Minuman matcha dan green tea (teh hijau) begitu populer dalam beberapa tahun terakhir. Keduanya sering dianggap sama dan ada juga yang mengira bahwa matcha adalah nama lain dari teh hijau.
Matcha dan green tea memang ada kemiripan yakni sama-sama berasal dari daun tanaman Camellia sinensis, tapi keduanya memiliki perbedaan.
Dilansir laman Nio Teas, green tea atau teh hijau terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis yang tidak teroksidasi. Adapun matcha adalah sejenis teh hijau yang terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis yang diarsir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ sudah terlihat bukan perbedaan mendasar antara matcha dan teh hijau? Nah, mari ketahui bedanya matcha dan green tea lebih lanjut pada uraian di bawah ini.
Perbedaan Matcha dan Green Tea
Walaupun ada kesamaan, matcha dan teh hijau punya perbedaan. Simak perbedaan teh hijau dan matcha dilihat dari beberapa poinnya.
1. Budidaya Tanaman Teh
Green tea dan matcha ditanam dengan cara berbeda. Teh hijau dibudidayakan di bawah sinar matahari, sementara matcha ditanam di tempat teduh selama tiga minggu sebelum panen.
Dengan budidaya di area teduh, kadar klorofil dalam daun teh matcha akan meningkat sehingga warnanya menjadi hijau cerah.
2. Pengolahan Daun Teh
Ketika panen, daun teh akan mengalami oksidasi secara alami. Untuk daun teh yang diolah menjadi teh hijau, daun awalnya dipetik dan langsung dikukus atau diberi uap panas sehingga proses oksidasinya terhenti. Kemudian, daun akan dikeringkan.
Untuk matcha, daun teh diseleksi dengan cermat untuk mendapatkan daunnya yang terbaik. Batang serta urat daunnya dibuang lalu digiling menjadi bubuk matcha.
3. Rasa
Perbedaan antara matcha dan green tea juga ada pada cita rasanya. Teh hijau rasanya ringan dan segar, terkadang juga agak pahit. Green tea yang diseduh dingin dapat menghasilkan rasa yang lebih lembut lantaran terekstraksi secara perlahan.
Sedangkan matcha memiliki rasa yang lebih kaya, kuat, dan sedikit manis. Tekstur berbusa bisa ditemukan pada matcha.
Dilihat dari warnanya, matcha berwarna hijau cerah, buram, dan memiliki busa di atasnya. Sebaliknya, teh hijau punya warna lebih kuning dan bening.
4. Pembuatan Minuman
Teh hijau biasanya diseduh dengan disiram air, sementara matcha dicampur langsung ke dalam air. Keduanya bisa diminum dengan cara panas atau dingin.
Pembuatan matcha dengan memasukkannya ke dalam air panas kemudian dapat dikocok dengan chasen bambu agar teksturnya halus dan berbusa.
Sementara teh hijau direndam dalam air panas bersuhu 82-85 derajat celcius dengan waktu seduh sekitar 3 menit. Air yang terlalu panas bisa melepaskan tanin dari daunnya yang dapat mengakibatkan teh menjadi astringen. Green tea berkualitas tinggi bisa diseduh ulang 2-3 kali sebelum rasanya berkurang.
5. Kandungan Nutrisi
Matcha terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis yang dijadikan bubuk. Saat meminumnya, maka seluruh daunnya dikonsumsi dan nutrisinya terjaga. Kalau green tea, penyajiannya dengan merendam daun. Ketika daun dibuang maka sebagian nutrisinya ikut terbuang.
Untuk nutrisi yang terkandung di matcha dan green tea, meliputi:
- Antioksidan
Matcha mengandung antioksidan lebih banyak daripada teh hijau biasa. Perbedaannya sekitar 5 kali lipat lebih besar. Kandungan antioksidannya ini dapat meningkatkan metabolisme, daya tahan tubuh, dan mengurangi paparan radikal bebas.
- Tanin
Tanin dalam teh mengacu pada kandungan katekin. Katekin bertanggung jawab atas rasa pahit atau asam yang muncul di teh.
Ketika tanaman teh terkena sinar matahari, theanine berubah menjadi katekin sebagai perlindungannya terhadap sinar UV. Namun saat tidak terpapar sinar seperti dalam produksi matcha, proses tersebut terhenti dan daun teh mampu mempertahankan kandungan theanine-nya.
- Asam amino
Asam amino atau theanine dalam daun teh membuat teh memiliki rasa manis dan gurih. Adapun dalam pengolahan matcha, kandungan theanine lebih banyak karena tidak terkena sinar matahari. Karena itu, rasa matcha agak manis sementara teh hijau sedikit pahit.
- Kafein
Matcha memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi daripada green tea akibat proses produksinya. Namun, kafein di matcha tidak sama dengan kopi.
Kafein di matcha juga terkombinasi dengan theanine sehingga dapat membantu tubuh untuk memperlambat penyerapan kafein. Dengan begitu, tidak terlalu terjadi lonjakan energi akibat kafein.
6. Tekstur
Matcha dengan grade premium memiliki tekstur yang lebih berat ketika terasa di langit-langit mulut. Konsistensinya juga halus hampir seperti susu. Sebaliknya, teh hijau punya konsistensi yang lebih encer.
7. Tingkat Serbaguna
Teh hijau umumnya hanya dapat diseduh menjadi minuman teh. Bisa juga ditambah rempah-rempah lain, tapi tetap jadi jenis minuman teh.
Sedangkan matcha bisa dikreasikan menjadi berbagai minuman lantaran bentuknya yang bubuk. Tak jarang bubuk matcha juga ditambahkan untuk dijadikan makanan penutup.
Nah, itu dia sederet perbedaan matcha dan green tea.
(fds/fds)