Negara Jepang tak pernah berhenti membuat inovasi baru di industri makanan. Seperti munculnya mesin cetak sushi hingga robot untuk racik teh.
Jepang dieknal sebagai salah satu negara paling maju di dunia, dari sudut ekonomi maupun di bidang inovasi. Contohnya di industri makanan, Jepang memiliki banyak benda hingga teknologi baru yang memudahkan orang untuk makan.
Seperti munculnya sumpit canggih yang membuat rasa makanan lebih asin dan gurih, tanpa perlu menambahkan garam pada makanan. Kemudian ada robot pintar bernama Sado Robo yang bisa meracik teh tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima inovasi yang hanya ada di Jepang yang berkaitan dengan makanan.
1. Robot Peracik Teh
![]() |
Sado merupakan seni pembuatan teh. Seni ini bahkan masuk dalam tiga kesenian klasik nasional di Jepang. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari Sado secara rinci. Mulai dari ritual awal hingga teknik pengadukan matcha bubuk yang tepat.
Karenanya sebuah kelompok kreatif bernama aNo Lab membuat inovasi terkait hal ini. Mereka berhasil menciptakan robot teh otomatis bernama Sado Robo 151A.
Robot ini dilengkapi dengan alat-alat pembuatan teh yang biasa digunakan dalam ritual pembuatan teh. Cara kerja robot ini mudah. Robot diaktifkan menggunakan smartphone pengguna.
Pihak aNo Lab mengungkap kalau tujuan robot ini dibuat adalah untuk membuat produk yang bisa menggantikan orang/manusia. Kedepannya aNo Lab juga akan membuat robot pembuat Purin Pudding.
2. Sumpit Bikin Makanan Asin
![]() |
Beberapa waktu lalu beberapa peneliti asal Jepang mengembangkan sumpit canggih. Sumpit ini menambahkan rasa asin dan gurih pada makanan tanpa harus menggunakan tambahan garam lagi. Jadi bisa membantu mengurangi takaran garam pada makanan, tanpa membuat rasa makanan jadi hambar.
Sumpit ini merupakan karya dari para peneliti di Meiji University Jepang. Mereka mengembangkan sumpit elektrik, yang bisa mengirimkan ion natrium ke mulut penggunanya melalui gelang tangan yang disambungkan ke perangkat sumpit.
Dikembangkan oleh Profesor Homei Miyashita dari Meiji University, dan kolaborasi dengan perusahaan minuman Kirin Holding Co. Sumpit elektrik ini sengaja dibuat untuk meningkatkan rasa makanan menggunakan simulasi elektrik, dari program komputer mini yang dipasangkan seperti gelang untuk penggunanya. Hasilnya rasa makanan yang disantap terasa lebih asin tanpa tambahan apapun.
3. Mesin Cetak Sushi 3D
![]() |
Di tahun 2019 lalu perusahaan makanan asal Jepang, bernama Open Meals baru saja memperkenalkan mesin untuk mencetak sushi. Mesin ini berama 'Sushi Singularity', yang nantinya akan melayani setiap pesanan pelanggan.
Uniknya semua sushi pesanan pelanggan dibuat dengan pola diet dan kebutuhan nutrisi di tubuh mereka. Mesin unik ini pertama kali dikenalkan lewat acara Trade Show, di Austin Convention Center, Amerika, yang mendapatkan banyak perhatian.
Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi setiap orang, mesin printer dilengkapi fitur pemindai untuk pelanggan. Data dari mesin ini kemudian akan disesuaikan dengan selera sushi setiap pengunjung.
4. Menu Makanan untuk Astronot
![]() |
Perusahaan mie instan cup yang populer di Jepang yaitu Nissin buat terobosan baru. Mereka menawarkan beragam sajian khas Jepang yang dikemas khusus untuk astronot yang bertugas di luar angkasa. Menu makanan khas Jepang yang ditawarkan adalah ramen dan nasi kari. Makanan tersebut dikemas dalam kemasan khusus dan ukurannnya kecil.
Ramen dan nasi kari yang ditawarkan pun sangat beragam. Ada yang disajikan dengan udang kering, daging babi giling, telur orak-arik, hingga daun bawang. Tapi kemasannya bukan cup atau plastik biasa, melainkan dalam kemasan pouch yang di bagian ujungnya terdapat lubang kecil.
Rencananya Nissin akan mengirimkan ramen, nasi kari instan, dan semua menu spesialnya ke luar angkasa bersama misi astronot Soichi Noguchi. Untuk sementara ini, produk itu tidak dijual untuk masyarakat umum.
5. Pisang yang Bisa Dimakan dengan Kulitnya
![]() |
Sebuah perusahaan di Jepang telah berhasil menciptakan pisang yang tidak perlu Anda kupas sebelum dimakan.
Pisang mongee (diucapkan 'mon-gay' dan berarti 'menakjubkan') memiliki kulit yang bisa dimakan yang diklaim rasanya seperti sayuran dan memiliki tekstur seperti selada.
Pisang ini telah menjadi usaha penuh cinta bagi Setsuzo Tanaka berusia 68 tahun dari Prefektur Okayama yang telah menghabiskan waktunya selama 40 tahun terakhir untuk menyempurnakan teknik menumbuhkan pisang Mongee ini.
Pisang Mongee sekarang dijual di sebuah toserba Jepang seharga $ 7 (sekitar Rp 112 ribu) per buah, harganya mahal karena ditanam dari biji yang hanya mampu menghasilkan hanya sekitar 10 buah pisang yang tersedia setiap minggunya.
(sob/odi)