Pentol tak hanya populer di Pulau Jawa saja tapi juga di Kalimantan. Namun banyak yang menyebut bahwa kebiasaan makan pentol di Kalimantan tidak higienis.
Pentol jadi jajanan populer orang Surabaya dan sekitarnya. Bentuk pentol mirip bakso, tapi teksturnya lebih kenyal dan campuran daging sapinya tak begitu banyak.
Untuk menikmati pentol, biasanya ditambahkan bumbu kacang, kecap manis, dan saus sambal. Cara penyajiannya mirip seperti cilok dan siomay khas Bandung.
Meski berasal dari Pulau Jawa, tapi popularitas pentol sebagai jajanan kaki lima ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Salah satunya di Kalimantan, pentol jadi jajanan gerobakan yang diminati karena harganya murah dan rasanya enak.
Baru-baru ini di media sosial seperti X dan TikTok, sebagian netizen menyorot 'culture shock' atau perbedaan budaya cara makan pentol di Pulau Jawa dan di Kalimantan.
Semuanya bermula dari akun TikTok @Ris** (07/02), yang mengunggah video pentol gerobakan di Kalimantan Tengah.
"Culture shock tinggal di Kalimantan, salah satunya ini makan pentol di pinggir jalan, terus makannya ditusuk-tusuk celup ke sambelnya. Celup langsung makan. Awalnya juga ngerasa kok gitu? Ternyata nagih, apalagi sausnya yang khas." tulis Ris** di dalam videonya.
Video ini langsung ditonton lebih dari 1,6 juta kali di TikTok dan mendapatkan ribuan komentar di TikTok maupun di X. Banyak netizen yang menyebut bahwa kebiasaan makan pentol di Kalimantan ini termasuk jorok dan tidak higienis.
Alasannya karena pembeli bisa langsung mencelupkan pentol ke dalam saus menggunakan tusukan yang sama berkali-kali. Bagian tusukan yang sudah masuk ke dalam mulut dan dimasukan lagi ke dalam wadah saus, tentunya membuat saus pentol dianggap tak higienis.
"Takut banget. Kalau setiap orang (pembeli) pakai tusukan yang sama buat dicelap-celup makan berkali-kali gini," komen @jad**.
"Baru tau, di tempatku (penjual pentol) gak ada yang begitu soalnya. Mungkin ada kalau sudah langganan. Tapi itu tusukannya kan masuk ke mulut ujungnya, terus buat nyelup lagi..." sambung @ceug**.
"Lebih mikir ke umpamanya kita masukkan ke mulut lebih dari baksonya, otomatis si tusukan kena emut juga. Terus nusuk lagi celup lagi, seram. Takut kena penyakit menular makan pentol juga," kritik @fry***.
Meski kebiasaan ini menimbulkan kontra, tapi ada banyak netizen yang ikut membela dan menganggap makan pentol dicocol langsung ke dalam saus adalah hal yang normal.
"Ya kayak begitu emang. Pasti ada yang jijik tuh, padahal sih biasa aja kalau makan kayak begitu," bela @us**.
"Oh banyak yang jijik, kalian pikir pentolnya digigit setengah terus dicelup ke saus lagi kah? Gak kayak gitu. Tusukannya juga sekali pake, nanti dipatahkan lalu dibuang. Yang mikir bakal dipakai buat orang lain lagi gue pilin ya ginjal lu," pungkas @zy**.
Keluhan tentang penjual makanan yang dianggap tak higienis tak hanya terjadi di Indonesia. Di Thailand contohnya, ada penjual makanan yang kerap berpakaian terbuka tapi dianggap jorok dan kurang bersih.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(sob/odi)