Pemilik kedai sup ikan legendaris ini siap menjual kedainya seharga Rp 9.1 miliar. Alasannya karena sang penjual tak memiliki pewaris.
Di Singapura, banyak tempat makan legendaris yang sudah berjualan selama puluhan tahun dan memiliki pelanggan setia. Sayangnya, banyak tempat makan yang tutup karena penjualnya sudah tua, serta tidak memiliki penerus untuk menjalankan usahanya.
Hal inilah yang terjadi pada penjual sup ikan legendaris di Amoy Food Centre, Singapura. Dilansir dari AsiaOne (17/10), penjual bernama Yar Choon Phiow ini setiap harinya berjualan sup dan bubur ikan di kedainya Piao Ji Fish Porridge.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap jam makan siang antrian panjang selalu terlihat di depan kedainya. Namun Yar kini sudah berusia 79 tahun dan kondisinya tidak sekuat dulu. karena itu ia memutuskan untuk menjual kedai beserta resep makanannya.
![]() |
Pengumuman ini ia bagikan di Facebook, dirinya tak memiliki penerus dan kondisi kesehatannya terus menurun. Yar juga menderita infeksi paru-paru dan kesulitan bernafas, terutama saat sedang bekerja melayani pesanan pembeli. Sampai dia tidak memiliki energi untuk berjualan lagi.
Kini Yar hanya mampu berjualan dari hari Jumat sampai Minggu saja. Dari jam 11 siang ke jam 3 sore, dia juga ingin menjual kedainya ini dengan harga SGD 700.000 - SGD 800.000 (Rp 8 M - Rp 9,1 M). Jika memang tidak ada orang yang berniat membeli kedainya, maka ia tidak memiliki pilihan selain menutup kedainya tersebut.
Ada alasan tersendiri mengapa adik dari Yar, yaitu Choon Niong menolak meneruskan usaha milik sang kakak. Choon menyebutkan bahwa ia kesulitan mengurus pajak dan mengelola kedai itu. Begitu juga dengan putri Yar, yang tak mau meneruskan usaha sang ayah karena sudah memiliki karir sendiri.
![]() |
Kedai Pao Ji Fish Porridge sendiri sudah buka sejak tahun 1969. Awalnya dijual menggunakan gerobak di sekitar Hong Kong Street. Lalu pada tahun 1983, Yar akhirnya pindah ke pusat jajanan kaki lima di Amoy Street Food Centre.
Sebelumnya ada juga kisah penjual martabak di Singapura yang legendaris. Sang pemilik memutuskan untuk menutup kedainya dan berniat menjual resepnya seharga Rp 288 juta.
Baca Juga: Kedai Martabak Legendaris Ini Tutup, Pemiliknya Jual Resep Rp 228 Juta" selengkapnya
(sob/odi)