Demi menghidupi anaknya, banyak orang tua yang rela melakukan apapun. Termasuk seorang ibu yang tempuh ratusan kilometer untuk berjualan sayur demi anak.
Anak merupakan karunia yang paling ditunggu-tunggu oleh sepasang orang tua. Merawat dna mendidiknya sejak kecil agar menjadi seseorang yang sukses di kemudian hari menjadi keinginan hampir setiap orang tua.
Tak heran jika banyak orang tua yang rela banting tulang tanpa kenal lelah demi menghidup anaknya. Pekerjaan apapun dilakoni demi menghasilkan uang dan memberi makan juga membahagiakan buah hatinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini juga menjadi alasan seorang ibu yang rela bekerja keras sepanjang hari. Hanya dengan berbekal sepeda motor ratusan kilometer ditempuh untuk mendapatkan uang dengan cara yang satu ini.
Baca juga: 5 Tempat Makan Enak yang Populer di Gondangdia, Wajib Mampir
![]() |
Says (19/2) melaporkan kisah kegigihan seorang wanita dari perkampungan Changkat Jering. Siti Norol Salwani Ismail adalah wanita asal perkampungan kecil di Malaysia yang setiap harinya menempuh ratusan kilometer.
Siti menggunakan sebuah sepeda motor untuk berjualan sayur berkeliling kota setiap harinya. Kerja kerasnya ini sengaja dilakukan untuk menghidupi anaknya yang masih berusia 10 tahun.
Setiap hari ia menumpuk berbagai macam sayuran seperti petai, pakis, daun ubi, baram, hingga buah nangka di atas sepeda motornya. Ia mengaku semua sayuran yang dijual didapatkan dari pemasok sayur segar di kampungnya untuk kemudian dibawa ke Kuala Lumpur.
Siti baru memulai karirnya sebagai pedagang sayur tepat pada Juli 2023 silam. Hanya bermodalkan keyakinan yang tangguh ia merasa akan banyak orang yang tertarik dengan produk yang dijualnya.
![]() |
"Terlintas di pikiran untuk mencoba peruntungan dengan menjual hasil tanaman kampung yang segar untuk dibawa ke Kuala Lumpur. (Pekerjaan ini) Tidak mudah terkadang sayuran juga harus diambil dari Bukit Gantang dan Changkat Jering," papar Siti.
Kerja keras Siti memang disambut dengan hasil yang baik. Menurutnya, sayur yang dibawa dengan keranjang ala pengantar makanan setiap harinya bisa laris dan mendatangkan pendapatan hingga Rp 979.000 per hari.
"Harga yang jual yang saya patok awalnya hanya Rp 6.000 - Rp 32.000 saja, tidak banyak berbeda dengan harga yang memang biasa dijual di Changkat Jering," papar Siti.
Siti tidak menampik bahwa rasa lelah tak dapat terelakkan setelah berkendara hingga ratusan kilometer setiap hari. Tetapi kunci bagi usahanya hanya mengandalkan motivasinya menghidupi sang anak dan menikmati pekerjaan sebaik mungkin.
(dfl/odi)