Jika bosan dengan hidangan Natal yang biasa, tak ada salahnya untuk mencoba menu lain. Ada 5 sajian Natal khas Papua yang nikmatnya cocok untuk ide di rumah.
Ada banyak ide untuk menyajikan hidangan Natal yang spesial guna menjamu keluarga. Biasanya Natal lebih identik dengan kudapan seperti masakan rumahan, ayam panggang, hingga ide menu Western.
Ternyata ada banyak hidangan asli Indonesia yang tak kalah lezat untuk disajikan saat hari Natal. Salah satunya dari tanah Papua dengan kekayaan kulinernya yang tak bisa dipandang sebelah mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari olahan laut, karbohidrat, hingga makanan penutup yang manis juga bisa disajikan dengan konsep makanan khas Papua. Sebagai inspirasinya detikers bisa melihat rekomendasi menu-menunya.
Baca juga: Kacau! Pengunjung Bar Dilarikan ke UGD Gegara Racikan Minuman Salah
Berikut ini 5 inspirasi sajian Natal khas Papua yang nikmat:
![]() |
1. Ikan bakar Manokwari
Sesuai dengan namanya, ikan bakar yang satu ini dibuat dan populer di kawasan Manokwari, Papua Barat. Khusus untuk ikan bakar Manokwari, jenis ikan yang digunakan adalah ikan tongkol yang segar dan utuh.
Setelah dibersihkan, ikan akan dilumuri dengan jeruk lemon dan garam. Ada juga bumbu khusus yang membuat ikannya memiliki rasa gurih manis dan berbeda dengan ikan bakar dari negara lain.
Ikan bakar Manokwari identik dengan cara penyajiannya yang dialasi daun pisang. Sebagai pelengkapnya biasanya ikan ini akan didampingi dengan sambal tumbuk khas Papua.
2. Udang selingkuh
Memiliki nama yang unik, hidangan Udang Selingkuh ini populer dan paling dicari di Papua. Ternyata asal muasal penyebutan Udang Selingkuh merujuk pada bentuk tubuh udang yang unik daripada udang air tawar lainnya.
Sekilas bentuk tubuh udangnya mirip dengan udang lain tetapi capitnya menyerupai capit kepiting. Tekstur daging udangnya lebih berserat dengan rasa manis segar yang disebut-sebut mirip dengan lobster.
Udang selingkuh biasanya disajikan dengan cara dimasak atau digoreng. Agar lebih lengkap menu ini juga ditambahkan tumis kangkung atau bunga pepaya.
Menu lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Papeda
Menyajikan papeda di rumah saat perayaan Natal menjadi ide yang unik untuk menghadirkan menu karbohidrat. Papeda dapat menjadi inspirasi pengganti nasi atau mie yang awam disajikan di pulau Jawa.
Olahan sagu yang dimasak dengan air panas biasanya akan dipadukan dengan ikan kuah kuning. Rasa gurih lembut dari kaldu ikan yang dimasak dengan bumbu kuning berpadu dengan papeda yang kenyal.
Tak hanya di Papua, menu ini juga cukup populer bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur lainnya. Sajian papeda dengan ikan kuah kuning dapat menjadi ide hidangan yang asam segar.
4. Sagu lempeng
![]() |
Selain menu makanan utama, ada juga camilan pendamping teh bernama sagu lempeng khas Papua. Sagu lempeng khas Papua juga seringkali disebut sebagai pancake sagu karena cara pembuatannya yang mirip.
Untuk membuat sagu lempeng, masyarakat Papua menggunakan ekstrak pohon sagu bukan tepung sagu seperti yang banyak dijual di pasaran. Sagu yang sudah dipisahkan antara tepung halus dan serat kasarnya kemudian dicampur air hingga membentuk adonan cair.
Adonan sagu akan dimasak menjadi bentuk lempengan tipis seperti crepes atau pancake baru kemudian dilipat ketika sudah matang. Menu ini lebih umum disajikan sebagai camilan ringan atau teman sarapan sambil menyeruput teh dan atau kopi.
5. Colo-colo
Istilah colo-colo di Papua merujuk pada sambal khas Indonesia Timur yang pedas, asam, dan segar. Racikan potongan cabai, bawang, hingga perasan jeruk nipisnya menjadi citarasa yang hanya ditemukan di Indonesia Timur.
Sambal khas Papua ini cocok untuk dipadukan dengan beberapa lauk pauk. Umumnya masyarakat Papua memadukan colo-colo dengan ikan bakar. Tetapi jika kamu ingin mencobanya dengan paduan lauk lain juga bisa dilakukan.
Misalnya seperti sajian sayur tumisan kangkung, daun pepaya, atau menu sayuran lain. Tak hanya di papua, sambal colo-colo populer di Sulawesi dan Maluku, bagi orang Manado sambal ini lebih dikenal dengan nama dabu-dabu. Tetapi keduanya tetap berbeda.
Baca juga: Duh! Berdalih Hujan, Ojol Ini Tega Palak Ongkir Rp 166 Ribu
(dfl/odi)