Lagi-lagi pelanggan kecewa usai membeli olahan seafood di restoran. Dia tak menyangka hidangan seharga Rp 2,2 juta itu tampilannya mirip 'sampah'. Begini penampakannya.
Belakangan ini semakin banyak pengunjung membagikan kekecewaannya usai makan di restoran. Tidak hanya karena masalah pelayanan, tetapi juga karena harga dan kualitas makanan yang disajikan.
Seperti kekecewaan yang dirasakan pelanggan ini. Melalui unggahan Facebook Complaint Singapore, pelanggan menceritakan kekecewaannya ketika menyambangi sebuah restoran seafood di Singapura.
Pelanggan anonim itu memesan sejumlah menu, termasuk udang, teripang, dan brokoli. Kekecewaan pun muncul usai makanan ini disajikan. Dari tampilannya saja sudah membuatnya tidak nafsu.
Setelah memakannya, pelanggan ini mengatakan udangnya tidak segar. Begitupun dengan brokoli yang menurutnya punya kualitas lebih buruk daripada brokoli di supermarket, lapor independent.sg (13/02).
"Udangnya tidak segar, teripangnya juga cuma satu sendok," ujarnya di Facebook.
"Saya bisa mendapat brokoli lebih enak di supermarket dengan harga $1.00 saja. Sekalipun ini bahan paling murah, tetapi Anda tetap ingin memotong pengeluaran," tambahnya.
Tidak segan pelanggan itu menyebut hidangan seafood yang dijual seperti sampah. "Bagaimana kamu bisa berani menjual sampah ini?" sindir pelanggan itu.
Jika dilihat dari foto, udang yang disajikan memang punya ukuran cukup besar. Namun, tidak terlihat segar dan menggiurkan. Pelanggan itu pun mengklaim udang ini benar-benar tidak bisa dimakan.
"Udangnya benar-benar tidak bisa dimakan. Lihat saja warna dari lemaknya," jelas pelanggan itu.
Pelanggan pun semakin kecewa karena ia perlu mengeluarkan uang sebesar $198 atau sekitar Rp 2,2 juta untuk makanan yang dianggap seperti sampah ini.
Unggahan ini menarik perhatian banyak netizen lain. Tidak sedikit yang setuju dengan komentar pelanggan ini terkait hidangan seafood itu yang tidak segar.
"Apakah udangnya baik-baik saja?" tanya seorang pelanggan.
Netizen lain sadar jika terdapat perubahan warna pada bahan kembang kol-nya. Ia pun mengungkap, "Kembang kol-nya telah berubah warna jadi kuning."
Banyak netizen meminta pelanggan membagikan nama tempat makan tersebut agar bisa lebih mudah dihindari. Menurut netizen, tidak ada gunanya pelanggan ini meminta pelanggan lain menghindari restoran jika nama restorannya saja tidak diberi tahu.
"Apa nama restorannya? Setidaknya orang lain bisa menghindarinya. Kalau tidak diberi tahu, bagaimana cara menghindarinya?" ujar seorang netizen.
Sampai saat ini belum ada kabar apakah komplain pelanggan itu sudah diketahui restoran atau belum.
Simak Video "Video: Nikmatnya Kulineran Seafood di Teluk Regol Rembang"
(aqr/adr)