Anaknya dapat PR dari guru untuk hitung beras sampai sepuluh ribu butir. Satu keluarga di China ini jadi emosi karena harus beras butir per butir.
Pekerjaan rumah atau PR diberikan ke murid selepas waktu pelajaran di sekolah, untuk dikerjakan di rumah. PR dianggap memiliki beberapa manfaat untuk siswa, salah satunya sebagai sarana mengulang pelajaran sampai melatih otak.
Tapi ada satu keluarga di China yang justru kesal sampai tidak bisa tidur, karena anak mereka diberikan PR yang tak masuk akal oleh guru di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari ThaiTiger (08/11), kejadian ini bermula saat salah satu guru di sekolah dasar yang ada di Provinsi Liaoning, China, memberikan pekerjaan rumah untuk anak muridnya.
Tapi PR yang diberikan ternyata cukup unik dan tidak ada di dalam buku pelajaran, yaitu tugas menghitung butiran beras. PR ini diharapkan dapat membuat siswa jadi lebih sabar, menghargai peran orangtua sampai mengembangkan karakter.
![]() |
Namun rupanya tak semua keluarga murid setuju dengan PR menghitung butiran beras ini. Ada satu keluarga yang komplain dan mempertanyakan keahlian guru di sekolah, setelah anak mereka diberikan tugas untuk menghitung 10.000 butir beras.
Karena tak mungkin pekerjaan rumah ini dilakukan sendirian, akhirnya keluarga yang identitasnya tak disebutkan ini harus membantu anak mereka menghitung butiran beras satu per satu sampai jam dua pagi.
Meski tampak sepele, siapa sangka PR menghitung ribuan butir beras tersebut membuat seluruh anggota keluarga murid tersebut jadi tidak bisa tidur. Karena harus menghitung butiran beras. Karenanya mereka meragukan keahlian guru tersebut dalam mengajar anak-anak.
Mendengar keluhan ini, guru tersebut menjelaskan ke orangtua murid bahwa ia tak menyuruh anak-anak muridnya menghitung butiran beras satu per satu sampai 10.000 butir. Tapi dia membuat tugas ini untuk mendorong anak-anak dan orangtua mencari cara tercepat menghitung butiran beras.
![]() |
Cara ini dianggap guru itu efektif untuk menciptakan bonding atau ikatan anak dengan orangtua. Termasuk membantu anak untuk menyelesaikan masalah sendiri dalam menghadapi satu tugas atau masalah.
Sang guru sudah menyarankan orangtua untuk menghitung berat dari 200 butir beras. Hasilnya cukup dikalikan sebanyak 50 kali untuk mendapatkan 10.000 butir beras.
Setelah mendengar penjelasan ini, pihak keluarga dari murid tersebut sempat kaget karena mereka merasa tidak diberi tahu metode ini sebelumnya.
Kasus PR menghitung beras ini akhirnya dibagikan ke media sosial, yang langsung mendapatkan komentar beragam dari netizen. Beberapa netizen mendukung cara belajar di luar buku pelajaran seperti ini. Tapi beberapa merasa tugas ini merepotkan, karena pada akhirnya orangtualah yang harus menghitung beras itu satu per satu.
(sob/odi)