Melawan larangan China, militer Amerika Serikat (AS) tetap borong seafood di Jepang dalam jumlah besar. Begini penjelasannya!
China saat ini telah melarang impor semua seafood dari Jepang. Kebijakan ini berlaku sejak akhir Agustus kemarin bersamaan dengan Jepang mulai melepaskan air olahan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi ke laut.
Dikutip dari Sora News 24 (03/11/23), pemerintah China mengatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan kebijakan terkait kesehatan dan keselamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel mengatakan bahwa Washington mungkin akan mencari cara lain untuk membantu melawan larangan China tersebut.
![]() |
Emanuel menggambarkan situasi ini sebagai bagian dari 'perang ekonomi' untuk melawan Beijing. Tahun lalu, Jepang mengekspor 100.000 ton kerang ke China.
Kemudian pembelian pertama di bawah skema AS mulai dilakukan, meski jauh lebih kecil dari itu, yakni hanya di bawah satu metrik ton kerang.
Menurut Emanuel, ada kontrak jangka panjang yang akan terus diperpanjang dari waktu ke waktu untuk semua jenis seafood. Pembelian itu akan digunakan untuk memberi makanan ke personel militer.
Selain itu, juga akan dijual ke toko-toko dan restoran di pangkalan militer di Jepang. "Ini akan menjadi kontrak jangka panjang antara angkatan bersenjata AS dan perikanan dan koperasi di sini," tuturnya seperti dikutip dari Reuters.
![]() |
Lebih lanjut, Emanuel juga mengatakan bahwa ini merupakan cara terbaik untuk melemahkan paksaan ekonomi China dan untuk membantu negara atau industri yang ditargetkan.
Hal ini ditanggapi oleh juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin. Ia mengaku kecewa dengan tindakan yang sudah jadi aturannya.
"Tanggung jawab diplomat adalah untuk mempromosikan persahabatan antara negara daripada mencoreng negara lain dan menimbulkan masalah," tuturnya.
(raf/adr)