Semakin banyak restoran dengan tema dan konsep menarik yang hanya bisa ditemukan di Jepang. Mulai dari resto gulat sumo, sampai resto yang menawarkan tamparan.
Bagi yang berencana untuk liburan ke Jepang, jangan lupa untuk coba berbagai kuliner enak dan unik yang ada di sana. Selain itu Jepang juga terkenal dengan berbagai restoran yang mengusung konsep tak biasa.
Restoran-restoran ini tak hanya menawarkan makanan enak saja, tapi juga menganjak pengunjung untuk merasakan pengalaman bersantap yang tak terlupakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari restoran yang dilengkapi dengan arena gulat sumo. Kemudian ada restoran yang menawarkan pengunjung untuk mendapatkan tamparan di wajah, sampai kafe khusus bagi orang yang dikejar deadline tugas.
Berikut lima tempat makan konsep unik yang hanya bisa ditemukan di Jepang:
1. Resto Tawarkan Tamparan
![]() |
Restoran berlomba-lomba menghadirkan fasilitas dan layanan terbaik untuk pengunjung adalah hal wajar, tapi bagaimana jika layanan yang ditawarkan justru dapat menyiksa? Alih-alih dihindari, layanan 'penyiksaan' ini ternyata bisa jadi malah populer.
Seperti halnya yang diusung restoran berkonsep izakaya di Nagoya, Jepang. Namanya Shachihokoya yang ramai dibicarakan netizen sejak akhir tahun lalu. Mereka menawarkan layanan 'Nagoya Lady's Slap' yang berarti 'Tamparan Wanita Nagoya'. Para pegawai wanita yang mengenakan kimono atau berpakaian rapi nantinya akan menampar wajah pengunjung yang meminta!
Layanan ini tidak gratis. Pengunjung Shachihokoya harus bayar 300 yen (Rp 30 ribu) untuk ditampar pegawai restoran. Kalau ingin minta ditampar oleh pegawai yang dipilih, tarifnya 500 yen (Rp 51 ribu).
2. Restoran Salah Pesanan
![]() |
Jika biasanya setiap restoran berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, serta memastikan bahwa pesanan pengunjung sesuai dengan apa yang dipesan, lain halnya dengan The Restaurant of Mistaken Orders d Tokyo. Restoran pop-up ini memiliki konsep yang unik dan cukup menarik perhatian. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian pengunjung pada penyakit demensia.
Konsep awal datang dari sutradara televisi asal Jepang bernama Shiro Oguni. Ia pertama kali mendirikan restoran pop-up ini di tahun 2017. Saat itu disuguhi pangsit bukannya burger seperti yang dia pesan ketika berkunjung ke panti jompo.
Awalnya Shiro sempat ingin protes tentang pesanan makanannya yang salah. Tapi dia mendapatkan ide untuk membuat restoran dengan konsep serupa, di mana orang-orang akan disajikan makanan yang tak sesuai dengan apa yang dipesan.
3. Kafe dengan Pelayan Lansia
![]() |
Maid cafe atau kafe pelayan merupakan konsep kafe yang sudah ada sejak dulu di Jepang. Kafe jenis ini menggabungkan pengalaman makan dengan para pelayan yang cosplay, atau meniru karakter dari serial hingga animasi tertentu.
Tapi konsep yang berbeda justru diterapkan oleh Maid Cafe Shangri-La di Kiryu, Prefektur Gunma, Jepang. Pasalnya, kafe ini hanya mempekerjakan pelayan yang usianya di atas 65 tahun.
Sudah menjadi ketentuan di Maid Cafe Shangri-La bahwa semua pelayan di sana tak boleh berusia di bawah 65 tahun. Pada waktu pembukaannya, kafe ini memiliki 7 pelayan yang rentang usianya dari 65-72 tahun.
Kafe ini didirikan oleh organisasi lokal bernama NPO Kids Valley, yang memiliki misi untuk menciptakan ruang komunitas yang nyaman untung anak-anak dan orang lanjut usia.
4. Kafe untuk Mengerjakan Deadline
Banyak kafe tema unik dan lucu yang ada di Jepang. Salah satunya Manuscript Writing Cafe di Tokyo, yang hanya menerima pengunjung yang tengah dikejar deadline untuk menyelesaikan tulisan mereka. Kafe ini bahkan tidak mengizinkan pengunjung untuk pergi, sampai mereka menyelesaikan deadline tersebut.
Kafe ini konsepnya sedikit mirip dengan perpustakaan berbayar. Orang-orang yang mau mengerjakan tulisan dan deadline mereka di sini harus membayar uang sewa tergantung dari lamanya waktu yang mereka habiskan di kafe.
Bayarannya juga bukan bentuk uang, melainkan pengunjung harus memesan beberapa jenis makanan dan minuman sesuai lama waktu yang dihabiskan. Misalnya menghabiskan waktu selama 30 menit hingga 1 jam di sini wajib pesan kopi.
5. Resto Gulat Sumo
![]() |
Asakusa Sumo Club di Tokyo wajib dikunjungi bagi yang orang-orang yang ingin mencari pengalaman makan unik. Di sini bisa menikmati sukiyaki sambil menonton aksi gulat sumo di arena asli, tepat di tengah ruang makan! Setiap sesi diisi dengan pertunjukan oleh pegulat profesional, lengkap dengan uji kekuatan yang bisa diikuti pengunjung.
Menu andalan seperti tempura dan chanko nabe, menu makanan khas pegulat sumo yang disajikan dengan minuman sepuasnya (free flow), termasuk whiskey premium. Harga mulai dari 30,000 yen (Rp 3,3 juta) hingga 50,000 yen (Rp 5,5 juta) untuk kelas satu.
Resto ini cocok untuk dewasa maupun anak-anak, restoran ini menawarkan empat sesi setiap hari. Asakusa Sumo Club bisa jadi pilihan ideal saat berlibur ke Tokyo untuk pengalaman bersantap yang tak terlupakan.