Menumis makanan terlihat mudah, tapi ternyata ada trik agar menghasilkan masakan sempurna. Hindari 7 kesalahan saat menumis yang umum dilakukan ini.
Menumis adalah salah satu teknik masak populer yang diperlukan untuk membuat banyak hidangan. Prinsipnya, menumis memerlukan wajan besar, panas api yang tinggi, dan sedikit minyak.
Dalam menumis juga perlu membolak-balikkan makanan, tapi sesekali saja. Jika dilakukan secara tepat, menumis bakal menghasilkan makanan yang teksturnya renyah di luar, tapi tetap lembut di dalam.
Sayangnya dalam menumis, masih banyak orang yang melakukan kesalahan. Alhasil tumisan yang dihasilkan tidak sempurna.
Mengutip Tasting Table (28/10/2023), hindari 7 kesalahan saat menumis ini:
1. Wajan terlalu kecil
Kunci sukses menumis adalah menggunakan wajan yang ukurannya tepat. Jika terlalu kecil, hasil tumisan tidak akan matang kecokelatan sempurna dan membuat teksturnya kurang enak.
Usahakan memilih wajan yang bagian bawahnya berat sehingga panasnya bisa merata. Dengan begitu, masakan yang ditumis juga bakal matang di setiap sisi dengan sempurna. Pilih wajan berbahan aluminium, stainless steel, atau besi. Pilih juga wajan yang dangkal sehingga kelembapan berlebih bisa menguap selama masak.
2. Pakai minyak yang titik asapnya rendah
Kesalahan lain yang banyak dilakukan adalah menggunakan minyak goreng dengan titik asap rendah. Artinya minyak tersebut akan semakin cepat terurai. Untuk menumis, hindari penggunaan minyak zaitun yang tergolong memiliki titik asap rendah.
Sebagai pilihan terbaik, gunakan minyak yang lebih netral seperti minyak sayur, canola, alpukat, dan minyak kelapa. Jenis minyak ini punya titik asap tinggi dan disebut netral karena tak memiliki rasa kuat yang bakal mempengaruhi cita rasa makanan.
3. Mulai menumis saat wajan dingin
Saat menumis, mayoritas orang kerap tak sabar karena langsung memasukkan bahan makanan saat wajan belum panas. Hal ini tidak tepat karena bisa menghasilkan tumisan yang kurang sempurna.
Langkah yang disarankan, pastikan wajan sudah panas sebelum bahan tumisan dimasukkan. Dengan begitu, makanan bisa matang sempurna dan merata. Tandanya, makanan akan mengeluarkan suara desis yang keras saat dimasukkan ke wajan.
4. Minyaknya terlalu banyak atau sedikit
Selain memilih jenis minyak, jumlahnya untuk menumis juga harus tepat. Jika terlalu banyak, maka proses tumis bisa berubah jadi menggoreng. Namun kalau terlalu sedikit, hasil tumisan juga bisa lengket atau bahkan gosong.
Jumlah minyak yang dibutuhkan bergantung pada ukuran wajan yang dipakai. Namun prinsipnya, pastikan seluruh dasar wajan terlapisi dengan minyak. Setelahnya perhatikan proses masak. Kalau memang kurang, bisa ditambahkan minyak sedikit demi sedikit. Pasalnya beberapa bahan makanan secara alami sudah mengandung minyak.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(adr/odi)