Sebuah kafe sindir balik pengunjungnya yang sempat protes terkait harga makanan. Kafe ini tampaknya tidak terima hanya diberi satu bintang setelah pengunjung protes harga roti Rp 172 ribu.
Pengunjung berhak menilai tempat hingga rasa makanan yang mereka coba di restoran atau kafe, selama memang kritik yang diberikan membangun dan tidak asal menjatuhkan.
Terlepas dari itu, banyak restoran atau kafe yang masih belum bisa menerima kritik dari pengunjung. Mereka sering tersulut emosi, terlebih ketika pengunjung hanya memberi ulasan buruk atau satu bintang ke tempat makan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking tidak terima dengan kritik pengunjung, tak sedikit juga restoran atau kafe akhirnya melakukan sindiran balik. Seperti kehebohan yang terjadi di kafe ini.
Kafe berlokadi di Lytham St Anne, Lancashire, Inggris ini belum lama menarik perhatian setelah mereka menyindir balik pengunjung yang hanya memberi ulasan bintang satu. Menurut laporan Lanc Live, seorang pengunjung memberi ulasan buruk karena tidak terima dengan harga dan pelayanan di sana.
Dalam ulasan yang dibagikan melalui Google Review dan Tripadvisor, pengunjung wanita ini mengungkap pandangannya terhadap tempat makan kecil itu berubah, ketika ia mencoba makan langsung di sana.
![]() |
Pengunjung wanita ini mengklaim dirinya ditagih ÂŖ9 atau Rp 172 ribu untuk pesanan roti. Sayangnya, harga yang cukup mahal itu tidak sepadan dengan penyajian roti yang dianggap sangat kecil dan keras. Roti Rp 172 ribu itu juga dilengkapi dengan sup, lapor mirroor.co.uk (18/10).
Wanita itu juga menceritakan pengalaman kurang mengenakkan ketika ia sempat berinteraksi dengan pemilik kafe itu. Menurut wanita bernama Sara Clare, pemilik kafe itu kasar. Sara mengakhiri ulasannya dengan mengungkap kalau pemiliknya tidak peduli dengan ulasan buruk yang dia bagikan.
Namun, setelah Sara mengunggah ulasannya, pemilik kafe the Shambles Lytham merespon dengan pandangan berbeda. Pemilik kafe mengklaim, pengunjung itu datang dan terlihat sangat senang di kafe. Pihak kafe saat itu telah memberi menu yang tertera tambahan biaya untuk pesanan rotinya.
![]() |
Pemilik restoran juga menjawab telepon ketika pengunjung ini menuntut pengembalian uang. Pemilik restoran mengungkap penjelasan yang ditujukan langsung untuk merespon komplain pengunjung ini.
"Anda tidak memintanya, Anda menuntutnya. Anda juga mengancam kami, dimana jika tidak diberi pengembalian uang, Anda akan memberi kami ulasan buruk," ujar pemilik restoran kepada pengunjung itu.
Melihat kehebohan ini, banyak netizen ikut menanggapinya. Rupanya, banyak juga netizen merasakan hal serupa. Menurut mereka, pamor kafe yang terlihat baik itu hilang karena pelayanan buruk dan harga makanan berlebihan.
Seorang netizen membagikan pengalamannya, dimana ia sempat memesan dua sup dan meminta tambahan roti. Mereka juga sudah menduga akan membayar tambahan untuk roti tersebut. Namun, ia kecewa karena supnya datang dengan roti sangat kecil dan adonan yang sangat tidak lembut.
Terlepas dari itu, Sara hanya tidak menduga ditagih ÂŖ9 atau Rp 172 ribu hanya untuk roti tipis. Ia merasa respon pemilik juga sangat kasar ketika ia melakukan komplain.
Pemilik kafe Shambles Lytham pun meminta Sara untuk tidak datang lagi jika memang tidak puas dengan harga dan pelayannya. Sedangkan untuk masalah pengembalian uang, pemilik ini merasa Sara tidak memintanya dengan baik. Pengunjung itu lebih menuntutnya.
Sampai saat ini, belum diketahui apakah masalah antara Sara Clare dengan kafe Shambles Lytham sudah terselesaikan atau belum. Jika dilihat dari Tripadvisor, kafe Shambles Lytham itu pun mendapat rating 3,5/5 dari ulasan 39 orang.
(aqr/adr)