Saus sriracha asal Thailand dikabarkan sempat langka. Setelah kembali diproduksi secara masif, saus ini justru diprotes pelanggan karena rasanya yang berbeda.
Saus sriracha asal Thailand yang terbuat dari racikan cabai merah, bawang putih, cuka, garam, dan gula begitu populer. Bahkan pelengkap makanan dengan citarasa asam, manis, dan pedas ini banyak diburu para pembelinya di toko-toko khusus bahan makanan Asia hingga supermarket besar di California.
Akibat kelangkaan cabai, sriracha sempat mengalami kelangkaan. Dampaknya banyak orang yang nekat menjual persediaan sriracha miliknya dengan harga setinggi langit dan tak masuk akal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-Huy Fong Foods selaku produsen sriracha menyebut kelangkaan sausnya disebabkan oleh persediaan cabai yang memburuk sejak April 2022. Setelah melalui masa sulitnya, akhirnya sriracha kembali diproduksi tetapi kehadirannya justru dipertanyakan penikmatnya.
Baca juga: Pelanggan Nasi Campur Kaget Setelah Ditagih Rp 168 Ribu untuk Menu Ini
![]() |
Dilaporkan pada unggahan akun Instagram @nextshark (25/10) Huy Fong Foods mengumumkan kembalinya produksi sriracha. Walaupun masih dalam jumlah yang terbatas tetapi persediaan cabai mereka sudah memungkinkan untuk memulai produksi dan mengisi rak-rak di toko.
"Produksinya sangat terbatas tetapi kami kembali! Terima kasih untuk dukungan dan kesabarannya," tulis akun Instagram resmi @huyfongfoods pada unggahan yang menampilkan video produksi.
Tetapi pemandangan yang berbeda terlihat pada kolom komentar unggahan tersebut. Banyak netizen yang mengaku sudah mencoba sriracha yang baru tetapi rasanya jauh berbeda dengan racikan yang sebelumnya.
Mulai dari warna, rasa, hingga penampilannya dinilai sebagai sriracha yang 'palsu' karena tak sama dengan produk sebelumnya. Banyak netizen yang tetap menyebut sriracha akan terus langka jika tidak memperbaiki racikan sausnya seperti yang lama.
![]() |
"Produk yang baru ini lebih oranye, manis, dan pedas. Produk aslinya lebih merah, kental dan memiliki rasa yang OG (original). Benar-benar tidak sama. Kami masih memiliki dua botol sriracha produksi lama di rumah dan berpikir akan memuseumkannya," tulis salah satu netizen.
"Di dekat rumahku ada supermarket yang menjualnya berdampingan dengan harga yang berbeda antara keduanya. Jadi benar-benar terlihat penampilan yang baru dan yang lama," sambung netizen lain.
"Aku punya beberapa botol sriracha yang baru ini, sayangnya rasanya beda. Rasanya lebih pedas dan langu dari yang sebelumnya," lanjut netizen lainnya.
Sementara itu banyak juga netizen yang berprasangka bahwa kelangkaan cabai sebagai bahan baku sriracha ada kaitannya dengan pihak pemasok. Kerjasama bisnis antara Huy Fong Foods dan pemasok selama 28 tahun menyebabkan kelangkaannya sulit diatasi.
(dfl/odi)