5 Mitos Bawang Bombay yang Keliru Ini Jangan Lagi Dipercaya!

5 Mitos Bawang Bombay yang Keliru Ini Jangan Lagi Dipercaya!

Diah Afrilian - detikFood
Sabtu, 02 Mar 2024 10:00 WIB
5 Mitos Bawang Bombay yang Keliru Ini Jangan Lagi Dipercaya!
Foto: Getty Images/Liudmila Chernetska
Jakarta -

Bawang bombay menjadi bumbu yang banyak digunakan di Asia. Sayangnya masih banyak mitos keliru yang dipercaya oleh masyarakat.

Bawang bombay menjadi salah satu bumbu yang banyak digunakan orang Asia termasuk Indonesia. Aroma bawang bombay yang khas dan rasa manis dari bawang yang segar menamah kelezatan makanan.

Tetapi sangat disayangkan bahwa bawang bombay seringkali salah diartikan. Mulai dari disimpan hingga diolah, sebagian orang masih terlalu mempercayai mitos yang keliru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa mitos yang dianggap menyesatkan oleh ahli dan sebaiknya tidak lagi untuk iikuti dan diterapkan. Agar tak terus keliru sebaiknya perhatikan beberapa mitos bawang bombay yang tak lagi valid.

Baca juga: Kocak! Pesan Kue Pisang, Seorang Pembeli Dapat Menu Zonk

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 mitos keliru tentang bawang bombay menurut The Daily Meal:

5 Mitos Bawang Bombay yang Keliru Ini Jangan Lagi Dipercaya!Irisan bawang bombay mentah yang dianggap racun adalah mitos yang keliru. Foto: Getty Images/Liudmila Chernetska

1. Bawang bombay mentah beracun

Ada mitos yang beredar menyebutkan bahwa bawang bombay dapat menjadi racun. Kondisi berubahnya bawang bombay menjadi racun akan terjadi ketika bawang mentah diiris dan dibiarkan terbuka.

Mitos ini didasari pada teori bahwa aroma bawang bombay dapat dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan demam. Banyak orang yang percaya bahwa aroma bawang bombay dapat mengikat bakteri yang kemudian akan disebarkan kembali ke seluruh penjuru ruangan.

Faktanya aroma bawang bombay justru berkhasiat untuk mengikat bakteri pada sirkulasi udara di ruangan berkat kandungan asamnya. Tidak ada satupun bukti yang membenarkan mitos ini.

2. Lebih baik disimpan dalam kulkas

Hampir semua orang percaya bahwa makanan akan lebih segar ketika disimpan di dalam kulkas. Ternyata tidak semua bahan makanan cocok untuk masuk kulkas, seperti bawang bombay.

Bawang bombay lebih cocok untuk disimpan pada suhu ruangan biasa. Hal ini lantaran bawang bombay memiliki kadar air yang tinggi dan riskan jika terkena suhu dingin.

Kelembaban udara yang rendah pada kulkas dapat membuat bawang bombay mengering dan kehilangan kesegarannya. Cara paling efektif yang dianjurkan untuk menyimpan bawang bombay adalah pada suhu ruang, area yang kering, serta jauh dari paparan matahari secara langsung.

Mitos keliru tentang bawang bombay lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Kandungan nutrisinya

Perdebatan terhadap kandungan bawang bombay masih ramai diperbincangkan. Ada yang menyebut nutrisi bawang bombay lebih banyak ketika mentah, sedangkan sebagian lainnya memiliki pendapat yang sebaliknya.

Faktanya bawang bombay mentah dan matang memiliki kandungan nutrisi yang sama. Memang ada sebagian nutrisi yang berkurang tetapi tidak memengaruhi tubuh terlalu banyak dan tetap berkhasiat baik.

Memasak bawang bombay justru dapat mengurangi kandungan sulfur di dalamnya. Ketika kandungan sulfur berkurang hasilnya bawang bombay akan kehilangan aroma getirnya sehingga lebih nyaman dikonsumsi.

4. Dapat mencegah flu

5 Mitos Bawang Bombay yang Keliru Ini Jangan Lagi Dipercaya!Bawang bombay akan lebih efektif mengatasi flu jika dikonsumsi rutin. Foto: Getty Images/Liudmila Chernetska

Ada mitos lain yang menyebut bawah abwang bombay cocok untuk mengatasi gejala flu. Mitos yang beredar ini isebut oleh ahli tidak sepenuhnya benar dan tidak berarti salah.

Bawang bombay yang dibiarkan terbuka di rumah dapat membantu menangkap dan membunuh patogen yang beterbangan di udara. Hasilnya bakteri pemicu flu akan lebih sedikit dan tidak memperparah gejala yang sedang dialami.

Tetapi jika hanya dengan membiarkan bawang bombay di ruangan hasilnya tidak akan seefektif dengan mengonsumsinya. Bawang bombay yang masuk ke dalam tubuh memiliki komponen antiinflamasi yang dapat meredakan gejala gangguan kesehatan dengan cepat.

5. Cara mencegah mata berair

Tantangan saat mengolah bawang bombay terletak pada proses mengirisnya. Berbagai macam bawang dan cabai, termasuk bombay, memiliki gas yang dapat membuat mata mudah berair atau menangis.

Banyak tips yang disebut ampuh untuk meminimalisir efek dari mata yang berair saat mengiris bawang bombay. Salah satunya dengan menggigit sendok berbahan kayu guna mencegah mata berair.

Mitos ini tidak layak dipercaya karena tidak terbukti secara ilmiah. Termasuk beberapa tips yang menyebut harus mengunyah permen karet hingga membekukan bawang bombay. Para ahli dapur lebih menyarankan untuk menggunakan kacamata renang guna meminimalisir penguapan gas yang masuk ke mata.

Baca juga: Mark Zuckerberg Sebut McDonald's Jepang Layak Dapat Bintang Michelin

(dfl/odi)

Hide Ads