Resto Ambil Acar Cabai Banyak tapi Tak DihabiskanTamak! Pengunjung Resto Ambil Acar Cabai Banyak tapi Tak Dihabiskan Foto: Facebook

Hal tersebut diungkap oleh Tingvui Kevin Voo, pemilik sebuah restoran di kawasan Sabah. Lewat unggahan di Facebook, ia menceritakan kekecewaannya pada pengunjung yang rakus.

ADVERTISEMENT

Ia menceritakan bahwa ada pengunjung yang mengambil tiga piring acar cabai, tapi tak dihabiskan, sehingga berujung terbuang sia-sia. lapor World of Buzz (07/03/24).

"Selama menjalankan restoran ini, saya paling takut bertemu pelanggan seperti ini. Ini sungguh keterlaluan. Dia tak menghabiskan acara cabai yang diambil, ini sia-sia," bunyi unggahannya.

Kevin Voo mempertanyakan mengapa pengunjung tersebut tega membuang makanan sebanyak itu. "Meskipun itu hanya sebagai pelengkap makanan, tetap saya itu mubazir," tuturnya.

Pedagang menimbang cabai rawit di Pasar Besar Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (26/2/2024). Menurut pedagang, harga cabai di pasar tersebut mengalami kenaikan, seperti cabai keriting dari Rp60 ribu menjadi Rp90 ribu per kilogram dan cabai merah besar yang sebelumnya Rp60 menjadi Rp80 ribu per kilogram yang disebabkan kurangnya pasokan. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/tom.Ilustrasi cabai. Foto: ANTARA FOTO/AULIYA RAHMAN

Lebih lanjut, Kevin Voo mengatakan bahwa dirinya akan senang jika pengunjung menghabiskan apa yang mereka ambil. Mengingat dirinya lah yang membuat semua makanan di restoran.

"Sungguh sia-sia! saya merasa sedih, karena butuh waktu lama untuk membuat acar cabai ini," ujarnya lagi.

Unggahannya di Facebook langsung ramai ditanggapi netizen. Banyak netizen yang sependapat dengan pemilik restoran tersebut.

"Seharusnya dia ambil satu piring dulu, kalau kurang baru ambil lagi. Sayang banget ngelihatnya cabai mahal lho," tulis netizen.

"Orang tamak ya begitu, dia ga bertanggung jawab dengan apa yang diambil," sahut netizen lainnya.




(raf/odi)

Hide Ads