Viral Darah Biru Kepiting Tapal Kuda Dijual Rp 700 Juta, Ini Keistimewaannya

Viral Darah Biru Kepiting Tapal Kuda Dijual Rp 700 Juta, Ini Keistimewaannya

CNN Indonesia - detikFood
Rabu, 06 Mar 2024 14:00 WIB
Glenn Gauvry, president of the Ecological Research & Development Group, a nonprofit advocating for the conservation of horseshoe crabs, holds a horseshoe crab at Pickering Beach, Delaware, on June 17, 2022. - On a bright moonlit night, a team of scientists and volunteers head out to a protected beach along the Delaware Bay to survey horseshoe crabs. If youve ever had a vaccine in your life, you have these weird sea animals to thank: their bright blue blood, which clots in the presence of harmful bacterial components called endotoxins, has been essential for testing the safety of biomedical products since the 1970s, when it replaced rabbit testing. (Photo by Bastien INZAURRALDE / AFP) (Photo by BASTIEN INZAURRALDE/AFP via Getty Images)
Foto: Bastien Inzaurralde/AFP via Getty Images
Jakarta -

Kepiting tapal kuda banyak dibicarakan karena konon mengandung darah biru yang harganya amat mahal. Begini keistimewaan kepiting tapal kuda berikut darah unik yang dimilikinya.

Seorang netizen di media sosial X mengklaim darah biru dari kepiting tapal kuda bisa dijual sampai Rp 700 juta per galon! Kenapa ya harganya mahal? Apa manfaat darah biru kepiting tapal kuda?

Kepiting tapal kuda adalah jenis hewan purba yang konon usianya lebih tua dari dinosaurus. Melansir laman Natural History Museum, kepiting jenis ini disebut berusia 450 juta tahun dan telah lolos dari 'kiamat' di zaman es.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menjadi 'fosil hidup', kepiting ini juga telah membantu sebagian besar manusia tetap hidup dengan baik dan sehat. Gara-garanya adalah darah.

Darah kepiting tapal kuda kerap digunakan sebagai salah satu bahan uji coba vaksin. Salah satunya bahkan digunakan untuk vaksin Covid-19.

ADVERTISEMENT

Warna darah yang dimiliki kepiting ini juga berbeda dari lainnya yang berwarna merah. Kepiting tapal kuda memiliki darah berwarna biru cerah karena kandungan sel kekebalan yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun.

Glenn Gauvry, president of the Ecological Research & Development Group, a nonprofit advocating for the conservation of horseshoe crabs, holds a horseshoe crab at Pickering Beach, Delaware, on June 17, 2022. - On a bright moonlit night, a team of scientists and volunteers head out to a protected beach along the Delaware Bay to survey horseshoe crabs. If you've ever had a vaccine in your life, you have these weird sea animals to thank: their bright blue blood, which clots in the presence of harmful bacterial components called endotoxins, has been essential for testing the safety of biomedical products since the 1970s, when it replaced rabbit testing. (Photo by Bastien INZAURRALDE / AFP) (Photo by BASTIEN INZAURRALDE/AFP via Getty Images)Glenn Gauvry, president of the Ecological Research & Development Group, a nonprofit advocating for the conservation of horseshoe crabs, holds a horseshoe crab at Pickering Beach, Delaware, on June 17, 2022. - On a bright moonlit night, a team of scientists and volunteers head out to a protected beach along the Delaware Bay to survey horseshoe crabs. If you've ever had a vaccine in your life, you have these weird sea animals to thank: their bright blue blood, which clots in the presence of harmful bacterial components called endotoxins, has been essential for testing the safety of biomedical products since the 1970s, when it replaced rabbit testing. (Photo by Bastien INZAURRALDE / AFP) (Photo by BASTIEN INZAURRALDE/AFP via Getty Images) Foto: Bastien Inzaurralde/AFP via Getty Images

Sel-sel tersebut akan menggumpal ketika bertemu dengan bakteri yang menyerang, melindungi seluruh tubuhnya dari racun tersebut. Tak heran, jika kemudian banyak ilmuwan yang menggunakan sel darah ini untuk mengembangkan tes limulus amoebosit lisat atau LAL.

Tes LAL adalah tes yang dilakukan untuk memeriksa kontaminasi pada vaksin baru. Teknik ini telah digunakan di seluruh dunia sejak 1970-an untuk menghentikan para profesional medis memberikan suntikan penuh bakteri jahat yang dapat membuat manusia sakit parah.

Kepiting jenis ini banyak ditemukan di perairan Atlantik tengah, seperti Delaware, New Jersey, hingga Maryland, terutama pada musim semi dan panas. Kepiting ini juga banyak bersarang di daerah Florida. Puncak migrasinya biasa terjadi pada musim semi dan gugur.

Glenn Gauvry, president of the Ecological Research & Development Group, a nonprofit advocating for the conservation of horseshoe crabs, holds a horseshoe crab at Pickering Beach, Delaware, on June 17, 2022. - On a bright moonlit night, a team of scientists and volunteers head out to a protected beach along the Delaware Bay to survey horseshoe crabs. If you've ever had a vaccine in your life, you have these weird sea animals to thank: their bright blue blood, which clots in the presence of harmful bacterial components called endotoxins, has been essential for testing the safety of biomedical products since the 1970s, when it replaced rabbit testing. (Photo by Bastien INZAURRALDE / AFP) (Photo by BASTIEN INZAURRALDE/AFP via Getty Images)Kepiting darah biru. Foto: Bastien Inzaurralde/AFP via Getty Images

Menukil laman Florida Fish and Wildlife Conservation Commission, kepiting tapal kuda merupakan bagian penting dari ekologi masyarakat pesisir. Telurnya adalah sumber makanan utama bagi burung pantai yang bermigrasi ke utara.

Kepiting tapal kuda juga sangat penting bagi industri biomedis. Siapa pun yang pernah mendapatkan vaksinasi atau menjalani pembedahan akan mendapatkan manfaat dari kepiting tapal kuda.

Selain itu, beberapa penelitian juga terus dikembangkan soal manfaat lain kepiting tapal kuda ini. Salah satunya berkaitan dengan kesehatan penglihatan mata manusia. Pasalnya, jenis kepiting ini disebut-sebut bisa memperbaiki penglihatan.

Kepiting tapal kuda juga digunakan sebagai hewan peliharaan di akuarium, subjek penelitian, atau sebagai spesimen pendidikan.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul "Viral Darah Biru Kepiting Tapal Kuda, Apa Manfaatnya?"




(sob/odi)

Hide Ads