Miris! 5 Aksi Rasisme Ini Dialami Pelanggan hingga Pemilik Restoran

Miris! 5 Aksi Rasisme Ini Dialami Pelanggan hingga Pemilik Restoran

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 02 Nov 2023 12:30 WIB
Rasis ke Orang Asia, Restoran di New York Ini Dikecam Netizen
Foto: Rasis ke Orang Asia, Restoran di New York Ini Dikecam Netizen
Jakarta -

Alami sikap rasisme beberapa pemilik hingga pelanggan restoran ini dihina habis-habisan. Ada yang disamakan dengan binatang hingga mereka yang disebut penjajah.

Perbedaan suku dan budaya seharusnya menjadi keberagaman yang saling mengisi kehidupan manusia di dunia. Tetapi bagi mereka yang memiliki kesadaran toleransi yang rendah akan menganggap perbedaan sebagai kekurangan pada seseorang.

Rasisme tak hanya sekadar tentang asal budaya tetapi ada juga yang merendahkan orang lain karena perbedaan agama yang dianutnya. Banyak yang menilai jika orang dari suatu budaya dianggap tak pantas mengoperasikan bisnis kuliner dari negara lain karena dianggap tak memiliki kemampuan yang mumpuni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi tidak sedikit juga para pelanggan yang mendapatkan tindakan rasisme ketika membeli makanan atau minumannya. Lima kisah orang yang mengalami rasisme di restoran ini menarik untuk disimak.

Baca juga: Pekerja Restoran Cepat Saji Ungkap Kecurangan Porsi Kentang Goreng

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 orang yang alami rasisme ketika berada di restoran:

Jualan Sushi di New York, Wanita Alami Rasisme dan Dijuluki PenjajahJualan Sushi di New York, Wanita Alami Rasisme dan Dijuluki Penjajah Foto: News

1. Pemilik restoran sushi disebut penjajah

Wanita asal Australia yang hijrah ke New York baru saja keluar dari pekerjaan. Sebagai gantinya ia mencoba peruntungan pada dunia bisnis kuliner yang kini digelutinya.

Wanita penyuka makanan khas Jepang ini memilih sushi sebagai menu makanan yang akan disajikan di restorannya. Restorannya diberi nama Sushi Counter dna berlokasi di tengah kota New York yang padat aktivitas.

Tetapi setelah penduduk sekitar mengetahui pemilik restoran itu bukan orang Jepang asli, ia disebut merampas kebudayaan negara lain. Bahkan pemilik restoran tersebut diejek sebagai penjajah yang tak sopan.

2. Pelanggan kafe diejek 'monyet'

Sebagai salah satu pelanggan setia dari jejarin kafe besar, Starbucks, seorang wanita bernama Monique memesan kopi favoritnya usai makan siang. Segelas Caramel Frappuccino dengan ukuran venti atau yang paling besar dipesan kepada barista yang bertugas menjaga kasir.

Monique menyebutkan namanya dengan jelas dan membayar pesanannya melalui aplikasi Starbucks Reward. Seharusnya data nama Monique tidak mengalami perubahan dan tertulis dengan benar.

Tetapi ketika minumannya jadi Monique melihat gelagat yang aneh dari barista yang enggan menyebutkan nama Monique sebagai pemesan. Ternyata pada gelas minumannya nama Monique dituliskan sebagai Monkey yang berarti kera atau monyet.

Kisah korban rasisme di restoran lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Restoran berlaku rasis pada orang Asia

Sebuah restoran mewah di New York mendadak viral usai perlakuan aslinya terhadap pelanggan terbongkar. Restoran bernama One if by Land Two if by Sea dilaporkan oleh pelanggan bernama Annie yang kecewa setelah datang ke sana.

Annie mengatakan ia hendak memilih beberapa paket menu untuk merayakan Thanksgiving bersama keluarganya. Tetapi setelah menyadari kondisi di sekelilingnya, Annie melihat di lantai atas hanya berisi orang-orang Asia saja.

Akibat keluhan Annie yang menghebohkan, pihak restoran akhirnya turun tangan. Mereka justru mengaku selalu mendapat pujian karena memperlakukan pelanggan tanpa melihat ras, agama, dan latar belakang lainnya, sementara Annie menemukan banyak komentar ulasan yang mencurigakan pada Yelp.

4. Pelayan alami perlakuan rasis pelanggan

Tega! Pelayan Ini Alami Perlakuan Rasis oleh Sekelompok PelangganTega! Pelayan Ini Alami Perlakuan Rasis oleh Sekelompok Pelanggan Foto: Daily Dot

Lucy adalah wanita asal Amerika Serikat yang merantau ke Australia dan sehari-harinya bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran dan bar. Suatu hari ketika melayani pelanggan yang datang Lucy mulai mendapatkan perkataan yang tak nyaman untuk didengar.

Lucy mengatakan ia mengingat dengan baik seluruh pesanan salah satu meja yang dilayaninya. Kondisi dapur yang agak sibuk membuat Lucy harus mengantarkan satu per satu berdasarkan makanan yang sudah siap disajikan terlebih dahulu.

Tetapi pelanggan yang ditemuinya hari itu mencurigai gerak gerik Lucy dan seolah melihatnya dengan sebelah mata. Bahkan ia juga mengingatkan Lucy berkali-kali dengan nada merendahkan dan menyebut Lucy adalah orang Amerika Serikat yang tak bisa melakukan apa-apa.

5. Pelanggan tolak makanan dari ojol Muslim

Seorang pelanggan ojek online melakukan pemesanan makanan dengan catatan yang berbeda. Bukan tentang kondisi makanan atau permintaan khusus untuk pesanannya, ia justru menuliskan pesan bagi pengendaranya.

"Tidak ingin pengantar makanan yang Muslim," tulis pesan dalam aplikasi tersebut. Kejadian ini dialami oleh seorang pengemudi ojek online (ojol) di Hyderabad, India.

Setelah tangkapan layar atas pesanan tersebut viral, ramai-ramai para pengemudi dan pengguna melaporkannya kepada Swiggy selaku perusahaan penyedia aplikasi. Banyak yang mengecam aksi tersebut dan meminta pihak perusahaan memberikan tindakan tegas atas aksi rasisme tersebut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Restoran Indonesia di Berlin"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads