Wanita ini kesal setelah pesan minum yang tidak sesuai ekspektasinya. Wanita ini minta kurangi es di minumannya, tetapi justru dapat minuman dengan porsi lebih sedikit.
Ketika memesan makanan di restoran atau warung makan, tidak sedikit pengunjung melakukan permintaan tertentu. Pengunjung mungkin memiliki berbagai macam kondisi tubuh dan selera, sehingga mereka seringkali melakukan banyak permintaan.
Namun, permintaan yang terlalu rumit kerap membuat pegawai di restoran atau warung makan menjadi bingung. Masalah misskomunikasi juga sering membuat pesanan yang disajikan justru salah.
Hal-hal seperti inilah yang membuat sebagian besar pengunjung kecewa dan kesal. Untuk meluapkan emosinya, tidak sedikit pengunjung akhirnya protes di media sosial.
Kehebohan seperti ini juga sering menjadi sorotan banyak orang. Salah satunya kehebohan yang dialami wanita ini ketika memesan minuman di sebuah kedai kopi.
Dalam unggahan di Facebook COMPLAINT SINGAPORE, Melissa Melisse menceritakan pengalaman buruknya ketika membeli minuman di sebuah kedai kopi populer di Singapura.
Melissa diketahui menyambangi kedai kopi Kiliney Kopitiam di Farrer Park Hospital, Singapura. Ia memesan minuman teh barley dan meminta agar es di minuman tersebut dikurangi, lapor theindependent.sg (18/10).
Ketika pesanan datang, permintaan wanita ini sebenarnya dikabuli. Segelas teh barley itu memang tidak banyak menggunakan es batu. Namun, ada hal lain yang mengejutkannya.
Wanita ini tidak menyangka, porsi minumannya pun jadi ikutan sedikit. Ketika memesan di restoran, umumnya minuman akan memenuhi gelas. Namun, tidak dengan minuman Melissa yang porsinya berkurang.
Kekesalan Melissa semakin menjadi-jadi karena ia perlu membeli lagi es batu secara terpisah. Wanita ini pun perlu membayar 0.60 SGD lagi atau sekitar Rp 7.000 untuk es batu tersebut.
Dalam unggahan protesnya di Facebook, Melissa mengungkap, "Membayar 0.60 sen untuk es batu, meskipun kami telah meminta minumannya dikurangi esnya."
Melissa sempat meminta penjelasan dari pegawai terkait hal ini.
Salah satu pegawai pun menjelaskan, "Oh, karena Anda tadi meminta es nya dikurangi. Jadi, dalam level ini, teh nya tidak bisa dituang lebih banyak, karena takut tumpah."
Unggahan protesnya pun mendapat tanggapan beragam dari netizen. Sebagian besar netizen juga berpikir, membayar biaya tambahan untuk mendapatkan minuman dengan porsi kecil sangat tidak sepadan.
Diantara banyak netizen setuju dengan Melissa, ada salah satu netizen yang mencoba menejelaskan situasi ini secara lebih baik.
Netizen itu mengungkap bahwa hal seperti ini wajar terjadi di kedai kopi. Umumnya, kedai kopi telah menyiapkan seduhan teh barley, sebelum semuanya dituangkan ke cangkir. Mereka hanya akan menuangkan es, ketika ada pengunjung yang memesan.
Karenanya, porsi minuman semuanya sudah disesuaikan dengan standar. Sekalipun, ada pengunjung yang meminta esnya dikurangi.
Menurut netizen ini, jika restoran atau kedai kopi tidak melakukan tindakan tersebut, merekalah yang justru bisa bangkrut.
Terlepas dari itu, banyak juga netizen yang salah fokus dengan harga minuman yang dijual saat ini. Menurut netizen, beberapa minuman memang dijual dengan harga mahal. Mereka lebih baik membawa botol minum dari rumah dan mengisinya dengan air putih gratis.
Masalah protes seperti ini memang sering terjadi. Sebelumya, seorang netizen tidak menyangka secangkir kopi hitamnya dibanderol dengan harga 3 SGD atau Rp 34.000. Pasalnya, kopi itu racikannya sangat sederhana.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(aqr/adr)