Berhenti Kerja di Resto Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi Lemak

Berhenti Kerja di Resto Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi Lemak

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Selasa, 09 Jan 2024 18:30 WIB
Berhenti Kerja di Resto Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi Lemak
Foto: TikTok @solemak.sg/Instagram solemak.sg/ Mothership SG
Jakarta -

Wanita muda ini memutuskan berhenti dari pekerjaannya di dapur restoran berbintang Michelin. Ia pilih jualan nasi lemak sendiri di kedai sederhana. Begini kisahnya!

Bekerja di dapur restoran peraih bintang Michelin mungkin jadi dambaan banyak chef profesional. Namun dalam perjalanannya, beberapa chef memilih untuk keluar dari restoran tersebut dan membangun bisnis kuliner sendiri.

Hal itulah yang dilakukan wanita 25 tahun asal Singapura, Shanice Lim. Mengutip Mothership SG (8/1/2024), sebelumnya ia bekerja di restoran Zen yang meraih 3 bintang Michelin pada September 2021. Lim juga sempat kerja di restoran Low Tide sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Lim memilih meninggalkan pekerjaan bergengsinya itu. Ia membuka kedai di hawker center di Bedok. Namanya So Lemak yang belakangan viral di TikTok.

Hal itu lantaran Lim membuat video mengenai kegiatannya menjadi penjual nasi lemak di hawker center. Sosoknya mengundang perhatian karena masih muda. Pasalnya tak banyak anak muda yang mau menjalani bisnis kuliner tradisional Singapura ini.

ADVERTISEMENT

Impian jadi penjual hawker

Berhenti Kerja di Resto Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi LemakShanice Lim di depan gerai So Lemak miliknya. Foto: TikTok @solemak.sg/Instagram solemak.sg/ Mothership SG

So Lemak dibuka pada 28 Mei 2023. Kedai nasi lemak ini terinspirasi dari mendiang neneknya yang hobi masak. Kala Lim kecil, ia sering menikmati masakan rumahan buatan neneknya itu.

Ia terkenang dengan rasanya yang enak. "Saya tumbuh dengan mengonsumsi makanan buatannya dan itu membuat saya penasaran," kata Lim.

Saat pandemi Covid-19 melanda, Lim menjalani bisnis kuliner rumahan bernama Two Hands Two Woks. Dia menjual ngoh hiang yang jadi favorit banyak orang.

Dari bisnis inilah, Lim merasa bahwa dirinya ternyata menikmati punya bisnis kuliner sendiri. Namun ia merasa perlu mengasah kemampuannya di dapur profesional.

Karena itulah pada 2021, Lim sempat bekerja di restoran berbintang Michelin. Namun pada awal 2023, Lim merasakan ada dorongan untuk memulai bisnis kulinernya sendiri lagi.

"Saya ingin buka kedai makanan karena saya merasa menjadi penjual hawker juga merupakan budaya sekarat di Singapura," jelasnya. Ia pun merasa bisa menjadi penjual nasi lemak di hawker center selama 3-5 tahun mendatang.

Keistimewaan nasi lemak Lim

Berhenti Kerja di Resto Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi LemakAyam goreng bumbu terasi jadi kunci kelezatan nasi lemak Lim. Foto: TikTok @solemak.sg/Instagram solemak.sg/ Mothership SG

Nasi lemak buatan Lim punya keistimewaan dari segi lauk yang menjadi menu andalannya. Lauk tersebut merupakan ayam goreng bumbu terasi atau disebut har cheong kai.

Resep lauknya terinspirasi resep sang nenek. Ayam goreng gurih itupun jadi menu yang paling laris di bisnis kateringnya.

Lim merasa ayam goreng terasi buatannya bisa jadi lauk sempurna untuk nasi lemak. Sebab nasi gurih itu cocok disandingkan dengan aneka lauk, apalagi nasi lemak juga merupakan menu yang amat populer di kalangan warga lokal Singapura.

Tantangan jadi penjual hawker

Berhenti Kerja di Resto Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi LemakLim bersama temannya di kedai So Lemak. Foto: TikTok @solemak.sg/Instagram solemak.sg/ Mothership SG

Menjadi penjual makanan di hawker center tidak menarik minat banyak anak muda Singapura karena pekerjaan ini identik dengan kerja yang melelahkan di tempat panas. Namun Lim coba menyingkirkan anggapan itu.

Saat buka So Lemak pertama kali, ia bekerja sendirian. Semuanya dikerjakan sendiri, dari menyiapkan menu sampai mengurusi operasional.

Bekerja di dapur hawker pun membuat Lim harus terbiasa masak di ruang yang lebih kecil dan amat panas. Ia juga harus bisa mengolah lauk dalam jumlah banyak seperti chicken wings yang sampai 60 kg.

"Pengalaman itu amat mengerikan," kata Lim. Ini lantaran jika ia salah sedikit saja dalam proses masak, maka 60 kg ayam goreng terasi itu akan tidak enak secara keseluruhan.

Butuh 10 kali percobaan selama 6 bulan bagi Lim untuk menemukan resep har cheong kai yang sempurna. Ia lalu ditemani dua temannya sebagai asisten dalam menjalani So Lemak.

"Saya sadar kalau tidak bisa mengerjakan semuanya sendiri," kata Lim. Ia mengatakan dengan punya asisten, dia bisa punya waktu lebih untuk fokus pada hal lain terkait pengembangan bisnisnya.

Nasi lemak buatan Lim viral di TikTok. Bagaimana rasanya? Baca halaman selanjutnya.


Hide Ads