Matcha dan Green Tea Tidak Sama, Kenali 5 Perbedaannya

Serba Matcha Populer

Matcha dan Green Tea Tidak Sama, Kenali 5 Perbedaannya

Atiqa Rana - detikFood
Rabu, 28 Feb 2024 18:30 WIB
matcha dan green tea
Foto: Getty Images/victoriya89
Jakarta -

Matcha dan green tea (teh hijau) sering dianggap minuman yang sama. Meskipun memang berasal dari tumbuhan sama, tetapi keduanya berbeda. Lantas, apa perbedaannya?

Green tea (teh hijau) dan matcha serupa karena sama-sama berasal dari tanaman Camellia Sinensis. Keduanya merupakan makanan super yang usianya 1000 tahun. Profil nutrisinya juga diketahui banyak memberi manfaat.

Matcha merupakan sejenis teh hijau dari tanaman Camellia Sinensis yang ditumbuk halus. Cara menanamnya juga berbeda dari teh hijau karena teh ini ditanam di tempat teduh selama sekitar tiga sampai empat minggu sebelum panen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teh hijau juga berasal dari daun tumbuhan Camellia Sinensis yang tidak teroksidasi. Daun tumbuhan itu pun biasanya langsung diseduh dan menghasilkan minuman teh hijau yang kaya manfaat.

Kedua minuman ini mungkin berasal dari jenis tumbuhan yang sama. Namun, keduanya berbeda. Berikut perbedaan matcha dan green tea seperti yang dilansir dari Art of Tea.

ADVERTISEMENT

1. Pengolahan atau budidaya

matcha dan green teaProses budidaya teh hijau berbeda dengan matcha. Foto: Getty Images/victoriya89

Matcha dan teh hijau dibudidayakan secara berbeda. Seperti yang disinggung sebelumnya, matcha ditanam di tempat teduh tiga minggu sebelum panen. Sedangkan, teh hijau dibudidayakan di bawah sinar matahari.

Tanaman teh untuk matcha menghasilkan warna hijau cerah. Kadar klorofil pada daun yang mengubah warna matcha lebih cerah. Sedangkan teh hijau menghasilkan warna hijau kusam kecoklatan.

Selama panen, teh hijau dipotong dengan mesin dan dikirim langsung ke pabrik pengolahan untuk dikukus dan menghentikan fermentasi. Daun kemudian dikeringkan dengan mesin berputar.

Sedangkan, matcha dipanen dengan cara menyeleksi sendiri daun teh hijau terbaik dari tanamannya. Batang dan uratnya dibuang, dan daunnya digiling menjadi bubuk matcha.

2. Cara menyiapkan jadi minuman

matcha dan green teaCara menyiapkannya juga berbeda dimana matcha biasanya diproses dengan cara dikocok dengan chasen. Foto: Getty Images/victoriya89

Kedua teh ini bisa disajikan panas atau dingin. Untuk membuat matcha, biasanya bubuk matcha dimasukkan ke dalam air panas dan dikocok menggunakan chasen, pengocok bambu untuk matcha.

Pengocokan ini membuat tekstur matcha halus dan berbusa. Suhu air untuk menyeduhnya sekitar 70 derajat Celsius.

Sedangkan, teh hijau disiapkan dengan cara direndam atau direbus dalam air panas saja. Teh hijau paling baik disiapkan pada suhu air ringan sekitar 82 - 85 derajat Celsius, dengan waktu seduh sekitar 3 menit.

Penyeduhan teh hijau tidak bisa menggunakan air yang terlalu panas. Sebab, suhu tersebut dapat menyebabkan pelepasan tanin dari daun sehingga menyebabkan teh menjadi astringen.

Teh hijau dengan kualitas lebih tinggi dapat diseduh ulang 2-3 kali sebelum rasanya mulai menurun.

Cita rasa hingga nutrisi matcha dan green tea bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Cita rasa

matcha dan green teaCita rasa kedua minuman ini tentu berbeda juga karena proses budidaya dan persiapan yang berbeda. Foto: Getty Images/victoriya89

Proses pengolahan yang berbeda tentu membuat kedua minuman ini punya rasa berbeda.

Matcha memiliki rasa pahit dan sedikit umami, serta tajam. Teksturnya juga lebih berbusa. Warnanya hijau cerah, buram, dan ada busa di atasnya.

Sedangkan teh hijau punya rasa yang ringan dan terkadang agak pahit. Jika diseduh dingin, rasanya lebih lembut karena secara perlahan rasanya diekstraksi. Warna teh hijau lebih hijau kekuning-kuningan dan bening.

4. Nutrisi

Dari segi nutrisi, kedua minuman ini juga berbeda karena prosesnya.

Matcha yang dibuat dengan menggiling seluruh daun menjadi bubuk, kemudian dicampur dengan air akan membuat nutrisinya lebih terjaga.

Sedangkan teh hijau biasanya diseduh dengan merendam daun dalam air panas, lalu kantong teh atau daunnya dibuang. Proses ini pun ikut membuang sebagian nutrisinya.

Jika dijabarkan satu per satu, kandungan nutrisi antioksidan dari matcha lebih banyak daripada teh hijau. Matcha mengandung 134 miligram, sedangkan teh hijau hanya 63 miligram.

Kandungan antioksidan katekin ini yang dapat meningkatkan metabolisme, daya tahan tubuh, dan mengurangi radikal bebas sampai racun.

Kandungan tanin di dalamnya yang dikenal sebagai polifenol, juga lebih tinggi ditemukan pada matcha sebanyak 99 miligram, daripada teh hijau yang hanya mengandung 7 miligram.

L-Theanine adalah asam amino yang menawarkan peningkatan energi kafein. Asam amino ini dikatakan dapat meningkatkan memori dan kreativitas. Pada matcha, kandungan asam aminonya sebesar 45 miligram dan teh hijau sebesar 3 miligram.

Dalam hal kafein juga keduanya berbeda. Satu cangkir matcha memiliki persentase kafein yang lebih tinggi daripada satu cangkir teh hijau. Matcha bisa mengandung sekitar 280 miligram kafein.

Umumnya secangkir teh hijau 266 ml menghasilkan sekitar 15-48 mg kafein. Namun, pengukuran ini tergantung pada berapa lama teh diseduh. Semakin lama perendaman, semakin tinggi kandungan kafeinnya.

5. Frekuensi penyeduhan

matcha dan green teaPenyeduhan teh hijjau bisa sampai 3-4 kali untuk 5 gram daun teh. Foto: Getty Images/victoriya89

Perbedaan tidak hanya terletak pada cara pembuatan, tetapi juga dari seberapa banyak teh dapat diseduh.

Melansir nioteas.com, kebanyakan teh hijau berkualitas tinggi dapat diseduh 3-4 kali. Berarti bisa diseduh untuk beberapa cangkir dari 5 gram daun yang sama.

Sedangkan, ketika menyiapkan matcha, kamu mengonsumsi seluruh daunnya sekaligus. Sehingga kamu hanya dapat satu mangkuk atau satu cangkir teh.

Ini sebenarnya bagus karena kamu bisa mengonsumsi teh sekaligus tanpa perlu menunggu agar semuanya terekstrak.

Halaman 2 dari 2
(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads