Penggemar kopi mungkin dalam sehari tidak bisa melewatkan minuman berkafein. Hal tersebut bisa menjadi salah satu ciri kamu sudah kecanduan. Simak 5 tanda kecanduan kafein ini!
Kopi atau teh banyak dikonsumsi sehari-hari. Para penggemar minuman ini biasanya tidak hanya menikmati satu cangkir. Bisa jadi mereka menikmati 2 sampai 3 cangkir dalam satu hari.
Mungkin kopi dan teh memang memberikan efek positif, mulai dari mendorong energi hingga membuat seseorang lebih konsentrasi. Namun, perlu diingat minuman ini mengandung kafein yang cukup banyak.
Beberapa orang yang sudah menggemari kopi atau teh juga rasanya tidak bisa sehari tanpa minum minuman favorit mereka itu. Perasaan seperti ini bisa saja menjadi tanda kamu sudah kecanduan kafein.
Jika memiliki 5 tanda seperti di bawah ini, hati-hati, mungkin kamu menjadi salah satu yang sudah kecanduan kafein. Merangkum ladbible.com (08/11), berikut 5 tanda kecanduan kafein.
1. Pusing pagi hari
Dalam dunia sains, kafein sering disebut sebagai 'vasoconstrictor' yang berarti membuat pembuluh darah sedikit menyempit.
Hal ini menjadi salah satu komponen yang bisa mengatasi masalah sakit kepala. Namun, jangan berharap meneguk secangkir minuman kafein seperti kopi bisa membuat sakit kepala hilang.
Kepala yang sudah kecanduan kafein membuat mereka tidak bisa melewatkannya dalam satu hari saja. Jika tidak minum kafein, seseorang bisa mengalami sakit kepala.
Meskipun beberapa orang beruntung tidak merasakan gejala ini, tetapi sebagian besar konsumen kafein di dunia akan mengalami gejala sakit kepala.
2. Mood buruk pagi hari
Bukan hanya pusing, seseorang juga bisa saja menjadi pemarah jika belum mendapat asupan kafein.
Kafein adalah stimulan yang membuat otak merasa baik. Jika sudah bergantung dengan kafein, bisa saja di pagi hari suasana hati menjadi buruk jika belum mendapat asupan yang diinginkan.
Hal ini menjadi tanda kamu sudah kecanduan dan perlu diperbaiki.
Tanda-tanda kecanduan kopi lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
(aqr/adr)