Keren! Bangkai Bus Tua Ini Berhasil Disulap Jadi Restoran Ramen

Di negara asalnya, Jepang, ramen menjadi hidangan yang banyak ditemukan di manapun. Bahkan ada restoran ramen yang sengaja memanfaatkan bangkai bus tua.

Berbagai cara unik dilakukan para pemilik bisnis untuk mendapatkan perhatian dari khalayak. Termasuk memilih tempat operasional mereka yang tak biasa dari restoran lainnya.

Di Jepang para pemilik bisnis kuliner selalu memiliki ide-ide unik yang diterapkan pada tempat makan miliknya. Menu sederhana dengan sentuhan rasa khusus yang tak ditemukan di tempat lain juga tetap menjadi alasan para pelanggan terus kembali untuk mencoba makanan di restoran yang sama.

Tetapi sebuah restoran ramen ini berhasil menarik perhatian para pelanggan hanya dengan satu kali pandangan saja. Sekilas memang tak tampak seperti sebuah restoran tetapi ketika memasuki bus yang terparkir ini ada kejutan yang siap menyambut pelanggan.

Bangkai bus tua ini disulap menjadi restoran ramen di bagian dalamnya. Foto: SoraNews24

Sebuah bus tua dilaporkan oleh SoraNews24 (6/11) terparkir tak jauh dari Sano International Cricket Ground, Jepang. Ternyata bus tersebut bukan diparkir tanpa arti, di dalamnya ada sebuah restoran yang menyajikan semangkuk ramen hangat dan nikmat.

Restoran tersebut bernama Ka-chan Ramen yang hanya buka saat akhir pekan pada Jumat dan Sabtu. Restoran ramen tersebut juga hanya melayani pelanggan pada waktu makan malam yaitu pukul 18.00 - 01.00 waktu setempat.

Area tempat makan yang tak terlalu besar membuat Ka-chan Ramen hanya dapat menampung tidak lebih dari 15 orang dalam satu waktu. Tetapi para pelanggan yang ada di dalamnya tetap merasa nyaman dan berbincang santai satu sama lain.

Sentuhan kayu dan kursi-kursi tua menghiasi area dalam restoran ini. Untuk menu yang dihadirkan cukup beragam, mulai dari sekadar ramen polos hingga berbagai topping seperti babi dan ayam.

Seporsi ramennya dibanderol mulai dari Rp 57.000. Foto: SoraNews24

Harga seporsi ramen yang ditawarkan dibanderol mulai dari 550 Yen - 1.370 Yen (Rp 57.000 - Rp 142.000). Penyajian makanan yang cepat juga menjadi salah satu alasan para pelanggan selalu menunggu restoran ini buka.

Menurut salah satu pelanggannya, jarak pemesanan makanan hingga makanannya disajikan hanya butuh waktu 5 menit saja. Ramen dengan mie buatan rumahan, kuah kaldu yang bening kecokelatan, ditambah irisan daun bawang melimpah ini memang menggoda untuk disantap.

Bagi mereka yang telah mencobanya karakter dari kaldu ramen yang disajikan terasa lembut dengan soy sauce yang pekat. Mie buatan rumahan tanpa mesin juga terlihat dari bentuknya yang tidak seragam dan simetris antara satu sama lain.

Selain area makan yang dilengkapi kursi dan meja ada juga area tatami atau duduk di lantai seperti gaya klasik tradisi di Jepang. Banyak pelanggan yang juga memanfaatkan area tersebut untuk bercengkrama setelah makan hingga restoran tutup di tengah malam.

Nyobain Hidden Gem Ramen Halal di Shinjuku Jepang

Nyobain Hidden Gem Ramen Halal di Shinjuku Jepang